Yusuf-Zulaikha adalah Ahsan Al Qashash

KULIAHALISLAM.COM - Kisah Yusuf yang unik (merupakan kisah terbaik (ahsan al-Qashash) dan populer (memiliki banyak varian dalam berbagai bahasa di antaranya Arab, Jawa, Melayu, dan Belanda). 

Cantik jelita, tubuhnya terawat, ramping, lirikan mata yang bagus, berambut panjang dan lebat, betisnya laksana emas yang digosok, tangan dan bahunya indah. Begitulah Serat Yusuf menggambarkan Zulaikha. 

Kecantikannya sempurna, tidak ada duanya di seluruh dunia laksana bidadari. Sedemikian cantiknya, wajah Zulaikha digambarkan seperti bulan purnama. Gerak tubuhnya lemah gemulai. Siapapun yang memandangnya akan terpesona.

Diceritakan, suatu malam Zulaikha bermimpi bertemu pangeran yang tampan. Ketampanannya tidak ada yang menyamai,
kulit wajahnya kuning, rambut hitam lebat,
giginya seperti mutiara, matanya bersinar
terang dan senyumnya menawan hati. 

Sang pangeran itulah yang pada cerita selanjutnya dikenal bernama Yusuf. Setelah terbangun dari tidur, Zulaikha langsung jatuh cinta bahkan tergila-gila mengenang yang telah dimimpikannya. 

Hari demi hari Zulaikha tersiksa karena rasa cintanya terhadap pangeran yang hadir dalam impiannya tersebut. Menangkap kegelisahan dan ketersiksaan Zulaikha, orang tuanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada putrinya. Zulaikha pun menceritakan perihal mimpi dan perasaan jatuh cinta kepada sang pangeran tersebut. 

Orang tua Zulaikha tidak ingin membiarkan putrinya berada dalam kesedihan dalam waktu lama. Mereka menanyakan perihal tempat tinggal sang pangeran yang dimimpikannya tersebut. Zulaikha tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. 

Di tahun berikutnya, Zulaikha kembali bermimpi sang pangeran. Dalam mimpinya, terjadi dialog antara Zulaikha dan sang pangeran. Zulaikha menanyakan siapa sebenarnya dia. Sang pangeran menjawab “saya tidak akan beristri selain kamu dik, sebaliknya kamu tidak akan bersuami selain diriku.”

Setelah terbangun, Zulaikha langsung menangis tersedu-sedu. Sebab rindu terhadap sang pangeran yang belum diketahui nama dan alamatnya ini. Perasaan cinta Zulaikha semakin mendalam. Orang tua Zulaikha semakin bersedih melihat kegelisahan putrinya tersebut. 

Di tahun ketiga Zulaikha bermimpi lagi dengan pemuda tampan itu, dalam mimpinya Zulaikha berkata “duh dikau yang menjadi jantung hatiku, selalu membangkitkan rasa rinduku, katakanlah padaku di mana tempat tinggalmu” pangeran itu pun menjawab “tempat tinggalku di Mesir, sekarang menjadi raja.”

Sebagai gadis yang cantik jelita, tidak sedikit orang menemui orang tua Zulaikha untuk melamarnya. Suatu pagi utusan dari Malkiya, Ngabawa, Tanhal dan Dimyat datang untuk melamar sang putri. Namun, tidak satupun dari mereka diterima.

Sebaliknya, Zulaikha justru menanyakan
apakah ada orang yang melamarnya berasal dari Mesir? Ayah dan ibunya pun menjawab kalau tidak ada utusan dari Mesir yang melamarnya. 

Tidak ada sang pangeran yang datang melamar. Zulaikha semakin bersedih bahkan ia digambarkan seperti orang gila. Orang tua Zulaikha akhirnya pergi ke Mesir untuk menemui raja Mesir agar ia mau memperistri Zulaikha. Ini artinya bahwa, keinginan Zulaikha dipenuhi oleh orang tuanya, bahkan dengan melamar raja Mesir. 

Untuk memenuhi perasaan cintanya tersebut, orang tua Zulaikha “melanggar” sistem perkawinan yang bersifat patrilinial, di mana laki-laki yang harus lebih aktif dari pada perempuan.

Sang raja Mesir bersedia untuk menikahi Zulaikha. Akhirnya, kedua orang tuanya mengajak Zulaikha beserta rombongan ke Mesir untuk bertemu dan melamar sang raja Mesir, seorang yang dimimpikan Zulaikha. Namun, sesampai disana Zulaikha jatuh pingsan melihat paras muka raja Mesir. 

Cukup lama Zulaikha tergulai tidak siuman, hingga pagi harinya dia baru siuman. Zulaikha berucap dengan lirih “kena cobaan diriku, sebab yang akan menjadi suamiku bukanlah orang yang kuimpikan”. Sang putri terdiam, kemudian mendengar suara “Zulaikha jangan was-was, sabarkan hatimu, mendekatlah padaku”.

Pernikahan antara raja Mesir dengan Zulaikha pun dilaksanakan. Malam harinya Zulaikhah tidak tidur bersama sang raja. Namun, atas kuasa Tuhan, Zulaikha diganti dengan seorang emban-jin yang menyerupai dirinya untuk menemani dan bersetubuh dengan sang raja. Zulaikha dilindungi oleh Tuhan, sehingga tetap perawan. Sebab, Zulaikha diciptakan hanya
untuk Yusuf.

Setelah beberapa lama menikah, datanglah seseorang yang bernama Malik menjual anak kepada sang raja. Prajurit berkata “anak ini mempunyai 10 macam sifat, pertama bagus wajahnya, kedua jarang tidur, ketiga tutur katanya santun, keempat rendah hati, kelima sopan, keenam taat beribadah, dan yang percaya kepadanya dipuji oleh Tuhan dan ditakdirkan menjadi raja di Mesir.”

Lalu raja melihat anak tersebut dan merasa suka terhadap anak laki-laki tersebut. Kemudian, raja menanyakan pada Malik “berapa kau jual anak ini?” “Belilah anak ini seberat timbangan badannya”, Jawab Malik. 

Akibatnya, harta sang raja habis, semuanya habis untuk ditukar dengan Yusuf. Emas, mutiara dan semua yang ada dalam gudang penyimpanan habis tak tersisa untuk memenuhi berat timbangan badan Yusuf.

Setelah selesai transaksi, raja menyuruh pelayannya untuk memanggil sang istrinya, Zulaikha. Ia pun datang untuk memenuhi panggilan suaminya, sang raja. Pada saat Zulaikha tiba dan melihat Yusuf seketika tubuh Zulaikha bergetar, Zulaikha terkejut dan bibirnya mengucapkan “orang yang kuimpikan datang”. 

Raja memegang tangan Yusuf, lalu membawanya ke hadapan Zulaikha, lalu
raja mengatakan kepada Zulaikha “hormatlah padanya”. Mendengar ini Zulaikha pun menjawab “mengapa saya menghormat padanya?” Raja pun menjawab lagi “Yusuf adalah orang terhormat, beliau disayang Tuhan”.

Sehubungan dengan adanya Yusuf dalam istana raja, cinta Zulaikha semakin menjadi-jadi. Setiap harinya, Zulaikha selalu berhias, bahkan digambarkan mengenakan kain warna warni, 360 warna. Yang ada dalam pikiran dan hati Zulaikha hanya Yusuf seorang. Zulaikha digambarkan seperti orang gila; apa yang dilakukannya hanya untuk Yusuf, tak ada kata yang keluar dari mulutnya kecuali kata Yusuf.

Rasa cinta yang dimiliki Zulaikha kepada Yusuf membuat istri raja Mesir tersebut sampai tidak kuat menahan diri. Suatu ketika Zulaikha memanggil Yusuf untuk datang ke sebuah istana (rumah) yang dibangun oleh Zulaikha hanya untuk Yusuf dan Zulaikha. Yusuf pun memenuhi panggilan istri sang raja, sehingga di dalam rumah tersebut, hanya ada Yusuf dan
Zulaikha. 

Setelah bertemu dengan Zulaikha, Yusuf tergoda melihat kecantikannya. Dalam hati Yusuf berujar “tetapi saya harap jangan terjadi zina”. “kemarilah dikau sayang, obati rasa rinduku, aku telah lama menanggung sakit, tiada lain karena dikau Yusuf”, goda Zulaikha kepada Yusuf. Mendengar pernyataan Zulaikha tersebut, Yusuf hanya terdiam sembari berdoa dalam hati “semoga Tuhan melindungi hamba.”

Namun Zulaikha tetap tidak putus asa. Segala bentuk ucapan untuk merayu Yusuf dikeluarkan oleh Zulaikha, sampai akhirnya Zulaikha mencoba mendekati Yusuf untuk melampiaskan hasratnya. Yusuf segera menghindar dan mencoba keluar dengan lari menuju pintu. 

Menghadapi hal ini, Zulaikha tidak tinggal diam, ditariklah tangan Yusuf sampai baju Yusuf sobek. Ketika peristiwa ini terjadi, tanpa disangka sang raja masuk dan melihat langsung peristiwa ini.

Dengan nada marah, sang raja menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Zulaikha menjawab bahwa Yusuflah yang menggoda. Sang raja tentu kecewa terhadap peristiwa tersebut. “saya mengagumi engkau, atas perbuatanmu, apakah demikian pembalasannya, saya memujamu, saya persatukan dengan aku dan saya kagumi”, ujar sang raja. 

Setelah dilakukan penyelidikan Zulaikha terbukti yang mengajak Yusuf untuk berselingkuh. Meskipun demikian, Yusuf tetap dipenjara,
sebab raja takut kalau Yusuf tetap dalam istana perasaan Zulaikha terhadap Yusuf tidak luntur.

Peristiwa ini terdengar hingga keluar istana, Zulaikha pun menjadi bahan pembicaraan oleh para istri-istri menteri. Mengetahui hal ini Zulaikha mengumpulkan mereka dalam sebuah gedung untuk memberi “pelajaran” kepada mereka. 

Dalam pertemuan tersebut Zulaikha telah menyiapkan buah dan pisau yang nantinya akan disuguhkan kepada mereka pada saat Yusuf datang. Pada saat Yusuf keluar melintas para istri menteri, seketika mereka mengiris jari mereka masing-masing tanpa merasakan sakit sama sekali, karena begitu terpesona melihat wajah tampan Yusuf yang hadir di tengah-tengah mereka.

Syahdan, setelah keluar dari penjara, Yusuf diangkat sebagai pemegang dari perekonomian negara, kemudian diangkat sebagai raja Mesir. Suatu ketika Yusuf kembali bertemu dengan Zulaikha yang pada saat itu menjadi seorang janda tua. Wajahnya digambarkan jelek, juga terlunta-lunta hidup dalam kemiskinan. 

Ketika itu , Yusuf tidak mengenali sosok Zulaikha. Zulaikha memberitahu kalau dia adalah orang yang selalu menanti hadirnya Yusuf. Cinta Zulaikha tidak luntur oleh waktu dari dulu hingga sekarang. 

Mendengar hal ini Yusuf menjawab “saya tidak mengenal engkau”. Hancur hati Zulaikha mendengar ucapan Yusuf kepadanya. Yusuf kemudian ditegur oleh malaikat Jibril untuk menjadikan Zulaikha sebagai istri, sebab menurut malaikat Jibril, Zulaikha telah diciptakan untuk nabi Yusuf. 

Di sisi lain malaikat Jibril menyulap Zulaikha menjadi muda dan cantik kembali, Zulaikha juga telah menjadi seorang muslim yang taat kepada Allah SWT. Wajahnya kembali laksana bulan purnama, kerling matanya menggiurkan, kulit wajahnya bagaikan emas digosok, rambutnya panjang dan hitam. Kemudian malaikat Jibril menikahkannya. Akan tetapi perasaan Zulaikha kini sudah berubah, dia tidak cinta lagi dengan Yusuf.

Peristiwa ketika Zulaikha mengejar Yusuf pun kini berbalik 180 derajat. Kini Yusuflah yang tergila-gila kepada Zulaikha, dia tak pantang menyerah mengejar-ngejar Zulaikha hingga akhirnya keduanya saling jatuh hati, saling menyanjung dan saling menyayangi hidup dalam kebahagiaan. Wallahu a'lam bisshawaab..

Salman Akif Faylasuf

Salman Akif Faylasuf. Alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo. Sekarang nyantri di Ponpes Nurul Jadid, sekaligus kader PMII Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال