Perang Armagedon Imam Mahdi Dalam Membebaskan Palestina

Perang Armagedon bukanlah perang Dunia Ke III dengan penggunaan Nuklir, tetapi perang Armagedon merupakan pertempuran antara kaum Mukminin dan musuh Islam. Pada waktu itu kaum Muslimin tidak akan berpaling dari musuh-musuhnya karena setiap Muslim saat itu akan bertempur semata-mata menjunjung tinggi bendera ; La ilaha illallah Muhammad Rasulullah. Imam Mahdi  tidak bermaksud menghancurkan siapapun. Hanya saja ia terpaksa  harus berperang dan menolak serangan musuh, sebab itu ia membebaskan bukan menahlukan.


Pasukan kaum Muslimin dalam jumlah yang sangat besar telah berada di Palestina dari mulai wilayah tenggara Heva hingga lembah Yehushafad di bawah dinding-dinding Yerusalem. Dalam Manuskrip yang ditulis oleh Rabbi Yahudi bernama Harrasy al-Jahrud ibn Shafwan, alah seorang pendeta Yahudi yang tinggal di Madinah abad 1 Masehi. Ia termasuk yang pernah bertemu Nabi Isa Al-masih di Betelhem. Dan anak cucunya menyimpan Manuskrip itu hingga kini.

Dalam Manuskrip Al-Jahrud  itu disebutkan bahwa : “ Darah, panas, kekacuan. Seluruh al-Majidun (Magedon) tiba untuk hancur. Seluruh al-Mahidun hancur dan minumlah darinya orang-orang minum dan merajelalah kejahatan. Di seluruh Magedon, di At-Tall al-Muruj, bersujud bangsa-bangsa kepada Tuhan dan Tuhan menciptakan kehancuran dunia yang dibenci, dunia yang menentang dan dunia yang terkutuk.Ratapan,ratapan,ratapan dan bukan ratapan. Semua berada dalam kungkungan maut. Pemuda Tuhan menggunakan pedangnya pada punggung orang kafir dan kutukan Tuhan meliputi penjaga-penjaga dan pemukul lonceng (yaitu orang yang membantu Israel melakukan kebatilan). Tuhan merencanakan keburukan atas Israel. Sudah hampir tiba saatnya hancurnya Israel. Semua bangsa di dunia dikuasai Pemuda Tuhan (Al-mahdi). Pemopohonan akan bicara di ladang-ladang Israel dan Tuhan sangat murka terhadap Israel. Laki-laki itu akan membunuh Dajjal. Kedamaian meliputi seluruh bumi Tuhan”.

Bala tentara Islam menyerbu ke lembah-lembah Armagedon, sementara itu para Rabbi-Rabbi Yahudi melakukan sembahayang kepada Tuhan mereka untuk meminta pertolongan. Yerusallem dan Tel Aviv dilanda kepanikan karena tersiarnya berita internasional yang menegaskan tentang hancurnya pasukan Barat dan Amerika Serikat di tangan Imma Mahdi. Dalam naskah Manukrip Al-Jahrud disebutkan : “ Perang Tuhan di Armagedon telah tiba, Tuhan memerintahkan para Malaikat. Tuhan menghendaki keburukan bagi Israel. Semua mahluk tunduk kepada Tuhan. Seluruh Magedon berada dalam perang. Seluruh Magedon menelan Israel dan seluruh Magedon adalah kehancurna bagi Israel”.

Bangsa Yahudi sebenarnya telah mengetahui akan terjadinya perang besar itu hanya saja mereka mengingkarinya dan tetap tidak mau beriman kepada ajaran Islam. Selain sumber Manuskrip Al-Jahrud terdapat juga Hadis Nabi dari Ka’b meriwayatkan dari Marfu’ : “ Di bukit Al-Quds, Imam Al-Mahdi menguasai seluruh daratan, seluruh lautan, seluruh langit. Kemudian Tuhan memerintahkan bumi untuk mengguncang orang-orang kafir, memerintahkan langit untuk menurunkan hujan yang buruk, memerintahkan laut untuk menenggelamkan orang-orang yang ada di laut, memerintahkan pohon untuk berbicara dan memerintahkan batu untuk berbicara kepada Muslim ‘Wahai Muslim ! sesungguhnya dia dibelakangku ada seorang Yahudi. Bunuhlah dia !”.

Di Armagedon, Imam Mahdi memrintahkan bala tentaranya bergerak maju ke seluruh penjuru dunia. Ia menutup semua jalan raya yang memungkinkan musuh-musuhnya dapat meraih kemenangan apapun. Dalam pertempuran dahsyat itu, musuh-musuh Imam Mahdi lari berhamburan dari medan perang.

Imam Mahdi berpidato dan mengumumkan pada dunia bahwasanya ia tidak akan menaruh belas kasihan kepada orang-orang kafir dan bahwasnya Islam adalah agama kebenaran. Pertolongan Allah pasti datang dan sudah dikabarkan kepadanya sejak dulu. Ia adalah orang yang dikabarkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, dan dinubuatkan oleh Nabi Isa dan Nabi Musa kepada kaumnya. Pasukan umat Islam tidak akan terhenti hanya di Palestina dan lautan tidak dapat menghambat gerak majunya. Barangsiapa yang berserah diri kepada Allah maka ia mendapatkan petunjuk dan perlindungan, barang siapa yang tetap berpegang pada kitab agamanya maka tidak ada paksaan masuk agama Islam”.

Al-Mahdi memerangi seluruh dunia yang menghimpun orang-orang sesat dan dimurkai Tuhan dan orang-orang yang terseret di bumi Isra dan Miraj, di tepi bukit Majidun. Dalam peperangan ini keluar seorang ratu dunia dan pelacur bernama Amirika, ia memimpin dunia dalam kesesatan. Sementara orang Yahudi saat itu berada di Yerusalem. Imam Mahdi melihat seluruh dunia melakukan makar kepada Allah namun makar Allah lebih hebat lagi. Api perang semakin berkobar. Musuh-musuh Islam menggunakan siasat “pukul dan lari”. Mereka menyerang secara tiba-tiba kemudian kabur.

Tiba-tiba muncul Dajjal dan memerintahkan kepada orang-orang kafir untuk menggunakan senjata nuklir dan senjata kimia untuk menghancurkan kaum Muslimin. Senjata nukir dan kimia gagal diledakan karena pasukan Intifadah Palestian berhasil melakukan sabotase terhadap senjata mereka sehingga nuklir tersebut menghancurkan orang-orang kafir sendiri. Imam Mahdi berhasil membebaskan Palestina dari orang-orang kafir.

 

 

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال