Filsafat Kongfusius Nabi Bangsa Cina Menurut Imam Asy-Syahrastani

KULIAHALISLAM.COM - Imam Muhammad Abdul Karim Syahrastani lahir di Syaristan, Khuran, Iran tahun 469 H/1076 M dan wafat di Khurasan tahun 548 H/1153 M. Imam Syahrastani mempunyai beberapa karya tulis dan yang paling terkenal adalah Al-Milal wa an-Nihal (Agama dan Aliran-Aliran), suatu kitab yang dikenal secara luas memberikan penjelasan tentang perbandingan agama, sekte-sekte keagamaan dan filsafat.

Dalam kitab Al-Milal Wa Al-Nihal dijelaskan bahwa agama-agama bangsa Cina mengambil bentuk pemujaan yang beragam yaitu pemujaan terhadap langit yang mereka anggap sebagai Dewa tertinggi, pemujaan terhadap arwah dan para filosof Cina pemujaan terhadap Dewa bumi, pemujaan terhadap arwah nenek moyang serta pemujaan terhadap gunung dan sungai.

Gambar Confucius 

Dewa tersebut diberi sesaji berupa lima macam sesaji yang melambangkan lima unsur yang menjadi asal muasal segala yang ada yaitu tambang, kayu, air, api dan tanah. Sesudah beberapa abad kemudian bangsa Cina menganut tiga macam agama yaitu Konfusius, Budha dan Tao.

Nama Konfusius berasal dari dua kata yaitu Kong merupakan nama suku dan FU artinya pemimpin atau filosof. Konfusius berarti pemimpin atau filosof atau cendekiawan suku Kong. Confucius dilahirkan di kota Tse, daerah Sang Yang sekitar tahun 551 sebelum Masehi. Dia berasal dari keluarga bangsawan.

Ayahnya adalah seorang Panglima Besar yang gagah berani namun hidup miskin. Ketika dia berusia 3 tahun, ayahnya meninggal. Semenjak ayahnya meninggal keluarganya hidup dalam kemiskinan yang memaksanya bekerja sebagai penggembala kambing milik para pangeran

Dalam melaksanakan tugasnya dia bekerja dengan sungguh-sungguh dan selalu jujur. Hal ini membuat para pangeran memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Dalam waktu senggang dia tekun mempelajari sastra Cina kuno, filsafat dan musik.

Pada usia 23 tahun, konfusius mendirikan sebuah sekolah untuk memberikan pelajaran kepada pemuda yang mempunyai kecenderungan mempelajari ilmu-ilmu dasar filsafat moral dan politik. Selain profesinya sebagai guru, dia juga menjadi penasihat politik beberapa pangeran dan gubernur yang bersedia memetik pemikirannya terutama dalam memberikan solusi yang baik terhadap masalah yang sedang mereka hadapi.

Pada tahun 496 sebelum Masehi, dia ditunjuk sebagai perdana menteri di daerah Lao dan memerintahkan agama hukum mati para menteri dan politisi yang terbukti korupsi serta menindak para pencuri dan perampok. Dia juga selalu mengawasi dengan ketat agar para pedagang tidak menumpuk barang. Karena kebajikannya tersebut banyak orang yang sakit hati kepadanya dan selalu berusaha untuk membangkitkan konflik dan perselisihan antara dirinya dan Pangeran Lao.

Hal ini menyebarkan Konfusius meninggalkan daerah ini dan mengembara dari suatu daerah ke daerah lain sambil mengajak para pemuda dan memberi nasehat kepada para pangeran. Pada zaman Kongfusius dekadensi moral, kemiskinan materi dan moral agama telah banyak dilangga sementara sang Kaisar sendiri kurang berpengaruh dan para pangeran saling berperang.

Mereka hanya mementingkan pengumpulan pajak dari para petani Sedangkan para petani menantang pajak yang sangat tinggi itu. Orang kaya mengumpulkan harta sebanyak mungkin, orang miskin bertambah miskin yang hampir merata di kalangan rakyat jelata.

Kepincangan sosial dan ekonomi kian terasa dan perbedaan yang kaya dan miskin sangat mencolok. Pada masa kekacauan ini Kongfusius berusaha memperkenalkan filsafat kemerdekaan. Sebagian filsafatnya mengajak manusia agar kembali kepada kehidupan bersahaja meninggalkan peradaban dan kemajuan.

Kecenderungan ini mirip dengan kecenderungan Jan Jaque Rouseau yang lahir beberapa abad setelah di Prancis. Sebagian filsafatnya yang lain mengajak manusia agar memberikan harta kekayaan dan menghapus milik pribadi. Sekelompok lagi mengajak agar melaksanakan ajaran komunis, sebagian lagi mengajak kepada kehidupan zuhud dan sederhana.

Pada masa kekacauan ini confucius mengajak untuk berpegang kepada ajaran filsafat kuno. Dia memperkenalkan peradaban kuno kepada masyarakat zamannya. Dia mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali peradaban kuno dengan bertingkah laku atas dasar prinsip moral agar jiwa masyarakat dapat dikendalikan.

Kongfusius berhasil dalam bidang pembinaan moral dan agama karena dia dapat dikatakan manusia yang langka, dia memperoleh petunjuk dari langit untuk disampaikan kepada manusia. Inilah pemahaman bangsa Cina tentang kepemimpinan dan kenabian dan ini pula yang menjadi alasan orang mengatakan Kongfusius. adalah nabi bangsa Cina.

Kongfusius menyampaikan ajarannya melalui tulisan-tulisan yang tersebar selama penggembalanya ke daerah-daerah. Oleh karena itu para pengikutnya menggelarinya “Guru Manusia”. Ia tak kenal di kalangan manusia dan tulisannya berjudul “Pilihan” dan “Dialog Filsafat” dijadikan pengikutnya sebagai kitab suci.

Kongfusius tidak mengakui dirinya sebagai nabi yang kepadanya diturunkan wahyu namun dia dianggap oleh pendukungnya sebagai seorang filosof ketimbang gelar agama namun ada rasa keagamaan dalam ajarannya seperti penghormatan terhadap dewa-dewa dan kepercayaan kepada dewa yang melahirkan berbagai ritual keagamaan, dia menyatakan bahwa memuja dewa yang maha agung dan dewa-dewa lainnya yang tidak dikenal oleh masyarakat Cina, yang keberadaannya tidak dapat dibuktikan dan tidak ada juga buku penolakan terhadap kepalsuannya.

Kongfusius lalu melakukan ritual saat memuja, dia tidak berbicara sepatah kata pun yang berbeda dengan kebiasaan pada masa itu, dan bentuk ritualnya pun belum dikenal masyarakat pada masa itu.

 Dia berkata bahwa seseorang yang berbuat sesuatu perbuatan yang bertentangan dengan ajaran langit maka tidak diampuni karena perbuatan itu yang menyebabkan dia menjadi hina.

Inti ajaran Kongfusius adalah membersihkan jiwa membina masyarakat yang senjata dan sehat, berdasarkan cinta kasih, persaudaraan dan keadilan.

 Moral menurutnya mewajibkan manusia kepada empat hal yang menjadi intinya ialah yang pertama wajib menaati orang tua dan patuh kepadanya.

Kedua, saudara sebungsu wajib menaati saudara tua dan yang ketiga ialah wajib menaati para penguasa dan taat kepadanya serta yang keempat adalah terhadap teman-teman hendaknya ikhlas dalam pergaulan.

Dalam ajarannya meletakkan prinsip seorang wajib bertingkah laku adil dalam kehidupan masyarakat. Kalau kalau dia sebagai seorang pemimpin wajib mengayomi yang dipimpinnya dengan lemah lembut dan kalau dia termasuk orang yang dipimpin jangan mempengaruhi pemimpin atau jangan memuji pemimpin agama memberi hadiah atau jabatan yang tidak sesuai dengan keahliannya atau masih ada orang yang mampu darinya.

Kongfusius memberi nasihat kepada para pengikutnya agar selalu berusaha mencapai kemuliaan, jangan meminta sesuatu kepada orang lain, Jangan pula memaki orang dan harus berusaha untuk memperoleh apa yang semestinya.

Menurut ajaran Kongfusius, manusia pada dasarnya bersifat baik dan sebaliknya binatang bersifat jahat atau buruk. Jika manusia bertingkah laku buruk maka manusia tersebut mempunyai sifat kebinatangan.

Moral menurut Kongfusius adalah moral kemanusiaan yakni menjadi sentral berbagai tindakan manusia. Filsafat politik Kongfusius dasarnya adalah kekuasaan sebagai limpahan dari Tuhan kepada para penguasa. Tuhan tidak memberikan kekuasaan kecuali kepada orang yang mempunyai moral yang tinggi. Karena itu penguasa adalah wakil Tuhan di muka bumi.

 Karunia Tuhan kepada penguasa tidak bersifat abadi karena itu dapat ditarik setiap detik dan yang seperti ini terjadi apabila telah menyimpang dari kebenaran, menjauh dari moral yang mulia yang menyebabkan hilangnya kepercayaan rakyat.

Kongfusius membenci wanita karena wanita banyak yang menjerumuskan pria ke dalam bencana. Tiang masyarakat menurut konfusius adalah penghormatan terhadap hak-hak pribadi bahkan Konfusius tidak membeda-bedakan antara keadilan dan kehormatan kepada hak pribadi. Menurutnya, kedua kata di atas mempunyai makna yang sama dan menurutnya kejahatan yang terbesar adalah pelanggaran terhadap hak pribadi.

Kongfusius juga termasuk salah seorang pujangga dunia di antara kata-kata yang terkenal adalah : “ Dua orang tidak berubah pendapatnya adalah salah seorang termasuk orang yang terpandai, dan satunya orang terbodoh. Orang yang terpandai adalah orang yang berpegang teguh pada pendapatnya dan orang yang terbodoh adalah orang yang paling lemah akalnya”.

Kongfusius hidup sekitar 80 tahun. Selama hidupnya dia Berusaha menyebar moral, memperbaiki masyarakat Cina dan ia wafat sekitar tahun 498 atau 479 sebelum Masehi yakni ia meninggal 11 tahun lebih dahulu dari kematian Socrates.

Jenazahnya dikuburkan oleh para pengikutnya di dekat Kota Kiyu Pu dengan upacara yang sangat megah. Bangsa Cina sepakat memujanya dan semua tulisannya dianggap suci. Pemujaan kepada Kongfusius adalah agama orang Cina dan mereka yang mendirikan klenteng yang mewah di seluruh kota dan desa negeri untuk memuja Kongfusius.

 

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال