Refleksi Kini: Kontribusi Kaum Muda Untuk Kemajuan Negara (Hari Sumpah Pemuda)

(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam)

KULIAHALISLAM.COM - Bulan Oktober merupakan salah satu bulan yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia, karena pada bulan ini delapan puluh delapan tahun yang lalu dikumandangkan Sumpah Pemuda hasil kongres pemuda yang kedua yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Dalam kongres pemuda tersebut, berbagai perwakilan pemuda dari berbagai daerah di nusantara bertemu, berunding dan kemudian sepakat untuk mengesampingkan berbagai perbedaan diantara mereka seperti suku, agama, kepentingan kelompok, dan berbagai perbedaan lainnya lalu bertekad untuk saling menumpahkan darah dan menjadi satu. bangsa sebagai Bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi bahasa pemersatu bahasa Indonesia. Setiap tahunnya acara sumpah pemuda selalu diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan negeri ini terbebas dari penjajahan.

Namun dari tahun ke tahun, peringatan sumpah pemuda nampaknya mengalami degradasi makna seiring terkikisnya semangat untuk mengesampingkan berbagai perbedaan dan semakin menguatnya sentimen anti-perbedaan. Padahal, salah satu inti dari peringatan Sumpah Pemuda adalah menyikapi berbagai perbedaan, dan membangun kembali semangat persatuan seperti yang dilakukan generasi-generasi bernegara sebelumnya.

Berdasarkan rilis data sensus penduduk tahun terbaru 2022 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara paling beragam di dunia. Kondisi ini jelas merupakan anugerah Tuhan yang tak terhitung jumlahnya, namun sekaligus menjadi tantangan karena dengan adanya kemajemukan maka potensi perbedaan yang dapat berujung pada perpecahan sangat besar. Padahal, persatuan Indonesia khususnya generasi muda merupakan salah satu kunci mewujudkan cita-cita nasional berdirinya negara ini yang terdapat pada alinea kedua Pembukaan UUD 1945 yaitu sebagai bangsa yang merdeka. , bangsa yang bersatu, bangsa yang berdaulat, bangsa yang adil, dan bangsa yang sejahtera.

Besarnya potensi perpecahan yang bersumber dari kemajemukan tersebut, jika tidak disikapi dengan baik maka sangat rentan menjadi ancaman terhadap kelangsungan hidup Bangsa Indonesia. Ancaman tersebut dapat menggunakan cara perang proksi (proxy war) dengan tujuan untuk menguasai atau setidak-tidaknya mengambil manfaat dari keberagaman potensi yang dimiliki bangsa Indonesia. Proxy war adalah perang yang dilakukan secara tidak langsung, tanpa deklarasi perang, dengan menggunakan proxy atau perwakilan, dan tidak dibatasi oleh besarnya kekuatan tempur atau luas wilayah pertempuran.

Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda jatuh pada tanggal 28 Oktober 1923 - 28 Agustus 2023. Sumpah Pemuda adalah suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dirangkum dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ikrar tersebut merupakan hasil putusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928. Kongres tersebut digelar setelah sebelumnya dilaksanakan Kongres Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia (Jakarta). Namun, Kongres Pemuda I diakhiri tanpa hasil yang memuaskan. Tahun ini, Hari Sumpah Pemuda 2021 diperingati Kamis, 28 Oktober.

Hasil kajiannya yaitu Integrasi Nasional dalam NKRI tidak bisa diubah dan Sumpah Pemuda Indonesia Abad 21 menjadi topik yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Integrasi nasional merupakan landasan penting bagi kelangsungan NKRI di era globalisasi ini, adapun Sumpah Pemuda Indonesia mengandung semangat nasionalisme yang sangat penting untuk menumbuhkan rasa persatuan di kalangan generasi muda.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar nasionalisme Indonesia yang secara tegas menyatakan persatuan bangsa, bahasa dan tanah air. Ikrar ini menandakan adanya tekad yang jelas di kalangan organisasi pemuda di Indonesia yang berkembang pesat pada awal abad ke-20. Di antara organisasi-organisasi tersebut, Studieclub merupakan organisasi gerakan nasional yang dikembangkan secara regional dan rasial. Melalui Sumpah Pemuda, organisasi pemuda sepakat untuk mengesampingkan sifat kedaerahan dan rasisme yang lebih menekankan pada semangat dan rasa nasionalisme sebagai perjuangan penting melawan kapitalisme untuk meraih kemerdekaan.

Sumpah Pemuda merupakan suatu peristiwa dimana semua organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Celebes, Timorese Verbond, dan lain-lain, duduk bersama pada tanggal 28 Oktober 1928, untuk berjanji mengenai suatu isu penting mengenai kesatuan bangsa Indonesia. Sejak saat itu, Pemuda telah mengubah pola pergerakan mereka dari etnosentris menjadi nasionalisme. Sumpah Pemuda berdampak pada perjuangan dan idealisme mereka untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Namun semangat Sumpah Pemuda, idealisme dan realismenya sejak masa penjajahan Belanda hingga saat ini, harus tetap dihidupi oleh setiap generasi muda dengan cara menanamkan dan mendidik mereka agar sadar akan hak dan kewajiban politiknya. Tulisan ini mencoba menguraikan Sumpah Pemuda, antara idealisme dan realismenya, melalui beberapa catatan sejarah dan sudut pandang pendidikan politik.

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda yang diikrarkan tanggal 28 Oktober 1928 merupakan peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Sumpah pemuda adalah komitmen para pemuda Indonesia dari berbagai suku bangsa dan agama untuk menyatukan diri mewujudkan Indonesia merdeka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan telah melahirkan kesadaran kepada Bangsa Indonesia bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Feodalisme dan penjajahan menyebabkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang miskin, bodoh, dan tertindas. Para pemuda yang terdidik merupakan penggerak dari perjuangan Bangsa Indonesia. Rasa persatuan untuk mewujudkan Indonesia merdeka mampu menghilangkan sekat-sekat perbedaan. Perbedaan ras, bangsa, bahasa, dan agama dieliminasi demi terwujudnya persatuan.

Munculnya Bahasa Indonesia

Sumpah Pemuda 1928, yang merupakan tonggak sejarah kebijakan bahasa di Indonesia, mempunyai semangat multibahasa.

Bahasa Indonesia disumpah oleh pemuda Indonesia melalui teks Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi dasar diselenggarakannya Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. 

Hasil penelitian ini adalah (1) penerapan Ejaan van Ophuijsen dalam penulisan teks Sumpah Pemuda dan keputusan Kongres Bahasa Indonesia I, (2) serapan kosakata bahasa Sansekerta dalam teks Sumpah Pemuda, dan (3) politik bahasa nasional dari teks Sumpah Pemuda dan keputusan Kongres Bahasa Indonesia Indonesia I.

Peristiwa bersejarah Sumpah Kesetiaan atau Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Sumpah pemuda merupakan komitmen pemuda Indonesia dari berbagai suku dan agama untuk bersatu padu mewujudkan Indonesia merdeka.

Aktualisasi Sumpah Pemuda

Sekitar 95 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, pemuda Indonesia telah menorehkan tinta emas dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa kita. Para pemuda yang berasal dari berbagai daerah nusantara seperti pemuda yang tergabung dalam Jong Java, Jong Sumatra, Jong Ambon, Jong Selebes dan lainnya sukses menyelenggarakan kongres pemuda di Jakarta. Kongres tersebut menghasilkan keputusan yang sangat monumental, karena para pemuda dan pemudi berikrar menjadikan ‘Indonesia’ sebagai tanah air satu, satu bangsa, dan satu bahasa yang dijunjung tinggi.

Sumpah para pemuda dan pemudi kita saat itu yang dikenal dengan “sumpah pemuda” menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada umumnya dan generasi muda pada khususnya dengan tekad dan semangat untuk melebur dan meninggalkan daerah. tali silaturahmi sekaligus membangun ikatan kemasyarakatan yang bersatu atas tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu “Bahasa Indonesia”. Puncak perjuangan pemuda dan bangsa Indonesia adalah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kini setelah negara kita merdeka selama 78 tahun, para pemuda Indonesia menghadapi tantangan baru dan terpanggil kembali untuk berikrar. untuk menghadapi dan memecahkan permasalahan bangsa kita saat ini. Berbagai permasalahan bangsa kita yang menuntut ikrar para pemuda saat ini, misalnya gerakan pemuda untuk memberantas tindakan plagiarisme, memberantas korupsi, kekerasan, narkoba, dan mendukung pembangunan karakter bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Lahirnya sumpah pemuda merupakan awal mula terbentuknya sikap nasionalisme pemuda pada tahun 1928. Oleh karena itu, peristiwa sumpah pemuda dapat dijadikan sebagai semangat baru bagi para pemuda untuk membumikan nilai-nilai Pancasila agar tidak kehilangan nilai-nilai Pancasila.

Sumpah Pemuda merupakan salah satu monumen bersejarah utama dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar tersebut dinilai sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya bangsa Indonesia. Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres Pemuda II yang diadakan selama dua hari, tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang disebut Jakarta). Keputusan ini meneguhkan cita-cita “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”.

Berbagai peristiwa terjadi pasca Sumpah Pemuda Tahun 1928 sebagai wujud komitmen menjaga dan melestarikan semangat sumpah setia yang sebenarnya diucapkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. Jika Sumpah Pemuda Tahun 1928 mempunyai makna dan urgensi kesadaran serta komitmen terhadap satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia, maka peristiwa kemerdekaan tahun 1945 yang digagas, dirintis dan diperjuangkan oleh para pemuda merupakan suatu tonggak sejarah dalam momentum untuk mewujudkan Ikrar yang telah diucapkan sebelumnya. Begitu pula dengan pergantian generasi muda baik di era orde lama, orde baru maupun orde reformasi, mereka mempunyai gelombang semangat yang sama yaitu tetap berkomitmen dan selalu setia kepada Indonesia.

Kajian mengenai peranan Sumpah Pemuda dalam terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada tahun 1928 hingga tahun 1954. Dapat menyimpulkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tidak lepas dari semangat Sumpah Pemuda yang dipelopori oleh pemuda Indonesia. Sumpah Pemuda memberikan dampak yang signifikan terhadap pengakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan pengukuhannya sebagai bahasa resmi melalui UUD 1945.

Awal mula terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan tidak terlepas dari keinginan generasi muda Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. 

Dari hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan

(1) Awal mula terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan tidak lepas dari generasi muda Indonesia yang memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dari bangsa Indonesia melalui semangat Pemuda. Ikrar yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 melalui Kongres Pemuda yang dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 yaitu Kongres Pemuda I, dan pada tanggal 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda II yang kemudian diputuskan sebagai hari Sumpah Pemuda.

(2) Dampak Sumpah Pemuda terhadap terbentuknya bahasa Indonesia, Sumpah Pemuda terbentuknya bahasa Indonesia diawali dengan dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Perkumpulan yang tidak lepas dari sumpah pemuda Indonesia melalui acara Sumpah Pemuda tahun 1928 dan kemudian dikukuhkan dalam UUD 1945 sebagai bahasa resmi Agustus 1916 Kongres Pemuda II yang menghasilkan keputusan penting Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, namun bahasa Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Kongres Pemuda I sebagai awal berdirinya bahasa Indonesia dan kemudian dikukuhkan sebagai hari bahasa pada tanggal 2 Mei 1926.

(3) Mengenai dampak bahasa Indonesia sebagai Bahasa Perhimpunan, kedudukan bahasa Indonesia mempunyai empat fungsi yaitu sebagai lambang bangsa, lambang jati diri, sebagai alat pemersatu, dan sebagai alat penghubung.

Implementasi Sumpah Pemuda pada aspek bahasa Indonesia sebenarnya merupakan hal yang paling awal dibandingkan dua aspek lainnya (tanah air dan bangsa) selain itu juga merupakan hal yang paling mudah untuk diterapkan dalam kehidupan individu masyarakat Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung. (rakyat Indonesia pada waktu itu) maupun oleh organisasi-organisasi yang ada pada masa Pergerakan Nasional.

Makna Spirit Sumpah Pemuda

Sejarah mengandung nilai-nilai pendidikan dalam berbagai bidang sehingga mempelajari sejarah merupakan suatu keharusan untuk membentuk karakter suatu bangsa.

Sumpah Kesetiaan atau Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Sumpah pemuda merupakan komitmen pemuda Indonesia dari berbagai suku dan agama untuk bersatu padu mewujudkan Indonesia merdeka.

Sumpah pemuda tidak hanya sebatas naskah yang ditulis untuk dibaca dan dihafal. Namun ikrar dan keyakinan akan semangat nasionalisme dan seterusnya mengandung tanggung jawab dan konsekuensi untuk berkontribusi terhadap tanah air. Menjadikan Indonesia sebagai tujuan pengorbanan, identitas kebanggaan, dan rasa persatuan dalam bahasa nilai-nilai kemanusiaan. Menjadikan Indonesia berpijak pada kearifan lokalnya dan sukses di mata masyarakat dunia.

Saat ini, di tengah tercukupinya kebutuhan duniawi dan kemudahan akses informasi, generasi muda harus teguh pada idealismenya. Mereka harus tetap teguh bahwa masa depan Indonesia harus dibentuk mulai sekarang melalui generasi mudanya. Cita-cita Indonesia tetap harus diperjuangkan dengan semangat kepahlawanan (rela berkorban, tangguh, ulet, pantang menyerah, belajar sepanjang waktu) dan berorientasi pada kemajuan peradaban.

Generasi muda adalah komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Keterlibatan pemuda di Indonesia dapat dibuktikan dengan terlibatnya pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Deklarasi sumpah pemuda merupakan salah satu bukti bahwa pemuda berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia. Untuk membangun bangsa, generasi muda hendaknya mengutamakan prinsip kemandirian. Pemuda harus dapat berdiri diatas kaki sendiri, sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul.

Peringatan Sumpah Pemuda dalam sejarah NKRI hingga tahun 2023, setiap tanggal 28 Oktober merupakan salah satu bukti pentingnya makna kebangsaan, tanah air, dan bahasa nasional yang dapat menjadi faktor integratif dan kelanggengan Indonesia sebagai bangsa. negara bangsa. Namun bukan berarti NKRI akan selalu memiliki tingkat Ketahanan Nasional yang stabil hanya dengan selalu memperingatinya setiap tahunnya, perlu ada kebijakan dari pemerintah yang diperkuat melalui peraturan daerah/tanah air, penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kebangsaan. serta pembinaan bahasa Indonesia yang berkesinambungan (baik dari segi formal maupun nonformal dalam masyarakat).

Fitratul Akbar

Penulis adalah Alumni Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال