Amtsal dalam Al Quran


Oleh : G. Fillah Kale Eyang Muchtar*

Dalam Al-Qur'an, Amtsal (perumpamaan) digunakan sebagai gaya bahasa untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam dan kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami. 

Amtsal digunakan untuk mengilustrasikan konsep-konsep agama, nilai-nilai moral, hikmah, dan kebenaran spiritual kepada pembaca Al-Qur'an.

Tujuan Penggunaan Amtsal dalam Al-Qur'an

Mempermudah pemahaman. Amtsal membantu mempermudah pemahaman terhadap konsep- konsep yang abstrak atau sulit dipahami dengan menggunakan contoh-contoh yang lebih konkrit dan akrab bagi pembaca. 

Dengan demikian, amtsal menjadi sarana yang efektif untuk menjelaskan pesan-pesan Al-Qur'an dengan lebih jelas dan mudah dicerna.

Meningkatkan daya imajinasi. Selain itu, amtsal dalam Al-Qur'an juga bertujuan untuk meningkatkan daya imajinasi pembaca. Dengan memberikan contoh-contoh yang menggugah imajinasi, amatsal membantu pembaca membayangkan dan merasakan makna yang terkandung dalam perumpamaan tersebut. 

Hal ini menjadikan pesan-pesan Al-Qur'an lebih hidup, berkesan, dan mampu menghubungkan pembaca dengan makna yang disampaikan.

Memberikan hikmah dan pelajaran. Selanjutnya, amtsal dalam Al-Qur'an memiliki tujuan untuk memberikan hikmah dan pelajaran moral kepada pembaca. 

Perumpamaan-perumpamaan tersebut mengandung nilai-nilai yang mendalam dan memberikan nasihat, peringatan, serta arahan bagi pembaca dalam mengambil teladan atau menghindari perilaku yang salah.

Memotivasi refleksi dan kontemplasi. Selain itu, amtsal juga dirancang untuk memotivasi refleksi dan kontemplasi dalam diri pembaca. 

Perumpamaan-perumpamaan tersebut merangsang pembaca untuk merenungkan makna dan pesan yang terkandung di dalamnya, serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari dan hubungan dengan Allah. Dengan demikian, amtsal menjadi sarana yang memperdalam pemahaman spiritual dan koneksi dengan Tuhan.

Contoh Amtsal dalam Al-Quran

Contoh-contoh amtsal yang terdapat dalam Al-Qur'an meliputi perumpamaan cahaya, angin, tanah, laut, tumbuhan, binatang, manusia, dan banyak lagi. 

Setiap perumpamaan tersebut memiliki konteks dan pesan yang unik, yang disesuaikan dengan tema dan tujuan yang ingin disampaikan dalam ayat-ayat tersebut. Berikut adalah beberapa contoh amtsal yang terdapat dalam Al-Qur'an:

1. Amtsallan-Nur (Perumpamaan Cahaya): Terdapat dalam Surah An-Nur (24:35).

۞ اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ  اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ  اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۤءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ  نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ  35. 

Atinya:

"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Perumpamaan ini digunakan untuk menjelaskan cahaya Allah yang menuntun umat-Nya dalam kegelapan. Seperti cahaya yang terang di dalam sebuah lampu yang disediakan di dalam rumah, Allah memberikan petunjuk kepada mereka yang menerima dan mengikutinya.

2. Amtsarur-Riha (Perumpamaan Angin): Dalam Surah Ar-Rum (30:48).

اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ 48. 

Artinya:

"Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira."

Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana kekuasaan Allah meniupkan angin yang menghancurkan apa yang dikehendaki-Nya dan membawa manfaat kepada umat-Nya.

3. Amtsarul-'Ankabut (Perumpamaan Laba-Laba): Terdapat dalam Surah Al-'Ankabut (29:41).

 مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ 41. 

Artinya:

"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui." 

Perumpamaan ini menggambarkan keduniawian dan ketidakkekalan kehidupan duniawi. Seperti jaring yang rapuh yang dihasilkan oleh laba-laba, kehidupan dunia juga dapat hancur dengan cepat.

4. Amtsalul-Bahar (Perumpamaan Laut): Dalam Surah Al-Kahf (18:109).

 قُل لَّوْ كَانَ ٱلْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَٰتِ رَبِّى لَنَفِدَ ٱلْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَٰتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًا

Artinya: 

"Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan banyaknya kalimat Allah yang tidak dapat dihitung oleh siapapun, seperti air laut yang tidak bisa dihitung jumlahnya dan luasnya.

Amtsal dalam Al-Qur'an merupakan sarana yang efektif untuk mengilustrasikan konsep-konsep agama, nilai-nilai etika, dan kebenaran spiritual kepada pembaca. Mereka menggambarkan kebijaksanaan dan keagungan Allah serta memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap pesan Al-Qur'an.

Penting juga untuk di pahami bahwa Amtsal dalam Al-Qur'an bukanlah kisah-kisah fiksi atau dongeng, melainkan ilustrasi yang bertujuan untuk menggambarkan konsep-konsep yang lebih dalam dan abstrak dalam agama Islam. 

Oleh karena itu, penting bagi pembaca al-Qur'an untuk merenungkan, memahami, dan mengaitkan pesan-pesan yang terkandung dalam amatsal dengan konteks dan tujuan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut.

*) Mahasiswa aktif Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Editor: Adis Setiawan


Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال