Pandangan Alqur’an Terhadap Anak Muda


Oleh: Nadhlif Pelu*

KULIAHALISLAM.COM - Anak muda merupakan agen perubahan yang kuat dalam masyarakat. Dalam pandangan Alqur’an, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan keadilan, merawat alam, serta mewujudkan perdamaian di dunia. 

Alqur’an memberikan panduan yang jelas bagi anak muda untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dengan kecerdasan, semangat inovasi, serta inspirasi dari Alqur’an, generasi muda dapat memperkuat ikatan sosial, mengatasi kesenjangan, dan mengembangkan potensi diri demi masa depan yang lebih cerah bagi semua umat manusia.

Di era di mana identitas individual sering kali terombang-ambing oleh berbagai pengaruh negatif, Alqur’an menjadi landasan yang kokoh bagi anak muda untuk membangun identitas Islami yang kuat. 

Alqur’an mengajarkan mereka tentang keberagaman, toleransi, dan pemahaman yang mendalam tentang agama mereka sendiri. Dengan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Alqur’an, anak muda dapat menghadapi tantangan kehidupan dengan keyakinan, keberanian, serta integritas yang tak tergoyahkan.

Di dalam Alqur'an terdapat banyak ayat yang berbicara mengenai anak muda, di antaranya surah Al-Anbiya 21:85: "Dan (Kami jadikan) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang sabar." 

Ayat ini menyebutkan tiga Nabi, salah satunya adalah Nabi Ismail, yang juga merupakan seorang anak muda yang teguh dalam iman dan kesabaran. Ayat ini mengilhami anak muda untuk meneladani ketekunan dan ketabahan para Nabi dalam menghadapi cobaan dan mengemban misi mereka.

Surah Al-Qasas 28:4: "Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan."

Ayat ini menggambarkan ketegangan antara Fir'aun dan anak-anak Israil, di mana Fir'aun melarang anak-anak muda Israil untuk tumbuh dan berkembang. Ayat ini mengingatkan anak muda akan tantangan dan konflik yang dapat mereka hadapi dalam menjalankan keyakinan dan nilai-nilai mereka.

Surah Al-Qasas 28:5: "Dan Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi ini dan menjadikan mereka pemimpin dan mewariskan mereka kekuasaan di bumi dan Kami hendak memperlihatkan kepada Fir'aun, Haman, dan tentara mereka apa yang mereka hindari." 

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah berjanji untuk memberikan kekuasaan dan kepemimpinan kepada orang-orang yang tertindas dan menderita. Ayat ini memberikan harapan kepada anak muda bahwa meskipun mereka mungkin menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemuliaan dan keberhasilan kepada mereka yang berjuang untuk agama Allah.

Untuk menjadi pemuda terbaik menurut Alqur’an, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipenuhi. Pertama, memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas. Alqur’an menyatakan dalam Surah Al-Mujadalah ayat 11 bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan memiliki ilmu. 

Hadis Nabi Muhammad SAW juga mengungkapkan; "Barangsiapa yang menginginkan dunia maka harus dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu. Dan barangsiapa yang ingin kedua-duanya maka harus dengan ilmu."

Kedua, memiliki akhlak yang mulia. Islam sangat menekankan pendidikan akhlak yang baik, terutama pada generasi muda. Akhlak yang mulia adalah sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama. Rasulullah SAW sendiri memiliki akhlak yang mulia dan disebut sebagai Al-Amiin, orang yang terpercaya.

Ketiga, menjaga diri dari pergaulan negatif. Generasi muda rentan terpengaruh oleh pergaulan bebas yang merajalela saat ini. Oleh karena itu, menjaga pergaulan dan membangun hubungan yang baik sangat penting bagi setiap individu.

Keempat, disiplin dalam menggunakan waktu. Disiplin dalam pengelolaan waktu merupakan faktor kunci dalam mencapai kesuksesan. Alqur’an mengingatkan manusia bahwa waktu adalah aset berharga dan hanya orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasehati untuk berbuat kebaikan, dan menetapkan kesabaran yang tidak akan merugi sebagaimana terdapat dalam QS. Al-Asr ayat 1-3.

Kelima, memiliki jiwa kemandirian dan profesional. Generasi muda perlu mengembangkan jiwa mandiri dan profesionalisme. Sebagai seorang muslim, tidak hanya boleh menjadi kaya, tetapi juga diharapkan untuk menjadi kaya agar dapat beribadah haji dan membantu sesama melalui infaq, sedekah, dan amal lainnya. Selain itu, generasi muda dituntut untuk menjadi profesional dalam menyelesaikan tugas dengan penuh semangat, dedikasi, dan berbasis pengetahuan.

Terdapat juga di dalam buku Tafsir Alqur'an Tematik: Pembangunan Generasi Muda karya Kementerian Agama, yang menjelaskan bahwa roda kehidupan berputar, bergantian antara masa kejayaan dan kehancuran di antara manusia. 

Dalam menghadapi permasalahan dalam satu generasi, penting bagi generasi muda untuk memiliki empat parameter kualitas yang dapat membawa mereka meraih kesuksesan dan prestasi. Parameter pertama adalah kualitas fisik yang menjadi landasan kesehatan dan kualitas intelektual yang tidak terpisahkan dari kualitas fisik. 

Selain itu, kualitas spiritual juga penting sebagai landasan kecerdasan intelektual dan emosional. Terakhir, kualitas emosi mempengaruhi keberhasilan dalam menghadapi tuntutan dan tekanan lingkungan. Dengan mengembangkan dan memperhatikan keempat parameter kualitas tersebut, generasi muda dapat membangun masa depan yang lebih baik dan mencapai kesuksesan dalam menjalani kehidupan yang terbatas ini.

Dalam Alqur’an, contoh pemuda yang membangun negara secara positif dijelaskan melalui kisah Ashabul Kahfi. Mereka adalah sekelompok pemuda yang memiliki integritas moral dan iman yang kuat. 

Islam sangat mengedepankan peran pemuda, karena masa muda merupakan waktu yang penting dan memiliki potensi besar dalam membangun masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, pemuda harus memanfaatkan masa mudanya dengan baik, karena di situlah kekuatan yang luar biasa terlihat.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Editor: Adis Setiawan

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال