Republik Islam Pakistan Negara Daratan Suci di Asia Selatan

KULIAHALISLAM.COM - Republik Islam Pakistan (Islam-i Jamhuriya-e Pakistan) merupakan negara republik di Asia Selatan, berbatasan dengan Irian Barat, Afghanistan di Barat Laut, India di Tenggara, Jammun dan Kashmir di Timur Laut dan Laut Arab di Selatan. Luas wilayah : 796.095 Km’. Penduduk tahun 2022 : 242.923.845. Bahasa resmi adalah bahasa Urdu, selain itu juga menggunakan bahasa Sind, Punjabi, Pusthu, Inggris. Ibukota negara Islamabad. Satuan mata uang : Rupe.


Masjid Badshahi di Lahore, Pakistan. (iStockphoto/alirazakhatri)

Meskipun Pakistan baru memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 14 Agustus 1947, nama Pakistan telah dipopulerkan sejak tahun 1933 oleh Perkumpulan Mahasiswa Muslim India di Inggris yang dipimpin oleh Khaudri Rahmat Ali. Menurut versi lain nama Pakistan adalah singkatan dari Punjab, Afghan, Kashmir, Sind dan Blauchistan.


Dalam versi lain disebutkan nama Pakistan dari bahasa Parsi yaitu Pak (suci) dan Stan (negara). Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam terutama disebabkan dua hal. Pertama, perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang sama dengan perjuangan orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan untuk mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam. Kedua, Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat dan berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual muslim bertaraf internasional.

Perjuangan Politik

Peran Pakistan dalam politik dapat dilihat dalam perjalanan sejarahnya yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua. Pertama, sebelum berdiri negara Pakistan. Kedua, setelah berdiri negara Pakistan. Ekspansi (Futuhat) kaum Muslimin pertama kali kedataran subkontinenten India-Pakistan terjadi pada masa pemerintahan khalifah Bani Umayyah yaitu pada masa Khalifah Al Walid I (705-715 M) yang mengirim Muhammad bin Qasim dalam satu suatu ekspedisi ke daerah Sindi, yang pada waktu itu meliputi Punjab sekarang.

Daerah tersebut pada waktu itu diperintah oleh keluarga Brahmana dan agama rakyat umumnya adalah Budha. Islamisasi yang sesungguhnya di negeri itu dilancarkan oleh Mahmud Gaznawi (971-1030 M), penguasa daerah kecil Turki di Afganistan yang merdeka sewaktu Kerajaan Samaniyah (204-395 H/819-1005 M) di Khurasan dan Transoksania (Asia Tengah).

Mahmud memimpin 17 ekspedisi kedaulatan India pada tahun 1000-1026 M. Pada tahun 1005 dia mengalahkan raja-raja Hindu dan Punjab, daerah-daerah Sind pada tahun 1021, dia menaklukkan Kashmir. Dalam rangkaian peperangan berikutnya (1021-1026 M), dia mampu menundukkan raja-raja Punjab dan menghancurkan Candi Somanat.

Jika dilihat sekarang, daerah yang dikuasainya meliputi sebagian wilayah India, Afghanistan, Pakistan, Irak dan Iran. Demikianlah ketika dia melakukan dakwah islam, Penduduk daerah ini segera menjadi penganut Islam bahkan dengan kecenderungan pada ilmu, dia menumbuhkan semangat keilmuan di kalangan umat Islam.

Periode Dinasti Mughal (1526-1707 M) ditandai oleh bangkitnya gerakan-gerakan reformis Islam India-Pakistan. Pada masa ini pemerintahan Islam di India diperkokoh. Akan tetapi, dinasti Mogul mundur dengan cara yang sangat drastis setelah wafatnya Sultan Aurangzeb atau Alamngir I (1707 M) sementara itu kolonial Inggris menancapkan kukunya terutama setelah berdirinya The East India Company yang menyebabkan India menjadi permata paling cemerlang bagi mahkota Raja Inggris.

Berdirinya negara Islam Pakistan sebenarnya melalui proses yang panjang. Sayid Ahmad Khan mencetuskan gagasan Komunalisme yakni umat Islam perlu membentuk suatu kelompok yang berdiri sendiri. Ide ini muncul berdasarkan pengamatannya bahwa di India ada tiga kekuatan sosial yaitu umat Islam sebagai mayoritas dan Ingrris mempunyai kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Menurutnya, dua kekuatan utama sulit dipersatukan baik dari segi agama maupun segi politik. Karena itu, dia bekerja sama dengan Inggris demi menjaga kepentingan minoritas Islam.


Perumusan Pakistan dalam pengertian sebuah negara tersendiri bagi umat Islam pertama kali dicetuskan oleh Dr. Muhammad Iqbal dalam pidatonya pada sidang tahunan Liga muslim India tahun 1930. Ia berkata “ Saya ingin melihat Punjab, Provinsi perbatasan Barat Laut, Sind dan Baluchistan digabung menjadi sebuah negara”.

Pada pertahanan Liga Muslim India di Lahore (1940), disetujui bahwa Tujuan perjuangan Liga Muslim adalah terbentuknya negara tersendiri bagi umat Islam. Muhammad Ali Jinnah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan negara Pakistan mencakup 6 daerah yaitu Perbatasan Barat Laut, Baluchistan, Sind dan Punjab di sebelah Barat, serta Bengal dan Assam di sebelah timur dengan penduduk 70 juta jiwa. Pemerintahannya berada di tangan umat Islam dengan mengikutkan non muslim sesuai dengan perbandingan penduduk.

Ide tentang pembentukan negara tersendiri bagi umat Islam yang bermula dari Sayyid Ahmad Khan dan kemudian dicetuskan oleh Muhammad Iqbal, akhirnya direalisasikan oleh Muhammad Ali Jinnah. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra menyebutkan bahwa Gagasan Iqbal, dirumuskan oleh Muhammad Ali Jinnah ke dalam Apa yang dinamakan sebagai Two Nations Theory (teori dua bangsa). Kaum Muslim di India menurutnya ditinjau dari definisi manapun juga adalah satu bangsa yang berbeda dengan kaum Hindu. Sebagai satu bangsa, kaum muslim berhak menentukan nasib sendiri sebagaimana diakui oleh hukum internasional.

Prof. Yusril Ihza Mahendera menyatakan bahwa rencana membentuk Pakistan mendapat tantangan dari berbagai pihak, bukan saja dari Indian Congress dan Hindu Mahasabha sebagai penentang utama tetapi juga organisasi di kalangan ulama yang menganut pahan tradisionalis terbesar di India yaitu Jami'at i Ulama' Hind (Organisasi Alim Ulama India). Lebih lanjut Prof. Yusril menyatakan bahwa Mawdudi pada tahun 1940 bukan seorang pendukung Indian Congress dan bukan pula seorang tokoh Jam'iat i Ulama' Hind, tetapi termasuk tokoh-tokoh yang tidak sependapat dengan rencana pembentukan negara Pakistan. Mawdudi tidak begitu saja dapat menerima klaim Liga muslim sebagai suatu Partai Islam. Dilihat dari segi Ideologi dan kepemimpinannya, Mawdudi menilai partai itu lebih banyak menunjukkan ciri-ciri sekuler daripada bercirikan Islam. Mawdudi juga melakukan latar belakang tokoh-tokoh pemimpin Liga Muslim yang kala itu dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan. Kedua tokoh utama Liga Muslim ini memang berasal dari kalangan elit sosial ekonomi muslim India yang berlatar belakang pendidikan sekuler dan dalam kehidupan kesehariannya kurang mencerminkan kehidupan seorang muslim yang taat dalam menjalankan perintah-perintah agama.

Prof. Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa dalam pandangan Muhammad Iqbal, Ali Jinnah, dan Liaquat Ali Khan, persoalan simbol-simbol Islam distinkif Islam tidak terlalu penting ditonjolkan, sebagai partai Islam, Liga Muslim harus berfikir pragmatis. Modrenisme yang dianut Liga Muslim adalah respon mereka yang mereka anggap sesuai dengan tantangan sosial dan politik saat itu. Bagi kaum modernis, pemimpin Islam tidak mesti berasal dari kalangan ulama. Kemampuan personal dalam memimpin adalah lebih penting daripada hal-hal yang melekat pada pribadi seseorang.

 Pada tahun 1947, Inggris menyerahkan kedaulatan kepada Dua Dewan Konstitusi : 14 Agustus 1947 bagi Pakistan dan 15 Agustus bagi India. Sejak itulah Pakistan lahir sebagai negara Islam dan Muhammad Ali Jinnah diangkat sebagai Gubernur Jenderal dengan gelar Quaid-i-Azam (Pemimpin Besar).Sejak berdirinya negara Pakistan, umat Islam mencoba menerapkan konsep Islam tentang sebuah negara. Mereka memasuki masa pencarian yang panjang tentang apa yang sebenarnya Negara Islam itu.  Persoalan ini merupakan bahan polemik yang berkepanjangan di kalangan tokoh-tokoh Islam baik yang berpendidikan barat maupun ulama.

Sistem pemerintahan diajukan oleh Majelis Nasional dengan berpedoman kepada rancangan undang-undang hasil sidang Liga Muslim pada bulan Maret 1940 yaitu harus sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis. Di samping itu dikeluarkan keputusan yang berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan undang-undang tersebut yang antara lain memuat prinsip-prinsip demokrasi hak-hak kebebasan persamaan, toleransi dan keadilan sosial sesuai dengan ajaran Al-qur’an dan Hadis.

Sistem pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 disahkan menjadi konstitusi tahun 1956. Dalam konstitusi itu negara bernama Republik Islam Pakistan. Tapi konstitusi ini kemudian ditinjau kembali setelah lahirnya konstitusi tahun 1962 yang antara lain menghilangkan kata “Islam” dan sebagai imbangnya mendirikan dua lembaga yaitu Dewan Penasihat Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian Islam. Ini terjadi pada masa pemerintahan Agha Muhammad Yahya Khan.

Pada tahun 1971 terjadi perang saudara antara Pakistan Timur dan Pakistab Barat. Pada akhirnya Pakistan Timur memisahkan diri menjadi negara Bangladesh. Agha Muhammad Yahya Khan digantikan oleh Zulfikar Ali Bhtto, yang membawa penafsiran dan tawaran baru bagi pengembangan agama Islam Pakistan. Dia mengawinkan konsep Islam dengan sosialisme terutama dalam hal keadilan sosial. Menjelang Pemilu tahun 1977 misalnya, dia mendatangkan Imam Masjid Nabawi dan Imam Masjidil Haram kepada Pakistan. Kemudian dia mewajibkan hotel kelas 1 meletakkan Al-Qur’an di tiap kamar, ia juga menutup klub malam, tempat judi dan penjualan alkohol. Akan tetapi kau mau posisi tidak ingin dia pemerintah lebih lama maka akhirnya tokoh militer Jenderal Muhammad Zia Ul Haqq mengambil alih kekuasaan bulan Juli 1977 dan menyerat Ali Bhutto ke tiang gantungan pada 4 April 1979.

Pada satu sisi, Zia Ul Haqq udahlah muslim yang taat beribadah. Dia memperkenalkan Nizam al Islam (Islamisasi Paksitan). Pada Februari 1979, dia mengumumkan berlakunya hukum Islam. Setelah itu, ia membentuk suatu institusi yang memberikan cara mendapatkan keadilan dengan mudah kepada perorangan yang mempunyai keluhan terhadap tindakan pejabat pemerintahan federal. Kantor ini didirikan pada 24 Januari 1983 dengan nama Perintah Wafiqi Mohtasib ( Fendral Ombudsman) 1983, dan pada tahun 1985 saja telah menyelesaikan 94.500 dari 105.500 keluhan.

Pada sisi lain, Zia dipandang sebagai diktator karena di samping menghukum gantung Ali Bhutto, dia juga memenjarakan setiap pendukung Ali Bhutto, termasuk putrinya, Benazir Bhutto. Pada tahun 1982, Benazir diusir dari Pakistan setelah dipenjarakan selama tiga tahun. Selanjutnya ia pergi ke London, menyusun kekuatan dari sana, dan pada tahun 1986 kembali ke Pakistan untuk menentang rezim Zia Ul Haq.

Pada tahun 1988, Benazir Bhutto tampil menjadi Perdana Menteri Pakistan setelah Partai Rakyat Pakistan (Pakistan People's Party/PPP) yang dipimpinnya menang atas Aliansi Demokrasi Islam (Islamic Democratic Alliances/IDA). Dengan demikian, Pakistan yang sebelumnya menganggap tidak boleh mengangkat perempuan menjadi pemimpin negara, mengukir sejarah penting bagi perkembangan Islam. Pada tahun 1990, ia dijatuhkan dengan tuduhan korupsi dan digantikan oleh Nawaz Sharif, seorang pengaggum Zia Ul Haq dari Partai IDA. Pada Pemilu tahun 1933, PPP yang dipimpin Benazir Bhutto telah berhasil mengalahakan partai IDA pemimpin Nawaz Sharif. Kemenangan ini membawa Benazir Bhutto kepada kursi Perdana Menteri.

Benazir Bhutto. (History Channel)

Benazir terbunuh pada tanggal 27 Desember 2007 dengan ditembak di bagian leher oleh seorang pembunuh yang kemudian juga meledakkan sebuah Bom Bunuh Diri. Pembunuhan ini terjadi ketika ia baru saja meninggalkan Liaquat  Nasional Bagh di Rawalpindi dalam rangka Kampanye Pemilu pada awal tahun 2008. Ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada hari itu juga. Senin (11/4/2022) Parlemen Pakistan memilih Shahbaz Sharif sebagai Perdana Menteri  Pakistan  baru setelah  Imran Khan digulingkan. 

Perkembangan Ilmu dan Filsafat

Kecenderungan kuat pada ilmu sebenarnya telah lama muncul di Pakistan. Mahmud Gaznawi, telah mengumpulkan sejumlah Ulama untuk menulis tafsir Al Qur'an, dan dan membangun Madrasah Madrasah dan pengkajian-pengkajian Islam. Pada masa pemerintahan Daulah Fatimiyah, para penyiar Islam telah memasuki Sind (909 M). Pada masa ini terdapat Sarjana Islam di Sind diantaranya Abdul Atta dan Abdul Zila.

Pada abad modern kecenderungan itu terlihat dalam pendirian universitas terkemuka yaitu Universitas Baluchistan, Universitas Pertanian Faisalabad, Goverment College Lahore, Universitas Punjab Lahore dan Universitas Islamabad. Di samping itu Pakistan juga mempunyai lembaga-lembaga pengkajian ilmu Islam yang merupakan sumbangan yang amat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam diantaranya Yayasan Ilmu Pengetahuan Pakistan, Akademi Ilmu-Ilmu Pengetahuan Pakistan, Pakistan Philosophical Congress dan banyak lainnya. 

Ulama dan Intelektual Muslim ternama di Dunia Islam dari Pakistan diantaranya adalah Dr. Muhammad Iqbal (1873-1938), Abu A'la Al-Maududi (1903-1979), dan Maryam Jamela, M. M. Syarif (1893-1965, pendiri Pakistan Philosophical Congress, Dr. Abdus Salam, penerima hadiah Nobel bidang Fisika tahun 1979 serta Prof. Fazlur Rachman (Guru Besar Studi Islam di Universitas Chicago, Amerika Serikat).

Nuklir Pakistan 

Rudal balistik berkemampuan nuklir Shaheen-III ditampilkan saat parade Hari Pakistan di Islamabad, 23 Maret 2016. Foto/REUTERS

Pakistan menjadi satu-satunya negara Islam saat ini yang memiliki senjata Nuklir. Pakistan memulai pengembangan senjata nuklir pada Januari 1972 di bawah Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto  , yang mendelegasikan program tersebut kepada Ketua Komisi Energi Atom Pakistan (PAEC) Munir Ahmad Khan dengan komitmen untuk menyiapkan bom pada akhir 1976.

Masjid Shah Faisal


Dilansir dari media Republika, Masjid Faisal adalah masjid terbesar di Pakistan. Letaknya di Islamabad, ibu kota negara itu. Islamabad. Masjid ini dianggap sebagai Masjid Nasional Pakistan. Namanya menyandang almarhum Raja Faisal bin Abdul-Aziz dari Arab Saudi, yang mendukung dan mendanai proyek pembangunannya. Masjid Faisal berdiri di tanah seluas 5.000 m2. Bisa menampung 10 ribu jamaah dalam ruang shalat, 24 ribu di portico, 40 ribu di halaman, dan 200 ribu dalam halamannya

Masjid terluas di Asia Selatan ini adalah masjid terluas di dunia pada kurun 1986 hingga 1993. Kedudukan itu kemudian diambil alih oleh masjid yang baru rampung saat itu, Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko. Perluasan selanjutnya Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah pada 1990-an. Peringkat Masjid Faisal langsung merosot di posisi keempat dalam kategori ukuran.


Pemandangan Alam Pakistan



Wisata alam di Pakistan yang pertama adalah Neelum Valley atau Lembah Neelum. Lembah Neelum ini memiliki panjang 144 kilometer yang memiliki bentuk seperti kupu-kupu. Lembah ini berada di wilayah Azad Kashmir yang berada di Utara dan kawasan Muzaffarabad di sisi timur.

Berkunjung ke lembah ini kamu akan dimanjakan dengan lembah sungai Neelam yang pemandangannya sangat indah. Tak hanya itu, bukit-bukit hijau yang diangkut tinggi di kedua sisi Sungai Neelam ini juga menjadi pemandangan yang sangat luar biasa. Sejumlah tempat wisata di Lembah Neelam bisa kamu temukan dengan mudah, seperti Sharda Fort, Athmuqam, Kutton Jagran, Neelum dan masih banyak lagi lainnya.

Lembah Hunza 

Gambar Lembah Hunza, sumber Pixabay.com

Hunza sebelumnya merupakan wilayah kerajaan yang berbatasan dengan Xinjiang di timur laut dan Pegunungan Pamir di barat laut. Negara ini berdiri hingga tahun 1974 dan pada akhirnya dibubarkan oleh Zulfikar Ali Bhutto. Hunza merupakan kepangeranan merdeka selama lebih dari 900 tahun. Britania menguasai Hunza dan lembah Nagar di sebelahnya antara tahun 1889 hingga 1892 dengan melancarkan penaklukan militer.

Korakoram

korakoram, Gambar dari Istock

Karakoram (atau Karakorum) adalah pegunungan besar yang terbentang di perbatasan antara PakistanIndia dan Tiongkok. Pegunungan ini terletak di daerah Gilgit-Baltistan (Pakistan), Ladakh (India), dan daerah Xinjiang (Tiongkok). Ini adalah salah satu Kisaran Asia Besar bagian dari Himalaya.

Karakoram adalah lokasi puncak lebih dari delapan kilometer (lima mil) di muka bumi. Ini termasuk termasuk Gunung K2, puncak tertinggi di dunia dunia (8611 m/28, 251 ft). K2 hanya 237 m (778 kaki) lebih rendah dari 8.848 m (29.029 ft) Gunung Everest. Pegunungan ini sekitar 500 km (311 mil) panjangnya, dan yang paling berat gletser di luar kutub. Diantaranya Gletser Siachen (70 km, Gletser Biafo (63 km). Pegunungan Karakoram di timur laut Dataran tinggi Tibet, dan di sebelah utara oleh Pegunungan Pamir. Ke timur adalah Gilgit, Indus dan Sungai Shyok.


Sumber : Ensiklopedia Islam, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra dalam bukunya " Modrenisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam" dan berbagai sumber lainnya.


Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال