Pentingnya Etika Dalam Interaksi Sosial Bermasyarakat

(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam)

KULIAHALISLAM.COM - Islam merupakan agama besar yang mengajarkan umatnya kebaikan. Dalam islam mengajarkan kepada semua umatnya untuk bersikap saling menghargai kepada siapapun dan bertindak seperti biasanya. Berdasarkan hikmah yang bisa diambil dari Al-Qur’an ditemukan bahwa interaksi dalam islam adalah interaksi yang bertujuan agar dapat menjalin hubungan antar sesama makhluk sosial. Sehingga tidak heran manusia saling berinteraksi dan memungkinkan manusia membangun hubungan sosialnya serta dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.

Allah Swt. Berfirman: Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19).

Dalam hal tersebut dapat dibayangkan kalau kegiatan berinteraksi memerlukan keterampilan dari setiap individu. Agar terciptanya interaksi yang harmonis, perlu dikembangkan interaksi yang beretika. Namun yang lebih utama komunikasi dalam perspektif islam adalah sebagai sarana untuk dakwah baik secara lisan maupun perbuatan. Interaksi sosial dibangun berdasarkan nilai kebersamaan, keadilan, dan persaudaraan.(ETIKA BERINTERAKSI MENURUT PANDANGAN ISLAM. Oleh: Shohibul Hidayah 1, Rahmat Fadillah 2, dkk. 1,2, Ilmu Komunikasi, Universitas Islam 45 Bekasi. Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat (JURRAFI). Vol. 1, No. 2 Oktober 2022. Hlm, 84).

Interaksi sangat berpengaruh dalam kehidupan, interaksi sangat berpengaruh dalam kualitas antar individu. Interaksi dalam islam, yaitu interaksi yang berakhlak dan beretika. Interaksi juga sering kita lakukan dalam kehidupan sehari hari, agar kita dapat melakukan interaksi sosial yang baik kita harus sesuai syariat islam. Interaksi dalam syariat

Islam ini kita akan mempelajari hal-hal yang penting untuk berinteraksi di dalam masyarakat. Dan juga kita harus saling mengingatkan kedapa sesama bahwa berinteraksi dengan syariat islam itu bagus untuk anak muda.

Dalam interaksi, akan terlihat bermoral jika adanya etika dalam hidup, seseorang berpendidikan harus menunjukan etika kepada siapapun. Beretika harus diterapkan sejak masih dini, karena biar bagaimanapun seseorang tidak akan pernah lepas dalam berinteraksi. Dengan berinteraksi kita akan dengan mudah mendapatkan jaringan relasi yang luas dan mudah berhubungan dengan orang lain dan juga dinilai lebih bermoral.

Interaksi Sosial dalam Islam

Interaksi sosial memegang peranan penting dalam sebuah sistem kemasyarakatan, tanpa sebuah interaksi sosial, maka tidak akan terbentuk sebuah kehidupan bersama. Bertemunya orang-perorang secara jasmaniyah semata tidak akan menghasilkan sebuah pergaulan hidup dalam struktur sosial. Pergaulan hidup baru akan terjadi apabila orang-perorangan atau kelompok per kelompok manusia saling bantu membantu, bekerja sama, saling berbicara, dan lain sebagainya, demi memperoleh suatu tujuan bersama, baik itu dengan tujuan positif ataupun negatif.

Interaksi Sosial juga dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk dari proses sosial. Interaksi sosial merupakan sebuah hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang-perorang, antar kelompok, maupun orang-perorang dengan sekelompok manusia. Dengan kata lain, apabila dua orang atau lebih saling bertemu, maka interaksi sosial sudah dimulai sejak saat itu.(ETIKA SOSIAL DALAM ISLAM (TINJAUAN ATAS RELASI NABI DENGAN PIHAK NON-MUSLIM). Oleh: Haidi Hajar Widagdo. STAIN Palangkaraya. Hlm, 7-8).

Kehidupan tidak hanya dimiliki oleh satu individu maupun kelompok saja, melainkan terdapat pula individu maupun kelompok yang kadangkala pemahaman dan keyakinan mereka berbeda dengan individu atau kelompok lain. Ketika perbedaan tersebut dijadikan sebagai sebuah alat untuk mendeskreditkan yang lainnya, maka tidak akan ada jalan menuju sebuah perdamaian, dan ketenangan hidup sosial.

Makna Interaksi Sosial 

Melakukan interaksi sosial dengan lingkungan merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial(Totok Jumantoro, 2001: 83), dengan berinteraksi berarti manusia telah menjalani suatu proses komunikasi yakni proses membagi ide, informasi, dan pesan dengan orang lain pada tempat dan waktu yang tertentu atau proses tukar menukar pemahaman, opini, ide, dan pesan (baik berupa perintah atau larangan, atau hanya sekedar informasi) (M. Tata Taufik, 2012: 32).

Komunikasi merupakan satu syarat utama dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, suatu kebutuhan manusia yang tidak bisa disangsikan. Karena setiap elemen kehidupan manusia membutuhkan komunikasi, kegagalan dalam komunikasi dapat berakibat pada kerenggangan, kekacauan, dan ketidakharmonisan dalam hidup baik dalam rumah tangga, keluarga, maupun dalam bermasyarakat. Sebaliknya komunikasi yang baik akan menciptakan harmoni kehidupan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan hidup baik dunia maupun akhirat.(KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI SOSIAL (Analisis Etika Komunikasi Dalam Perspektif Islam. )Oleh: Faridah1,1Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai. Jurnal Retorika, Volume 1 Nomor 1, 2019. Hlm, 99-100).

Komunikasi merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi manusia yang tidak bisa dielakkan lagi. Komunikasi tidak bisa dianggap sekedar wacana yang diperdebatkan kehadirannya, sebab segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan manusia membutuhkan komunikasi di mana komunikasi tersebut menjadi syarat utama manusia agar mampu berinteraksi dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial.

Pentingnya komunikasi dalam kehidupan dalam rangka mewujudkan berbagai bentuk kebutuhan manusia, salah satunya dapat dilihat dalam bentuk pelaksanaan dakwah yang dalam bahasa komunikasi disebut juga dengan komunikasi Islam yakni proses penyampaian pesan antara manusia yang didasarkan pada ajaran Islam (A. Abdul Muis, 2001: 66).

Di samping itu, dalam Islam telah diatur tata cara berkomunikasi yang merupakan panduan etika komunikasi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah yang dikemukakan oleh

Mustafa Yaqub seperti dikutip Suf Kasman, diantaranya yaitu: 1. Tidak memisahkan antara dakwah bi al-lisa>n, bi al-qalam dengan perbuatan. Hal ini didasarkan pada QS al-Baqarah/2: 44 dan QS al-S}a>f/61: 2-3. 2. Tidak mencerca sesembahan lawan (non muslim), didasarkan pada QS al-An’a>m/6: 108. 3. Tidak melakukan diskriminasi sosial, didasarkan pada QS ‘Abasa/87: 1-2, QS al-An’a>m/6: 52 dan QS al-Kahfi/18: 28. 4. Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui kebenarannya, didasarkan pada QS al-Isra>’/17: 36 (Suf Kasman, 2004: 223-224).

Bentuk-Bentuk Komunikasi Perspektif Islam 

1. Qaulan layyinan (perkataan yang lembut), QS T{a>ha/20: 43-44. 2. Qaulan maisura (perkataan yang ringan) QS al-Isra>’/17: 28. 3. Qaulan baligha (perkataan yang membekas pada jiwa) QS al-Nisa>’/4: 63. 4. Qaulan ma’rufan (perkataan yang baik) yakni pada QS al-Nisa>’/4: 5.(KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI SOSIAL (Analisis Etika Komunikasi Dalam Perspektif Islam. )Oleh: Faridah1,1Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai. Jurnal Retorika, Volume 1 Nomor 1, 2019. Hlm, 103-105).

Etika komunikasi dalam ayat Al quran analisis QS Ar Rohman ayat 1-4

Berdasarkan surah Ar Rohman ayat 1-4, Al-Syaukani menerjemahkan kata Al Bayan sebagai kemampuan dalam berkomunikasi. Syaukani juga menyebutkan ada enam prinsip komunikasi dalam Al Quran. Enam konsep etika komunikasi yang berkaitan dengan Al Bayan (QS Ar Rohman: 1-4) yaitu:

1. Qoulan Sadidan / Perkataan benar, lurus dan jujur (QS. An-Nisa ayat 9). 2. Qoulan Balighan/Perkataan yang membekas pada jiwa, tepat sasaran, komunikatif dan mudah dipahami (QS. An-Nisa ayat 63). 3. Qoulan Maisuran/perkataan yang ringan (QS. Al-Isra’ ayat 28). 4. Qoulan Layyinan/Perkataan yang lemah lembut (QS. Thaahaa: 44). 5. Qoulan Karima/Perkataan yang mulia (QS. Al-Isra’ ayat 23). 6. Qoulan Ma’rufa/Perkataan yang baik (QS. Al-Ahzab ayat 32).(ETIKA KOMUNIKASI DAKWAH DALAM QS. AR-RAHMAN AYAT 1-4. Oleh: Indah Pratiwi, Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy’ari, Indonesia. Jurnal Spektra Komunika. Volume 1 No. 1 Februari 2022. Hlm, 7).

Kesimpulan

Islam sebagai suatu ajaran yang komprehensif telah memberikan suatu landasan berkomunikasi, meskipun belum ada ilmu yang khusus mengkajinya. Namun, etika-etika komunikasi dalam Islam sangat jelas tergambar dan telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah Saw yang sudah selayaknya utuk di pelajari dan diamalkan.

Dalam kehidupan bermasyarakat etika sangat diperlukan sebagai pedoman dalam berperilaku guna mematuhi norma-norma yang telah ditetapkan. Peranan dan manfaat etika dalam kehidupan jelas menghibau untuk kita merapkan etika untuk membedakan hal yang baik dan yang buruk. Beretika dalam kehidupan bermasyarakat membuat kita semakin bersatu untuk saling menjaga dan melengkapi sebagai makhluk sosial yang memiliki kultur budaya yang kental. Beretika juga mengajarkan kita untuk menjadi individu yang lebih mawas diri dalam bertindak dalam menjalani kehidupan.

Interaksi tidak hanya dapat dianggap hanya dari kemunulannya saja, melainkan karena setiap hal atau setiap kegiatan apapun yang dialami oleh manusia tidak pernah luput dari yang namanya berinteraksi, dalam hal inilah membuktikan bahwa kita sebagai manusia itu saling terhubung dengan manusia lain nya, dengan melalui yang namanya komunikasi sebagai dasar dari suatu hubungan Interaksi Sosial.

Perbedaan adalah sebuah kemutlakan yang ditakdirkan Allah ada, perbedaan tidak mungkin untuk ditiadakan, usaha meniadakan perbedaan adalah sebuah contoh nyata tidak relanya manusia untuk menerima kebenaran secara nyata. Toleransi dan sikap saling menghargai adalah salah satu upaya terbaik yang harus dilakukan manusia, untuk menyikapi perbedaan, demi tercapainya perdamaian dan kebahagiaan yang bersifat universal, sebuah keinginan dan harapan nyata mengapa Islam dikatakan sebagai agama rahmat seluruh alam.

Referensi:

ETIKA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT. oleh: Gregorius Ricky Ferdinand, Efendi Madallo, Reinaldi Palamba, Rigel Josua. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Atma Jaya, Makassar.

ETIKA KOMUNIKASI DAKWAH DALAM QS. AR-RAHMAN AYAT 1-4. Oleh: Indah Pratiwi, Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy’ari, Indonesia. Jurnal Spektra Komunika. Volume 1 No. 1 Februari 2022.

KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI SOSIAL (Analisis Etika Komunikasi Dalam Perspektif Islam). Oleh: Faridah1,1Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai. Jurnal Retorika, Volume 1 Nomor 1, 2019.

ETIKA SOSIAL DALAM ISLAM (TINJAUAN ATAS RELASI NABI DENGAN PIHAK NON-MUSLIM). Oleh: Haidi Hajar Widagdo. STAIN Palangkaraya.

ETIKA BERINTERAKSI MENURUT PANDANGAN ISLAM. Oleh: Shohibul Hidayah 1, Rahmat Fadillah 2, dkk. 1,2, Ilmu Komunikasi, Universitas Islam 45 Bekasi. Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat (JURRAFI). Vol. 1, No.2 Oktober 2022.

Fitratul Akbar

Penulis adalah Alumni Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال