MAX WEBER; Semua Pilihanku, Bukan Paksaan Keadaan sosial


Pernah denger nggak sih teori tentang kenapa kita suka ngumpul atau nongkrong bareng teman-teman? Ada yang bilang itu semua karena kita dipaksa oleh yang namanya norma sosial. Tapi, Max Weber, seorang ahli yang namanya sering muncul di buku-buku sosiologi, punya pendapat beda. Dia bilang, kita nongkrong atau bersosialisasi itu karena kita memang mau, bukan karena dipaksa. Yuk, kita coba intip bagaimana sih caranya Weber ngelihat hal ini, sambil kita kasih contoh-contoh yang lebih dekat sama kehidupan kita sehari-hari.

1. Kita yang Milih Mau Ngapain

Menurut Paman Weber, kita itu punya kuasa untuk milih mau ngapain, termasuk dalam hal bersosialisasi. Kita nggak cuma ikut-ikutan teman karena terpaksa, tapi karena kita lihat ada untungnya buat kita. Contohnya: Misalnya nih, kamu memutuskan untuk join ke grup musik indie bukan karena semua teman kamu di sana, tapi karena kamu tahu itu bisa bikin skill bermusik kamu makin oke dan siapa tahu bisa terkenal.

2. Manfaat di Balik Tindakan

Paman Weber juga bilang bahwa banyak tindakan sosial kita itu sebenernya punya tujuan tertentu yang menguntungkan diri sendiri, bukan cuma karena kita ngikutin arus. Contohnya: Kayak waktu kamu memilih untuk ambil kursus desain grafis online. Bukan cuma karena banyak teman yang ikut, tapi kamu pikir itu bisa nambah skill dan portofolio buat masa depan kamu.

3. Selaras dengan Gaya Hidup Ekonomis dan Sosial

Pandangan Paman Weber cocok banget sama teori ekonomi dan sosial yang ngebahas tentang kenapa kita milih bersosialisasi berdasarkan keuntungan yang bisa kita dapet. Contohnya: Kamu milih investasi di cryptocurrency bukan karena lagi trend, tapi setelah kamu hitung-hitung, itu bisa jadi sumber pemasukan tambahan buat kamu.

4. Beragam Motivasi di Balik Perilaku Sosial

Paman Weber ngelihat bahwa ada banyak alasan kenapa kita bersosialisasi, termasuk yang berhubungan dengan keuntungan pribadi atau pertimbangan manfaat. Contohnya: Kamu memutuskan untuk gabung di komunitas volunteer bukan hanya karena ingin tampak baik, tapi kamu juga mikirin pengalaman dan jaringan yang bisa kamu bangun dari situ.

5. Altruisme dan Kerjasama itu Strategis

Menurut Paman Weber, kebaikan dan kerjasama itu sebenarnya bisa jadi pilihan strategis yang menguntungkan, bukan cuma karena kita pengen berbuat baik aja. Contohnya: Misalnya, kamu dan teman-teman bikin proyek amal. Selain karena ingin membantu, kamu juga sadar ini bisa jadi cara buat membangun image positif di media sosial.

6. Berubah Sesuai Zaman

Paman Weber juga ngajarin kita bahwa perilaku sosial itu bisa berubah-ubah tergantung situasi dan kondisi yang lagi terjadi, yang berarti kita fleksibel dan bisa menyesuaikan. Contohnya: Saat pandemi, kamu dan teman-teman mulai rutin bikin podcast via Zoom. Ini bukti kalian nggak cuma ikut-ikutan trend, tapi juga cari cara baru buat tetap produktif dan terhubung.

Kesimpulanku pun pilihanku

Jadi, kalau dipikir-pikir lagi, banyak tindakan bersosialisasi kita itu sebenernya pilihan yang kita buat sendiri, bukan karena kita terpaksa. Max Weber mengingatkan kita bahwa di balik setiap hangout, ada alasan dan pertimbangan yang kita buat. Ini bukan cuma soal ikut-ikutan, tapi lebih ke arah gimana kita bisa dapetin yang terbaik dari setiap interaksi. Jadi, selanjutnya kalau ada yang nanya kenapa kita milih ngapain, kita bisa bilang, "Itu pilihan gue, bro!"

Sekilas pemikiran Paman Weber ini serasa ada benarnya. Tapi apakah pemikiran seperti ini  tidak sesat? Simak tulisanku yang lainnya ^^

Oleh: Julhelmi Erlanda (Mahasiswa Doktoral Pendidikan Kader Ulama & Universitas PTIQ Jakarta)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال