Imam Asy-Syahrastani Penulis Kitab Ternama Bidang Teologi

KULIAHALISLAM.COM - Imam Muhammad Abdul Karim Syahrastani lahir di Syaristan, Khuran, Iran tahun 469 H/1076 M dan wafat di Khurasan tahun 548 H/1153 M. 

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ahmad Abu Al Fatah al Syahrastani al-Syafi'i. Ia adalah ahli perbandingan agama dan sekte-sekte keagamaan pada abad ke 12 M. Terkenal dengan nama Syahrastani, dinisbatkan kepada kota tempat kelahirannya, Syaristan.

Ia mempelajari ilmu fikih dan ilmu kalam di Jurjaniya dan Nisabur. Gurunya di bidang ilmu kalam adalah Abu al-Qasim al-Ansari. Ibnu Khallikan menyatakan bahwa Syahrastani termasuk pengikut Mazhab Asy’ariah. Namun San’ani (Ulama ahli Kalam) mengatakan bahwa ia seseorang yang berafiliasi pada Mazhab Syiah Ismailiyah.

Semasa hidupnya ia pernah mengadakan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan kemudian kembali ke tanah kelahirannya setelah terlebih dahulu menetap selama tiga tahun di Baghdad (Irak) yang ketika  itu merupakan pusat ilmu dan kebudayaan untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuannya. Ia sempat memberikan kuliah di Universitas Nizamiah. Selesai menuntut ilmu di Baghdad, ia kemudian mantap di Khurasan sampai wafat.

Imam Syahrastani mempunyai beberapa karya tulis dan yang paling terkenal adalah Al-Milal wa an-Nihal (Agama dan Aliran-Aliran), suatu kitab yang dikenal secara luas memberikan penjelasan tentang perbandingan agama, sekte-sekte keagamaan dan filsafat.

Kitab lainnya ialah Nihayat al Iqdam fi ‘Ilm al-Kalam yakni kitab mengenai ilmu kalam, Kitab Musana ‘at al-Falasifah yang membahas tentang filsafat metafisika dan Tarikh al-Huqama yang membahas tentang perdebatan para filsuf terutama mengenai Tahafut al-Falasifah karya Imam Al-Ghazali.

Hampir seluruh dasar pemikiran Imam Syahrastani dimuat dalam Kitab Al-Milal wa An-Nihal. Dalam bab pendahuluan diuraikan empat hal. 

Pertama yaitu pembagian penduduk dunia dilakukan atas tujuh iklim dunia arah mata angin dan bangsa-bangsa besar dunia. Kedua, masalah-masalah yang mendasari terjadinya perselisihan-perselisihan dalam Islam meliputi masalah sifat-sifat Allah ; kadar (ketentuan Allah), al-‘Adl (keadilan), Al-Wa’d (janji), al-wa’id (ancaman), asma (nama keagungan), al-‘aql (akal), ar-risalah (kerasulan) dan Imamah (kepemimpinan).

Ketiga, kesesatan pertama kali muncul di dunia. Sumber pelakunya yang pertama dan yang memunculkannya kemudian adalah Iblis yang melakukan pembangkangan terhadap perintah Allah.

Keempat, sebab-sebab fundamental yang melatarbelakangi perpecahan dalam Islam pada masa akhir hayat Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang berpengaruh besar bagi kehidupan keagamaan dan politik adalah masalah-masalah berikut :

  1. Kondisi sakit Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan pesan tertulisnya kepada umat Islam agar tidak tersesat sepeninggalnya.
  2. Pemberangkatan tentara ke Medan perang yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sakit dan keharusan untuk taat kepadanya.
  3. Wafatnya Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang menimbulkan persoalan teologis yang besar pada saat itu.
  4. Tempat pemakaman jenazah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan pilihan antara Madinah, Mekah dan Yerusalem.
  5. Masalah Imamah sepeninggal Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
  6. Masalah Fidak yaitu perkampungan Yahudi yang terletak di utara Madinah dan masalah harta warisan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
  7. Penyerangan terhadap mereka yang menolak mengeluarkan zakat karena dianggap kafir.
  8. Penentuan Abu Bakar As Siddiq menjadi khalifah pertama setelah wafatnya Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
  9. Masalah permusyawaratan dan perbedaan pendapat di dalamnya.

Dalam Al-Milal wa-Anihal, Imam Syahrastani memberi kajian dan membuat klasifikasi sistem-sistem keagamaan serta filsafat dengan mengaitkan segi-segi ortodoksinya. Ia mengkaji aliran-aliran teologi dalam Islam yang meliputi Muktazilah, Syiah, Batiniah, Khawarij, Murijiah dan Asy’ariah.

Kemudian Ia juga membahas agama ahli kitab yaitu Yahudi dan Kristen dan agama-agama yang mempunyai semi kitab suci seperti Majusi, agama yang mempercayai adanya dua Tuhan yakni cahaya dan gelap, agama Shabiyah. 

Ia juga menguraikan prinsip-prinsip filsafat Yunani dan tokoh-tokohnya setelah memberi laporan ringkas mengenai filsafat Islam yang dalam perkembangannya telah dipengaruhi oleh filsafat Yunani (Helenisme). Terakhir ia memberi uraian singkat mengenai agama-agama di India.

Dimensi yang menonjol pada kitab Al-Milal wa An-Nihal ialah bahwa Imam Syahrastani cenderung mengungkapkan perspektif pemikiran filosofis fakta-fakta agama yang sedang dikajinya dan lebih tertarik pada ide-ide sentral yang terkandung didalamnya.

Para ahli perbandingan agama maupun sejarah agama menilai bahwa kitab Al-Milal wa An-Nihal merupakan karya Imam Syahrastani yang terpenting, berisi literatur perbandingan agama dan sekte-sekte kegamaan yang pertama kali di dunia Islam.

Dari segi analisis sistem pemikiran keagamaan dan filsafat, Imam Syahrastani menunjukkan reputasi yang tinggi sehingga ia dinilai oleh para ahli perbandingan agama sebagai seorang yang objektif dan beranalisis tajam. Kitab Al-Milal wa An-Nihal telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia antara lain bahasa Persia Turki, Jerman dan Inggris serta Indonesia. 

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال