IMM Cabang Bima Selenggarakan Resepsi Milad ke-60 IMM

(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam)

KULIAHALISLAM.COM - Pimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Cabang Bima menyelenggarakan resepsi Milad Organisasi IMM ke-60, dengan tema "Seutuhnya Indonesia", bertajuk Sarasehan dan Kiprah Langkah Organisasi. Mengundang Narasumber, yakni; Bapak Dr. Taufik Firmanto SH MH LLM (Ketua Fokal IMM Bima), Dr. Syamsuddin Syukrin, SH MH (Tokoh Muda Muhammadiyah), dan Gufran S. Sos (Tokoh Sesepuh Muhammadiyah Bima), pada hari Ahad, 17 maret 2024. Di Warkop Soehendar, Penatoi, Kota Bima. Nusa Tenggara Barat.

Dalam sambutannya, ketua pelaksana resepsi Milad IMM ke-60 diselenggarakan oleh IMM Cabang Bima, Immawati Iin Karlina, beliau mengatakan bahwa, "adapun tujuan diselenggarakan acara resepsi Milad IMM ke-60 ini adalah pertama-tama sebagai tindak lanjut dari agenda DPP IMM yang mengadakan acara resepsi yang sama di seluruh Cabang IMM se-Indonesia. Yang kedua, adalah Sebagai ajang silaturahim kita, berkumpul dan berinteraksi antar seluruh tokoh-tokoh alumni, dan kader-kader IMM secabang Bima. Silaturahim kita sebagai kader-kader dan alumni IMM khususnya di daerah Bima. Sekaligus merayakan milad IMM ke-60 tahun 2024 yang diselenggarakan serentak IMM Cabang se-Indonesia".

Lanjutnya, "Tahun ini, milad IMM mengangkat tema seutuhnya Indonesia. Maknanya bahwa, eksistensi Indonesia ini akan adil, makmur sejahtera dan maju. Jika setiap warga masyarakat nya khususnya organisasi mahasiswa IMM mampu menjaga keutuhan dan persatuan warga dalam interaksi sosial beragama dan bernegara", Sambutan ketua pelaksana


Sambutan Ketua Umum IMM Cabang Bima, Saudara Immawan Ansar SH, mengucapkan bahwa, "Yang kami ketua fokal IMM Cabang Bima, Kakanda Dr. Taufik Firmanto, SH LLM. Yang kami hormati Kakanda Syamsuddin Haris, perintis IMM Cabang Bima, yang sekarang sedang menempuh studi doktor ilmu hukum di UMS Surakarta. Yang kami hormati, bapak ibu PDM Kota Bima dan tokoh-tokoh alumni IMM yang hadir, serta kader-kader IMM Bima.


"IMM lahir tidak lahir dari ruang hampa. IMM lahir karena atas dasar perjuangan dalam membangun kondisi bangsa yang berkemajuan.

IMM lahir karena dua faktor. Pertama Faktor ideologis Muhammadiyah, kita semua yang hadir disini adalah kader-kader yang sedang, pernah dan terus berproses dalam perkaderan organisasi Muhammadiyah tingkat daerah dan kaderisasi kultural di organisasi otonom Muhammadiyah di setiap komisariat IMM se cabang Bima. Karena itu, kita sudah pernah mendapat wawasan terkait organisasi, kiprah langkah dan capaian perjuangan Muhammadiyah. Sehingga kita menghayati dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam aktivitas kehidupan beragama bermasyarakat dan bernegara. Kedua Faktor eksternal Indonesia, Kita tidak hanya memandang IMM sebagai Ortom Muhammadiyah tetapi perlu memandang lebih luas bahwa kehadiran IMM sebagai sarana perjuangan untuk membangun kemajuan bangsa".


Selanjutnya "Karena itu, kepada Kakanda dan Ayunda. Kita sebenarnya berutang Budi kepada IMM, karena IMM sudah memberikan semuanya kepada setiap kader yang pernah ber proses di dalam wadah IMM. Dengan demikian, setiap kader' dan alumni perlu untuk membalas Budi, bersumbangsih dan berkontribusi dalam menjaga keberlangsungan kaderisasi IMM. Baik berkontribusi ide, gagasan, tenaga, materi dan Wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman".


Untuk akhirnya, "kami sebagai pimpinan IMM Cabang Bima periode ini, mempunyai ikhtiar besar bahwa, kami ingin membangun sekretariat IMM Cabang Bima. Kami membuka donasi dan konsolidasi kepada seluruh kader' dan alumni IMM untuk menyukseskan agenda ikhtiar luar biasa. Karena ini, bagian dari ikhtiar kemandirian dan proses kaderisasi IMM Cabang Bima kedepannya. Dan program ini berlangsung secara jangka panjang" tutup sambutan Ketum IMM Bima.


Ayahnda gufran s. sos, Tokoh Sesepuh Muhammadiyah Bima, beliau mengatakan bahwa, Sebenarnya kader-kader IMM itu harus meneruskan melanjutkan perjuangan Rasulullah Saw. Kader IMM di masa awal cabang Bima berjumlah 25 orang. Tapi yang jelas, kehadiran IMM di cabang Bima adalah karena gairah semangat untuk membangun komunitas, dan berorganisasi di daerah Bima".


IMM Cabang Bima akan terus jaya, selalu jaya dan jaya berkemajuan dimasa kini dan masa depan nanti hingga dunia ini tiada. Jangan membesarkan IMM tanpa ibadah, tidak ada IMM tanpa ibadah. Saat ini, belum ada ulama yang lahir dari IMM. Karena itu, kami berharap kepada semua kader-kader yang hadir untuk terus belajar, memperluas pengetahuan dan wawasan, serta perkuat yang menjadi minat keahlian agar berdampak dalam kehidupan.


Dr. Taufik Firmanto SH MH LLM, selaku ketua Fokal IMM Bima, beliau menyampaikan bahwa, Walau kita bukan dari anak pejabat, kita harus berprestasi di bidang akademik. Walau kita bukan anak ber akademik, kita harus punya prestasi karya. Kenapa saya katakan ini, karena saya melihat kader-kader IMM yang hadir disini terlihat gamang khawatir terhadap masa depannya. Ini adalah bagian dari motivasi saja. "Saat ini, pendidikan bukan menjadi tolak ukur kesuksesan dalam karir jabatan dan pekerjaan. Tetapi, setiap orang bisa membuat perubahan untuk kebaikan kondisi karir jabatannya". Karena itu, kader-kader IMM secabang Bima untuk terus mengasah skill kemampuan retorika, keahlian studi dan perluas jaringan sosial sebagai bekal kesuksesan dan kemajuan dalam kehidupan


Sambutan selanjutnya oleh bapak Syamsuddin syukrin, seorang Tokoh Muda Muhammadiyah Bima, beliau mengatakan bahwa, Di kampus, saya adalah kader-kader beliau berdua ini, beliau adalah senior-senior saya. "Ada dua refleksi terkait momentum Milad IMM ke-60 yang diadakan oleh IMM Cabang Bima. Satu sisi, sudah mengalami kemajuan dalam beberapa pencapaian aspek organisasi. Sisi yang lain, adalah sebagai bahan refleksi, renungan dan diskusi kita bersama untuk menerapkan arah gerak dan tujuan IMM kedepannya" agar mampu melewati setiap tantangan zaman, dan mewujudkan nilai-nilai khittah perjuangan organisasi ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ke depannya.


Jadikan momentum Milad IMM ke-60 khususnya cabang IMM Bima. Untuk berpikir sekeras-kerasnya, bersungguh-sungguh dalam memajukan organisasi kaderisasi organisasi. Agar momentum Milad IMM ke-60 ini tidak hanya dijadikan perayaan seremonial Belaka. Tetapi mempunyai dampak bagi kader' IMM Bima.


Dengan demikian, acara sarasehan dan diskusi memperingati Milad IMM ke-60 berjalan lancar, khidmat dan sukses antusias dihadiri oleh Tokoh Muhammadiyah, tokoh pemuda, alumni IMM cabang Bima,  kader-kader IMM tingkat komisariat serta tamu undangan lainnya.

Fitratul Akbar

Penulis adalah Alumni Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال