Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Perjuangan Nasional (I)

(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam)

Oleh: Fitratul Akbar

KULIAHALISLAM.COM - Perjuangan nasional adalah perjuangan oleh dan untuk seluruh bangsa. Sewaktu bangsa Indonesia masih dijajah imperialisme Belanda dan Jepang di abad ke abad 20 tujuan perjuangan adalah Indonesia merdeka. Dalam perjuangan ini bangsa indonesia dipimpin oleh partai-partai politik yang didukung oleh gerakan massa seperti pergerekan atau gerakan pemuda, gerakan wanita, gerakan buruh, gerakan tani, dsb.

Setelah bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 tujuan perjuangan nasional adalah mempertahankan negara proklamalasi sebagai modal revolusi nasional. Perjuangan rakyat di bidang politik dan militer yang dimpimpin oleh partai-partai politik memberikan hasil yang gemilang dengan diakuinya Negara Republik Indonesia oleh seluruh dunia di tahuan 1950 dengan catatan bahwa Irian Barat masih dikuasai Belanda dan belum masuk wilayah Republik Indonesia seperti di proklamasikan.

Tujuan perjuangan nasional setelah tahun 1950 adalah menyelesaikan revolusi nasional dalam rupa memperjuangkan masuknya Irian Barat ke dalam wilayah RI dan kemudian memberi isi pada kemerdekaan nasional dalam rupa kemakmuran yang merata. Berkat pimpinan presiden Sukarno yang memiliki semangat perjuangan yang tinggi maka Irian Barat dapat kembali ke dalam Wilayah Republik Indonesia.

Sejarah perjuangan nasional indonesia membuktikan bahwa pemuda memegang peranan penting, baik sebagai perseorangan, maupun sebagai pemimpin organisasi pemuda dan atau partai politik. Umum berpendapat orang muda yang berumur antara 15-25 tahun adalah pemuda tetapi sejarah pergerakan pemuda indonesia mencatat umur 13-40 sebagai syarat untuk menjadi anggota organisasi pemuda. Yang dipentingkan adalah jiwa dan semangat muda yang merupakan syarat mutlak bagi perjuangan pemuda.

Yang dinamakan jiwa muda adalah jiwa yang menyala-nyala, jiwa pelopor, jiwa pendobrak, jiwa yang penuh dinamika, jiwa pemberani dan jiwa yang penuh cita-cita yang tinggi hingga tergantung lebih tinggi daripada bintang-bintang yang tertinggi.

Dalam pada itu mengenai pemuda indonesia di tahun 1928 Bung Hatta menulis dalam “Indonesia Vrij” (Indonesia Merdeka) bahwa pemuda indonesia yang hidup di dalam masyarakat kolonial (sewaktu waktu dijajah oleh Imperialisme Belanda) cepat mengetahui dan turut merasakan bagaimana sengsaranya rakyat yang ditindas dan dijajah. Karena itu pemuda Indonesia sejak kecil telah memikirkan hal-hal yang tidak dipikirkan oleh anak-anak bangsa yang merdeka. Pemuda Indonesia merasa hina bahwa bansganya tidak merdeka tetapi dijajah oleh bangsa asing. Inilah antara lain yang mengorbankan semangat pemuda indonesia sejak ia masih sangat muda untuk berjuang melwan penjajah yang begitu kuat serta sombong. Keadaan ini sering membuat pemuda indonesia di jaman itu telah menjadi tua sebelum waktunya.

Pemimpin-pemimpin Indonesia sewaktu perjuangan sebelum Indonesia merdeka umumya relatif masih muda. Kartini (1879-1904) pada umur 21-25 tahun telah mengemukakan cita-citanya mengenai emansipasi wanita dalam bahasa yang gemilang seperti tampak dengan jelas dalam surat-surat pribadinya kepada teman-temannya yang kemudian dibukukan dengan judul (terjemahan),“habis gelap terbitlah terang” (1911). Sutomo (1888-1938), kemudian Dokter Sutomo masih berumur 20 tahun sewaktu ia dan kawan-kawan mendirikan organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 mei tahun 1908 yang menandai kebangkitan nasional indonesia.

Samanhudi, Umar Said Cokroaminoto dan Agus Salim (1884-1954) termasuk masih muda sewaktu mendirikan (1912) dan memimpin Sarekat Islam yang demikian hebatnya sehingga pemeritahan kolonial Belanda waktu itu takut karenanya. Suwardi Suryaningrat (1889-1959) dan Cipto Manganunkusumo (1886-1943) pun masih anak muda yaitu masing-masing umur 23 dan 25 tahun sewaktu memimpin dan menggerakan Indische Party (1912) dalam melawan kaum penjajah Belanda untuk mencapai Indonesia merdeka.

Bung Hatta (lahir tahun 1902) pun masih muda, (umur 23 tahun) sewaktu ia di tahun 1925 bersama-sama dengan mahasiswa indonesia lainnya seperti Akhmad Subardjo, A.Monotutu, Iwa Kusumasumantri dan sebagainya di negeri Belanda dalam pehirmpunan indonesia meletakkan dasar perjuangan baru yang revolusioner yang menggemparkan dalam rupa gerakan massa aksi nasional, mempererat persatuan, mempertajam antithese kolonial dan bertujuan Indonesia merdeka. Ir.Sukarno (1901-1970) adalah pemuda umur 28 tahun yang bersam sama dengan Sartono, Sunario, Gatot Mangkupraja dan sebagainya mendirikan partai nasional indonesia (5 juli 1927) yang dengan nasionalisme revolusioner dan prinsip non-koperasi (tidak mau bekerja sama dengan penjajah) telah menggegap gempita kan masyarakat Indonesia dan menggoyahkan kekuasaan kaum penjajah di waktu itu.

Adalah pemuda pemuda indonesia indonesia yang mencetuskan sumpah pemuda pada tanggal 20 Oktober 1928. Adalah kaum muda terutama yang mendorong dan menggerakan di adakannya proklamasi kemerdekaannya tanggal 17-8-1945. Selanjutnya Sutan Syahrir (1909-1966) masih berumur 36 tahun sewaktu ia menjadi Perdana Menteri Republik Indonesia pada tanggal 14 November 1945.

Yang dimaksud dengan pergerakan pemuda adalah kegiatan kegiatan pemuda dalam organisasi pemuda. Organisasi pemuda Indonesia pertama yang di dirikan pada permulaan pergerekan nasional adalah Tri Koro Dormo (1915) yang kemudian jadi Jong Java (1918) yang antara lain bertujuan: mempererat persaudaraan antara murid-murid sekolah lanjutan. Kemudian didirikan organisasi-organisasi kedaerahan lainnya seperti Jong Sumatra, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Ambon, dan sebagainya.

Periode 1915-1925

Peran gerakan pemuda dalam perjuangan nasional pada waktu itu (1915-1925) adalah belajar berorganisasi modern dan turut serta mendidik pemuda agar maju. Pada waktu itu gerakan pemuda telah turut menyebar luaskan cita-cita emansipasi wanita akibat pengaruh tulisan-tulisan kartini. Dalam pada waktu itu JIB perkumpulan pemuda-pemuda islam yang didirikan di tahun 1924 berperan di bidang Agama Islam.

Di tahun 1925 terjadi kejutan dalam gerakan pemuda Indonesia ialah di dengungkannya prinsip perjuangan yang revolusioner oleh perhimpunan Indonesia di negeri Belanda seperti dikemukakan di atas.

Dalam pada itu partai nasional indonesia dididirikan pada tanggal 5 Juli 1927 di bawah pimpinan Ir.Sukarno dan mendengung-dengungkan nasionalisme revolusioner untuk mencapai indonesia merdeka. Slogan “indonesia merdeka sekarang juga” meniup sebagai badai di lautan massa Indonesia dan mencekam seluruh rakyat Indonesia.

Akibat pengaruh partai nasional Indonesia dan juga pengaruh perhimpunan Indonesia di negeri Belanda maka semangat gerakan pemuda indonesia menjadi menyala-nyala dan tujuan perjuangannya bukan lagi sekedar mempererat persaudaraan antara sesama pemuda tetapi tujuan perjuangan ialah indonesia merdeka.

Organisasi Jong Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) dengan tegas bertujuan Indonesia Merdeka. Mereka bergerak dengan penuh semangat untuk mempersatukan segenap organisasi pemuda dengan keyakinan bahwa hanya dengan persatuan pemuda dan persatuan seluruh bangsa maka kaum penjajah dapat dikalahkan.

Kongres Pemuda Indonesia yang dihadiri oleh wakil-wakil organiasi (pemuda kedaerahan) dan di pimpin oleh PPPI diadakan di Jakarta pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 untuk menguatkan perasaan dan persatuan kebangsaan Indonesia. Dalam kongres pemuda yang diketuai oleh Sugondo Djojopuspito ini lahir sumpah pemuda yang merupakan sumpah keramat bagi bangsa indonesia sepanjang massa. Indonesia muda yang dibentuk di tahun 1930 sebagai badan fusi organisasi-organisasi pemuda kedaerahan dan bertugas melaksanakan sumpah pemuda bertujuan indonesia raya yang berarti indonesia merdeka.

Periode 1925-1930

Peran gerakan pemuda sebagai penggerakan persatuan dengan tujuan indonesia merdeka, jelas sekali di periode 1925-1930. Setelah tahun 1930 ini peran gerakan pemuda ditingkatkan dalam rupa pembentukan tradisi baru (tradition forming) seperti memperlakukan bendera merah putih dan lagu indonesia raya sebagai bendera dan lagu kebangsaan, mengadakan pemujaan pahlawanan-pahlawan nasional, mempergunakan bahasa indonesia dalam rapat-rapat dan surat-menyurat organisasi, memberi pendidikan pemuda dan massa rakyat sesuai sumpah pemuda, segala sesuatu sebagai persiapan untuk menuju indonesia merdeka.

Sewaktu Indonesia di jajah Jepang dari tahun 1942-1945 semua organisasi pemuda di bubarkan oleh peguasa Jepang, tetapi cita-cita pemuda tidak luntur karenanya, indonesia merdeka tetap merupakan tujuan perjuangan. Perlu dicatat bahwa dalam bulan April 1944 organisasi pemuda di bawah tanah dengan nama Gerakan Indonesia Muda (Gerindom) di dirikan oleh pemuda revolusioner anti-imperialis dan anti-fasis.

Menjalang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 peran pemuda dan gerakan pemuda besar sekali. Pemuda indonesia dengan sifat-sifatnya sebagai pendobrak dan pemberani mendorong dan mendesak dijadikannya proklamasi kemerdekaan sewaktu Indonesia masih diduduki Jepang di tahun 1945.

Setelah proklamasi 17-8-45 sejumlah organisasi pemuda didirkan dengan tujuan mempertahankan negara proklamasi. Pada tanggal 8-9 Juni 1946 kongres pemuda diadakan di Yogyakarta dan kemudian dibentuk Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia (BKPRI) sebagai badan pemersatu pemuda yang memegang peranan penting di bidang perjuangan politik untuk mempertahankan negara proklamasi.

Karena kaum komunis menyalahgunakan Badan Kongres Pemuda maka pada tanggal 2 Mei 1947, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) keluar dari badan kongres yang kemudian membentuk front pemuda bersama dengan pemuda demokrat indonesia yang lahir pada tanggal 31 Mei 1947 di sala.

Gerakan pemuda pecah dan pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun (1948) dengan dukungan pemuda sosialis Indonesia (Pesindo) telah memecah kekuatan nasional yang sedang menghadapi agresi imperialisme Belanda. Sewaktu Desember 1948 Belanda dengan aksi militernya menyerbu Yogya dapat dimengeri bahwa Belanda dapat dengan mudah menduduki kota-kota besar, meskipun tidak berarti bahwa Republik Indonesia kalah, sebab daerah-daerah di luat kota-kota besar tetap dikuasai oleh Tentara Indonesia dan Laskar-Laskar Rakyat.

Keadaan pada waktu itu adalah demikian bahwa Negara Republik Indonesia tetap menguasai daerah-daerah di luar kota-kota besar di pulau sumatra dan pulau jawa, sedangkan kalimantan, sulawesi dan lain-lain pulau secara formil umunya dikuasai tentara Belanda.

Dalam situasai yang demikian dapat dimengerti bahwa pemuda-pemuda Indonesia pun terpecah-belah. Sebagian besar di daerah de facto republik Indonesia dan sebagian lain berada di daerah yang de facto di kuasai Belanda. Adalah tugas organisasi-organisasi pemuda di daerah de facto republik untuk mempersatukan pemuda seluruh Indonesia.

Demikianlah, setelah pemerintahan republik Indonesia kembali lagi di Yogya (6 Juli 1949) maka dengan prakarsa oraganisasi-organisasi pemuda di Yogya diadakan konperensi pemuda seluruh indonesia di Yogyakarta dari tanggal 14-18 Agustus dengan maksud mempersatukan pemuda indonesia kembali dan menyatakan program perjuangan sehingga sesuai dengan proklamasi.

Dengan demikian, manifesto konferensi pemuda tersebut sesuai dengan proklamasi dan menghendaki negara kesatuan, merah putih dan indonesia raya sebagai lambang dan lagu kebangsaan dan sesuai pula dengan sumpah pemuda. Dengan adanya manifesto tersebut pernan gerakan pemuda jelas besar sekali dalam usaha untuk menyelesaikan revolusi nasional.

Kongres pemuda yang di adakan pada tanggal 14 Juni 1950 di Surabaya memperkuat hasil-hasil konferensi pemuda tersebut. Peran gerakan pemuda dari tahun 1950-1959 tetap penting dalam perjuangan untuk menyelesaikan revolusi nasional. Dari tahun 1959-1966 peran gerakan pemuda masih berarti dalam perjuangan untuk memasukkan Irian Barat ke wilayah republik Indonesia. Selanjutnya dalam perjuangan untuk menyelesaikan revolusi nasional dalam rupa memberi kemakmuran rakyat yang merata serta peran gerakan pemuda Indonesia terus berkembang.

Fitratul Akbar

Penulis adalah Alumni Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال