Semangat Zaman Dalam Bergotong Royong

(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam)

KULIAHALISLAM.COM - Sejarah menunjukkan, selalu ada tarik-menarik antara tradisi dan modernisasi (Anas, 2009). Dinamika dua kutub ini menghasilkan sintesis yang harus kita buat sendiri, sesuai dengan kemanfaatan dan kemajuan semangat zaman.

Modernisasi adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih maju atau bisa dikatakan perubahan dari tradisional ke modern untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Modernisasi begitu cepat masuk dan menyebar ke dalam masyarakat Indonesia terutama dikalangan pemuda. Semakin berkembangnya modernisasi semakin berkembang pula pemikiran kita karena mau tidak mau kita dituntut zaman untuk modern.

Modernisasi terdiri dari berbagai macam bidang, salah satunya adalah bidang teknologi. Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Teknologi muncul dalam berbagai jenis dan fitur yang baru dari hari ke hari. Manusia yang hidup di zaman sekarang ini pasti memerlukan teknologi. Salah satu teknologi yang sering dijumpai dan hampir semua orang memiliknya yaitu gadget.

Dalam kehidupan sehari-hari gadget hampir digunakan oleh semua kalangan usia, dari anak- anak, dewasa, maupun orang tua. Bahkan tidak sedikit dari mereka sampai kecanduan gadget. Para pelajar sering melupakan kewajiban mereka untuk belajar karena sibuk bermain gadget, entah itu bermain game online, bermain di media sosial, dan sebagainya. Berikut ini dampak positif dan negatif yang ditimbulkan gadget.

a. Dampak positif gadget

1) Memudahkan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain lewat media sosial.

2) Mempermudah para pelajar untuk menyelesaikan tugas tugasnya.

3) Memperluas jaringan pertemanan.

b. Dampak negatif gadget

1) Menghabiskan sebagian waktu mereka hanya dengan penggunaan gadget.

2) Membuat seseorang jauh mementingkan diri sendiri dan mengabaikan orang di sekitarnya.

3) Menjadi tertutup dan hilangnya interaksi dengan warga di sekitarnya. Era globalisasi saat ini tentu banyak pengaruh modernisasi terhadap pemahaman nasionalisme pada remaja. Pemahaman generasi muda terhadap nasionalisme bisa di bilang cukup rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan fenomena yang terjadi hampir di setiap lingkungan sekolah. Contohnya: ketika ada pelaksanaan upacara bendera di sekolah, para siswa merasa malas dan tidak melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib. 

Berdasarkan uraian di atas, berikut dampak yang ditimbulkan modernisasi terhadap pemahaman nasionalisme. Ada dampak yang positif dan ada juga dampak yang negatif.

a. Dampak positif modernisasi terhadap semangat nasionalisme

1) Memudahkan memperoleh ilmu pengetahuan.

2) Membuat seluruh masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi dari luar.

3) Dapat berinteraksi dengan orang jauh / orang yang berada di luar negeri dengan mudah.

b. Dampak negatif modernisasi terhadap semangat nasionalisme

1) Hilangnya kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.

2) Cara berpakaian remaja yang cenderung ke budaya barat agar tidak dianggap tidak mengikuti perkembangan zaman dan supaya tidak terlihat kampungan/kuno.

3) Perilaku berpacaran yang semakin berdampak buruk bagi generasi muda sekarang.

Oleh karena itu, agar kita tidak terjerumus ke dalam dampak negatif modernisasi terhadap pemahaman nasionalisme kita dapat melakukan hal - hal sebagai berikut:

a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, seperti belajar mencintai produk-produk dalam negeri.

b. Selektif terhadap pengaruh modernisasi di berbagai bidang.

c. Meningkatkan kembali tentang pemahaman nasionalisme itu sendiri terhadap generasi muda.

Era modernisasi dalam Gotong Royong

Semangat gotong royong merupakan fondasi Negara Indonesia. Gotong royong merupakan ringkasan dari Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia merdeka.(bdk. Dewantara, 2017: 90). Ir Soekarno merupakan salah satu tokoh pejuang yang terlibat dalam dinamika kehidupan saat itu, di mana masa-masa perjuangan menuju Indonesia merdeka. Semangat Gotong Royong merupakan ungkapan yang disampaikan oleh Ir Soekarno, di mana gotong royong menjadi jiwa dan nilai dasar bagi masyarakat Indonesia. Semangat Gotong Royong ditawarkan oleh Ir Soekarno memiliki dasar yakni, bahwa masyarakat Indonesia dalam realitas kehidupannya memiliki suatu nilai yang di hidupi yakni, adanya sikap saling menjunjung tinggi kebersamaan di antara masyarakat Indonesia.(bdk. Dewantara, 2017: 91). 

Gotong- royong yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Indonesia sejak pertama kali mengawali Indonesia merdeka, maka seharusnya semangat Gotong royong haruslah selalu ada dan dibawa ke dalam jiwa masyarakat Indonesia di setiap zaman. Gotong royong sebagai suatu nilai luhur yang tertanam dalam diri masyarakat Indonesia, sehingga melalui gotong royong inilah mampu membawa negara Indonesia ke dalam suatu hal yang lebih baik melalui 5 asas yang terdapat dalam semangat gotong royong itu sendiri yakni Kebangsaan indonesia, Internasionalisme, musyawarah, kesejahteraan, Ketuhanan.(lih. Dewantara, 2017: 62). 

Semangat Gotong royong yang telah menjadi warisan leluhur yang telah nyata di praktikan mulai zaman kerajaan hingga pada zaman awal kemerdekaan, sehingga semangat gotong royong menjadi suatu ciri khas dan kekuatan bagi negara Indonesia melalui pola kehidupan yang tertanam di dalamnya pola pikir, sikap, dan perilaku setiap anggota masyarakat Indonesia dengan saling menjaga nilai-nilai kemanusiaan, berperilaku adil, mementingkan kepentingan bersama serta mengembangkan budaya persatuan.

Gotong royong sebagai warisan budaya yang telah di lakuan sejak zaman kerajaan. Gorong royong yang menjadikan Indonesia semakin kuat melalui masyarakatnya yang memiliki kehidupan untuk bersatu, bahu-membahu. namun melihat kenyataan masyarakat Indonesia saat ini.

Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Semangat gotong royong yang dicetuskan oleh Ir. Soekarno dalam mengawali Indonesia Merdeka masih belum terimplikasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia dimasa pemerintahan Jokowi, yang disebabkan masih tertutupnya sebagian masyarakat Indonesia atas penolakan bahwa dipimpin oleh seorang yang tidak sesuai dengan kehendaknya, serta masih sering dijumpai dalam sosial media argumen-argumen yang berbau saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya di dalam masyarakat Indonesia Sendiri.

Budaya gotong royong membangun semangat persatuan bangsa Indonesia. Dengan melihat realita yang ada, budaya gotong royong menyatukan masyarakat, karena merupakan perwujudan sila Pancasila yang ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Maka dengan gotong royong akan memupuk rasa kebersamaan dan meningkatkan solidaritas sosial, mempererat semangat persaudaraan, menyadarkan masyarakat tentang kepentingan umum, tanggung jawab sosial, kerukunan, toleransi serta semangat persatuan dalam masyarakat tanpa pandang ras dan budaya.

Jadi budaya gotong royong sangat berperan dan sangat penting dalam semangat persatuan bangsa Indonesia. Budaya ini telah dikenal dari zaman dahulu dan terus dikembangkan dari zaman ke zaman. Walaupun zaman semakin canggih dan serba cepat, budaya ini tetap dipertahankan dan tidak boleh punah, karena budaya gotong royong adalah ciri khas bangsa Indonesia dan menjadi dasar Negara. Dengan semangat persatuan budaya ini menjadi persatuan bangsa Indonesia. Dengan budaya gotong royong, segala sesuatu yang sulit bisa menjadi mudah, banyak contoh-contoh konkrit yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Mari tetap memelihara budaya gotong royong dalam membangun semangat persatuan bangsa kita yaitu bangsa Indonesia.

Fitratul Akbar

Penulis adalah Alumni Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال