Mempertahankan Kebiasaan-kebiasaan Baik


Penulis: Virda Nazila*

KULIAHALISLAM.COM - Kebiasaan berawal dari tindakan berulang yang dilakukan dari waktu ke waktu hingga membentuk ingatan yang tidak disadari. Tindakan itu umumnya dipengaruhi oleh faktor yang berbeda bagi setiap orang. Oleh karena itu, tidak heran bila kebiasaan satu orang dengan yang lainnya pun menjadi beragam. 

Ada yang mempunyai kebiasaan baik, ada juga yang tidak menyadari sedang menjalankan kebiasaaan buruk. Seseorang dengan kebiasaan buruk, tidak selalu berarti jahat. Terkadang, kebiasaan buruknya memang bisa menimbulkan kerugian bagi orang lain, tetapi yang lebih sering terjadi justru diri sendirilah yang sebenarnya merugi. 

Padahal semakin lama kebiasaan tersebut dijalankan, akan semakin kuat. Itulah mengapa kebiasaan buruk hendaknya segera diubah, meskipun kenyataannya mengubah kebiasaan buruk tidaklah mudah. Kebiasaan buruk umumnya lebih kuat dari yang tidak kita harapkan. Setiap tindakan yang menetap menjadi kebiasaan tentunya melewati prosesyang panjang. Artinya, ada kenyamanan atau kesenangan yang lahir dari setiap tindakan yang kita lakukan, sehingga tindakan itu bisa bertahan berulang-ulang dilakukan. 

Ada banyak kebiasaan buruk yang tidak kita sadari ternyata kita miliki. Namun, tidak perlu khawatir, karena kebiasaan selain bisa diubah juga dapat diciptakan. Seperti kebiasaan baik, yang bisa kita bentuk perlahan-lahan. Apa lagi jika ternyata kita memiliki kebiasaan baik yang sudah di jalani. Kebiasaan apakah yang harus kita pertahankan itu?

Disiplin dan Tepat Waktu 

Kebanyakan orang Indonesia sering mengulur-ulur waktu. Padahal tidak semua orang bertindak demikian. Masih banyak diantara semua orang yang selalu berusaha tepat waktu ketika memiliki janjian, disiplin dan menghargai waktu. 

Ciri-ciri orang disiplin antara lain, mereka tidak suka menunda-nunda pekerjaan, tepat waktu, jujur, dan memiliki perancaan dalam hidup.dengan menjaga kebiasaaan baik ini, niscaya orang lain akan berbalik menghargai anda.

Hidup Sehat

Zaman sekarang, kebiasaan hidup sehat membangunkan aktivitasnya untuk berolahraga, makan-makanan sehat, minum air putih, dan usaha mengurangi perihal yang dapat memperburuk kesehatan. Hal ini dapat mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik.

Berpikir Positif

Pikiran bisa menjadi sumber kebahagiaan sekaligus penyakit, tergantung kita bagaimana mempergunakannya. Bila kita berpikiran positif akan terciptalah ketenangan hati. Kita tidak terbebani dengan pikiran negatif yang menggiring diri pada perasaan yang buruk seperti cemburu, iri, cemas, takut, dan sebagainya. Karenanya, orang dengan pikiran positif akan mudah bahagia. Dari hati yang bahagia itulah, imunitas menjadi meningkat. Lalu bagaimana menumbuhkan kebiasaan berpikir positif? 

Hindari Berpikir Negatif

Bila kita memelihara kebiasaan berpikir negatif, maka akan hilang kesempatan untuk memiliki kebiasaan berpikir positif.

Bersyukur

Rasa syukur akan membuat kita lebih tenang dan bahagia. Dengan perasaan itulah, pikiran positif akan mudah tumbuh dalam kehidupan sehari-hari.

Sudut Pandang Yang Positif 

Setiap orang memiliki masalah, tetapi tidak semua orang akan menganngapnya sebagai cobaan. Karena orang berpikiran positif justru menilainya tantangan. Semua itu tergantung sudut pandang yang dipakai.

Bergaul di Lingkungan Yang Positif 

Dengan siapa kita bergaul akan berpengaruh terhadap proses berpikir yang dihasilkan. Karenanya, bergaul dengan orang-orang yang memiliki pikaran positif, sama halnya dengan memotivasi diri kita untuk melakukan hal yang sama. Begitu pun sebaliknya, lingkungan yang buruk juga akan berdampak pada untuk melakukan yang sama.

Berpikir Logis 

Kebiasaan berpikir logis akan mempermudah kita dalam mengambil keputusan. Kita tidak sembarangan bertindak, atau mempercayai hal-hal yang tidak masuk akal. Karenanya, bila kita memiliki kebiasaan berpikir logis sebaiknya dipertahankan.

Kebiasaan yang merugikan. Tidak ada manusia yang sempurna. Selalu ada dua sisi yang bertentangan dalam diri kita. Seperti sebuah kebiasaaan, ada yang buruk dan ada yang baik. Meskipun manusia memiliki keduanya. Tetapi hal itu bukan membuat kita mengabaikan sisi negatif yang masih bisa diubah. Terlebih bila kebiasaan buruk. Yang kita miliki itu sebenarnya merugikan.

Kebiasaan yang positif dalam lingkungan keluarga, kita memiliki orang tua umumnya senantiasa memberikan teladan baik. Kita dibiasakan berperilaku baik sesuai nilai dan norma masyarakat. Tentunya kebiasaan baik iyu di harapkan bisa bertahan hingga kita dewasa. 

Namun, dalam prosesnya, ada sejumlah faktor yang membuat manusia beradaptasi dengan mengubah kebiasaan sebagai upaya untuk membenahi diri, tidak ada salahnya jika mendengarkan kata orang lain. Orang lain berinteraksi dengan kita, biasanya akan mampu melihat kekurangan dan kelebihan kita secara objektif daripada kita sendiri. 

Bertahan nyatanya tidak jauh lebih mudah dilakukan dari langkah pertama kita menuju perubahan. Semuanya memiliki resiko yang tidak bisa kita sepelekan. Karena sikap menyepelekan ini bukan tidak mungkin justru menjadi celah kembalinya kebiasaan lama. Dalam banyak kasus, kebiasaan buruk bermula dari stres yang tidak terkendali. 

Mengulang aktivitas yang sama setiap hari, terkadang memang memunculkan perasaan yang jenuh. Pada tahap ini, kebiasaan akhirnya terbentuk setelah melalui proses pengulangan apa yang kita pikirkan. Mungkin saja kita berpikir bahwa pikiran hanyalah sesuatu yang abstrak. Namun, tidak bisa kita elak bahwa kekuatan nya bisa begitu nyata dalam hidup ini. 

Pikiran adalah potensi terbesar yang dimiliki manusia. Dengan adanya kekuatan, manusia dapat memecahkan misteri, memengaruhi orang lain, mengubah dunia, dan masih banyak lagi. Untuk itulah ada baiknya kita mengenal bagaimana pikiran bekerja. 

Oleh karena itulah, untuk membentuk tujuan baru, kebiasaan-kebiasaan baru kita harus mengubah jalan yang lama. Mengubah perjalanan, mengubah kebiasaan yang berbeda. Bagaimana proses berpikir manusia, bagaimana proses mengenali diri, melangkah dari kebiasaan kecil hingga pada kebiasaan-kebiasaan yang membawa kesuksesan.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال