Zaman Keemasan: Pemerintahan Raja Mansa Musa

Penulis: Fatihatun Nisa' Azzahroh*

KULIAHALISLAM.COM - Mansa Musa (Musa Keita I dari Mali) adalah penguasa kerajaan Mali dari tahun 1312 M hingga 1337 M. Pada masa pemerintahannya, Mali adalah salah satu kerajaan terkaya di Afrika, dan Mansa Musa termasuk di antara orang terkaya di dunia dengan diperkirakan harta kekayaan nya mencapai 400 miliar dollar. 

Kerajaan kuno Mali tersebar di wilayah Mali modern, Senegal, Gambia, Guinea, Niger, Nigeria, Chad, Mauritania, dan Burkina Faso. Mansa Musa mengembangkan kota-kota seperti Timbuktu dan Gao menjadi pusat kebudayaan penting. Ia juga mendatangkan arsitek dari Timur Tengah dan Afrika untuk merancang bangunan baru untuk kotanya. Mansa Musa mengubah kerajaan Mali menjadi pusat pembelajaran canggih di dunia Islam.

Mansa musa berkuasa pada tahun 1312 M, setelah setahun tanpa kabar dari Abu bakar II yang sedang melakukan ekspedisi ke samudra atlantik dengan rombongan nya 2000 kapal. Mansa Musa mewarisi kerajaan yang sudah kaya raya, sehingga memperluas perdagangan menjadikan Mali sebagai kerajaan terkaya di Afrika. Kekayaannya berasal dari penambangan garam dan emas dalam jumlah besar di kerajaan Mali.

Pada masa pemerintahan Mansa Musa, kekaisaran Mali menyumbang hampir setengah dari emas dunia, menurut British Museum. Dan semua itu milik raja.

“Sebagai penguasa, Mansa Musa memiliki akses hampir tak terbatas ke sumber kekayaan paling berharga di dunia abad pertengahan,” kata Kathleen Bickford Berzock, pakar seni Afrika di Block Museum of Art di Northwestern University, kepada BBC.

“Pusat perdagangan besar yang memperdagangkan emas dan barang lainnya juga berada di wilayahnya, dan dia memperoleh kekayaan dari perdagangan ini,” tambahnya.

Perjalanan ke Mekkah, Mansa Musa menunaikan ibadah hajinya yang dimulai pada tahun 1324 dan berakhir dengan kepulangannya pada tahun 1326. Perjalanan Haji adalah salah satu momen paling legendaris dalam sejarahnya. 

Perjalanan tersebut tidak hanya menunjukkan kekayaan materi Mansa Musa, tetapi juga kemakmuran dan keagungan Kekaisaran Mali. Selama perjalanan itu, Mansa Musa membawa rombongannya yakni 60.000 orang, 100 gajah, 80 unta, puluhan kuda dan domba di beri aksesoris emas serta budaknya memakai brokat dari emas. 

Pada saat perjalanan nya Mansa Musa memberi sedekah kepada orang-orang dan membangun masjid serta sekolah di setiap kota yang disinggahi. Perjalanan Haji Mansa Musa menarik perhatian dunia dan mengubah pandangan dunia terhadap Afrika Barat.

Mansa Musa meninggalkan kesan yang sangat berkesan di Kairo sehingga al-Umari, yang mengunjungi kota itu 12 tahun setelah raja Mali, menceritakan betapa tingginya apresiasi masyarakat Kairo terhadapnya. 

Begitu borosnya dia membagikan emas di Kairo sehingga masa tinggalnya selama tiga bulan menyebabkan harga emas anjlok di wilayah tersebut selama 10 tahun, sehingga menghancurkan perekonomian.

Perusahaan teknologi yang berbasis di AS, SmartAsset.com, memperkirakan bahwa akibat depresiasi emas, ibadah haji Mansa Musa menyebabkan kerugian ekonomi sekitar $1,5 miliar (£1,1 miliar) di seluruh Timur Tengah.

Sekembalinya dari Mekkah, Mansa Musa mulai melakukan revitalisasi kota-kota di kerajaannya. Dia membangun masjid dan bangunan umum besar di kota-kota seperti Gao dan, yang paling terkenal, Timbuktu. Timbuktu menjadi pusat universitas Islam besar pada abad ke-14 karena perkembangan Mansa Musa. Mansa Musa membawa arsitek dan cendekiawan dari seluruh dunia Islam ke kerajaannya, dan reputasi kerajaan Mali pun berkembang. Kerajaan Mali mencapai puncak kejayaannya pada waktu yang sama, menjadi kerajaan yang ramai dan kaya berkat ekspansi dan pemerintahan Mansa Musa.

Mansa Musa meninggal pada tahun 1337 dan digantikan oleh putra-putranya. Pemerintahannya yang terampil membuat kekaisarannya makmur pada saat kematiannya, namun pada akhirnya, kekaisaran tersebut runtuh. Setelah kematiannya, Mansa Musa tetap tertanam dalam imajinasi dunia sebagai simbol kekayaan yang luar biasa. Namun, kekayaannya hanyalah salah satu bagian dari warisannya, dan ia juga dikenang karena keyakinan Islamnya , promosi beasiswa, dan perlindungan budaya di Mali.

Dari kisah Mansa Musa, kita dapat mengambil beberapa pelajaran yang berharga. Pertama-tama, keberanian untuk bermimpi besar dan bertindak untuk mewujudkannya adalah kunci dalam mencapai kesuksesan. Mansa Musa tidak hanya bermimpi untuk memperluas kekayaan dan kekuasaannya, tetapi juga untuk membawa perubahan positif bagi masyarakatnya, seperti pembangunan masjid dan sekolah, serta promosi kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Kedua, kebaikan hati dan kemurahan hati merupakan sifat-sifat yang penting bagi seorang pemimpin. Perjalanan Haji Mansa Musa tidak hanya menjadi contoh kekayaan materi, tetapi juga kekayaan spiritual yang tercermin dari kemurahan hatinya dalam memberikan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.

Ketiga, pentingnya investasi dalam pembangunan infrastruktur dan pendidikan untuk memajukan sebuah negara. Mansa Musa mengubah kota-kota di kerajaannya menjadi pusat kebudayaan dan pembelajaran Islam yang penting pada zamannya, seperti Timbuktu yang menjadi pusat universitas Islam besar.

Keempat, meskipun kekayaan dan kejayaan material dapat meninggalkan kesan yang mendalam, keberlangsungan sebuah kerajaan atau negara tidak hanya bergantung pada kekayaan materi semata. Penting juga untuk memperkuat fondasi ekonomi, politik, dan sosial untuk menjaga kelangsungan hidup dan kemakmuran jangka panjang.

Dengan menerapkan nilai-nilai ini, kita dapat mengambil inspirasi dari kisah Mansa Musa untuk membangun masyarakat yang lebih adil, makmur, dan beradab bagi generasi mendatang. Sejarahnya yang legendaris tidak hanya meninggalkan warisan kekayaan, tetapi juga nilai-nilai yang abadi bagi peradaban manusia.

*) Seorang mahasiswa semester 6 di UIN Raden Mas Said Surakarta, dengan jurusan Psikologi Islam. Saya memiliki minat yang mendalam dalam memahami hubungan antara psikologi dan Islam, serta bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Referensi:

https://education.nationalgeographic.org/resource/mansa-musa-musa-i-mali/

https://www.bbc.com/news/world-africa-47379458

https://www.newworldencyclopedia.org/entry/Mali_Empire

Abbou, T. (2016). Mansa Musa’s journey to Mecca and its impact on Western Sudan.


Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال