Wisuda Ke-4 Sekolah Bisnis Muslim (SBM) PDM Kendal 

KULIAHALISLAM.COM - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal membuka Sekolah Bisnis Muslim (SBM) bagi pengusaha kecil atau UMKM. Peserta yang  mengikuti  Sekolah Bisnis Muslim ini  tidak hanya  para  pengusaha kecil atau  UMKM, tetapi ada juga para pemula  usaha.

Wisuda Ke-4 Sekolah Bisnis Muslim (SBM) PDM Kendal di Gedung Balai Dakwah Muhammadiyah Kendal 

Satu angkatan diikuti 50 peserta dengan 16 kali pertemuan. Nantinya akan menjadi komunitas UMKM, sehingga bisa saling sharing dan saling membantu. 

Sekolah Bisnis Muslim PDM Kendal merupakan sekolah bisnis yang diselengarakan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MEK PDM) Kendal, bertujuan membantu atau memberikan pembelajaran kepada masyarakat Kendal terkait usaha atau bisnis.

Sebelumnya peserta yang mengikuti Sekolah Bisnis Muslim angkatan ke-4 ini ada sekitar 50 peserta. Namun yang dinyatakan lulus dan bisa mengikuti wisuda ke- 4 oleh panitia saat ini hanya 39 peserta saja.

Usaha memang butuh modal, akan tetapi modal itu tidak semata-mata uang. Modal utama sebuah usaha adalah komitmen dan kejujuran. Dengan komitmen dan kejujuran, modal akan datang sendiri seiring tumbuhnya kepercayaan. 

Itulah inti pesan yang disampaikan Hery Zudiyanto dalam tausiyah ekonominya di acara wisuda Sekolah Bisnis Muslim PDM Kendal angkatan ke-4. Dan itulah pengalaman beliau saat menjalankan usahanya. 

Beliau memulai karirnya sebagai karyawan di Batik Danar Hadi, yang di kemudian hari membuat toko batik sendiri. Hingga akhirnya berhasil menjadi pengusaha sukses. 

Kini usahanyapun bertebaran di mana-mana, dari toko Batik "Margaria", toko busana Muslim "Al Fath", Hotel "Por Aqui" hingga obyek wisata HeHa. Obyek wisata yang kini paling ramai di Jogja dengan jumlah pengunjung mencapai 20.000 dalam sehari. 

Dan setelah sukses dengan HeHa yang pertama "Heha Sky View" kini juga telah membangun HeHa yang ke dua yaitu "Heha Ocean View."

Setelah sukses di dunia usaha, beliaupun merambah dunia politik hingga berhasil mejadi Wali Kota Jogja. Selama menjadi penguasa Jogja, beliau terkenal sebagai Wali Kota yang bersih dan sukses membangun Jogja. Hingga mendapat penghargaan dari "Bung Hatta anti coruption Award" di penghujung masa jabatannya yang ke dua.

Setelah masa pengabdiannya kepada negara selesai, kini beliau abdikan diri utk membangun organisasi, dengan jabatan sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan di PP Muhammadiyah, menggantikan Pak Najih yang telah mendahului di saat musim Covid.

Umat berharap, semoga kesuksesan beliau dalam membangun usahanya dan dalam memimpin Jogja, juga akan membawa kesuksesan dalam memimpin Majelis Ekonomi Muhammadiyah.

"Kami sampaikan terima kasih kepada Pak Heri, Mas Syauqi dan Mas Dody selaku team Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah yang telah kerso menghadiri undangan kami. Semoga kita selalu bisa membangun karya dan menebar manfaat untuk sesama." Ujar Hj. Baroroh Barid.

Juga terima kasih kepada para alumni Sekolah Bisnis Muslim PDM Kendal angkatan 1, 2 dan 3 yang telah membantu kami Majelis Eekonomi dan Kewirausahaan PDM Kendal, dalam pelaksanaan Sekolah Bisnis Muslim angakatan ke-4 dari awal hingga akhir. 

Serta Selamat dan Sukses untuk para alumni Sekolah Bisnis Muslim semuanya, semoga ridho Illahi senantiasa mengiringi. Dan meski tak seberapa, semoga modal stimulan yang telah diterima dari LAZISMU bermanfaat untuk membantu membangun usaha. Ujar Hj. Baroroh Barid usai mengikuti acara wisuda Sekolah Bisnis Muslim ke-4 di Gedung Balai Dakwah Muhammadiyah Kendal, Minggu (28/11).

Alumni Sekolah Bisnis Muslim (SBM) PDM Kendal

Seperti di lansir gatra.com, Kiprah Nur Hidayah (32 tahun) warga Desa Bulugede Kecamatan Patebon Kendal Jawa Tengah yang merintis usaha serbuk rempah sejak beberapa tahun terakhir, membuahkan hasil dengan mengekspor produk usahanya ke berbagai negara.

Pria lulusan Sekolah Bisnis Muslim (SBM) PDM Kendal berhasil merambah pasar di Jepang, Singapore, Taiwan dan Hongkong. Tak ayal, hal ini berdampak pada meningkatnya omset dari bisnisnya hingga mencapai Rp 23 juta perbulan.

"Sebelum ikut SBM omset saya ini tidak sebesar itu, cuma dikisaran Rp 11 jutaan. Omset saya meningkat setelah dapat ilmu bisnis dari SBM pada Oktober kemarin," ujar Nur Hidayah usai mengikuti acara wisuda Sekolah Bisnis Muslim ke-4 di Gedung Balai Dakwah Muhammadiyah Kendal, Minggu (28/11).


Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال