Meromantisasi Kehidupan dengan Memahami Ayat-Ayat Alqur’an

 


Oleh: Sakila Lu’luil Maknun*

KULIAHALISLAM.COM - Kata romantis tentunya sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Hampir semua orang mendambakan kehidupan yang romantis, entah mereka mendapatkan dari pasangan, keluarga, sahabat, orang-orang terdekat atau bahkan dari diri mereka sendiri. 

Meromantisasi kehidupan merupakan bagaimana cara seseorang mendapatkan rasa cinta terhadap hidup yang di jalaninya. Namun demikian, sedikit dari mereka yang dapat meromantisi hidup yang sudah ditakdirkan Allah SWT kepada makhluknya. 

Lalu, bagaimana cara seseorang dapat meromantisasi kehidupannya dengan rasa cinta dan penuh tanggung jawab? Banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk menjadikan kehidupan lebih berarti melalui kegiatan-kegiatan yang positif, namun disini sobat Qur’an mau mengajak teman-teman untuk meromantisasi kehidupan dengan memahami ayat-ayat yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pendoman umat Islam. 

Berikut beberapa ayat yang dapat menjadikan kehidupan lebih bermakna;

Bersyukur dengan Memahami QS. Ibrahim ayat 7 

Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Ibrahim ayat 7; 

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: 

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

Ayat diatas menjelaskan bahwasanya rasa syukur menjadi salah satu alasan Allah menambah nikmat kepada hambanya, dan tambahnya nikmat dalam kehidupan menjadi keinginan setiap orang.

Rasa syukur terhadap takdir Allah yang telah ditentukan merupakan cara awal seseorang dapat meromantisasi kehidupan. Ketika seseorang bersyukur terhadap apa yang diperolehnya maka Allah SWT akan menambah segala nikmat yang telah diperoleh, begitupun sebaliknya. 

Mendapatkan kenikmatan dunia dan akhirat menjadi tujuan setiap orang, dengan mensyukuri nikmat-nikmat kecil seperti bisa bangun dipagi hari yang sering kali seseorang lupa untuk mensyukurinya.

Memahami Ayat- ayat Pada QS. Ar-Rahman

Di dalam Alquran Allah menurunkan surah yang begitu spesial karena didalamnnya berisi tentang nikmat-nikmat yang agung, yakni surah Ar-Rahman. Surah ini memiliki makna mengenai nikmat-nikmat Allah yang menjadi betuk kasih sayang-Nya kepada hambannya. 

Dalam surat ini terdapat ayat yang diulang sebanyak 31 kali yakni

 فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

Artinya: 

"Maka nikmat tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan.”  

Pengulangan pada ayat tersebut sebagai penegas (taukid) makna yang disampaikan kepada orang yang membacanya. Pengulangan menjadikan keyakinan seseorang terhadap nikmat Allah SWT semakain kokoh. 

Dengan demikian, orang yang memahami ayat-ayat pada surah Ar-Rahman dapat meromantisi kehidupannya melalui mengingat segala nikmat-nikmat yang telah diberikan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan terhadap hamba-Nya. kasih sayang menjadi landasan dalam menciptakan kedamaian dalam diri sendiri ataupu orang lain.

Memahami QS. Ali Imran ayat 139, dan QS. As-Syarh ayat 5-6

Dalam setiap kehidupan seseorang tentunya ada kebahagian dan kesehidan. Kebahagian ada karena adanya kesedian, begitupun sebaliknya. Hal ini telah difimankan Allah SWT dalam QS. As-Syarh ayat 5-6.

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ⁕ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ 

Artinya: 

"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwasannya hidup manusia tidak pernah luput dari cobaan, mulai orang kaya, miskin, tua, dan muda. Semuanya memiliki masalahnya masing-masing tanpa terkecuali. Cobaan yang datang tentu tidak akan ada habisnya namun disetiap cobaannya pasti ada kemudahan didalamnya. 

Seperti penafsiran Syekh Nawawi bahwa Allah menurunkan satu kesulitan dan kemudian Allah pula yang meberi banyak kemudahan.

Dilain surah Allah SWT menurunkan ayat kepada Nabi Muhammad SAW agar hamba-Nya tidak merasa lemah dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Seperti firman Allah SWT dalam QS. Ali Imroh ayat 139 

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Artinya: 

"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman."

Dalam ayat tersebut menunjukan bahwasannya Allah SWT yakin makhluknya mampu (tidak lemah) dalam menghadapi permasalahan yang menimpanya dan menunjukan derajat yang mulia bagi orang-orang yang beriman(yakin kepada Allah).

Seperti firman Allah SWT dalam potongan surah At-Taubah ayat 40 "La tahzan innallaha ma'ana" yang memiliki arti "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."

Potongan ayat ini tentunya tidak asing, seringkali ayat ini menjadi kalimat penyemangat bagi umat Islam. Konteks pada potongan ayat ini memberikan petunjuk pada hambah-Nya bahwasannya setiap kesedihan dalam hidup ada Allah SWT sebagai Tuhan yang maha perkasa dan bijaksana.

Dengan memahami ayat-ayat diatas seseorang dapat meromantisasi kehidupannya dengan selalu husnudzon (berbaik sangka) terhadap segala cobaan yang diberikan-Nya. 

Kesedihan dalam hidup pastilah ada, seseorang tidak akan pernah merasakan kebahagian sebelum merasakan kesedian. Yakin bahwasanya segala permasalahan yang diberikan Allah SWT adalah bentuk kekuasaan dan kebesaran-Nya.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Editor: Adis Setiawan

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال