Imam Al Ghazali Bukan Menyerang Filsafat tetapi Filsuf yang Keluar dari Syariat

Sumber gambar : Geotimes.id


KULIAHALISLAM.COM - Apakah pemikiran Imam Al Ghazali dianggap  penyebab matinya ilmu pengetahuan di dunia muslim oleh orientalis ? Al Ghazali bukan menyerang filsafat, tetapi Filsuf yang keluar dari syariat. Mengapa demikian ?

Di dunia Islam, Filsuf muslim terkenal yaitu Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, dll. Ilmu Filsafat membuat para Ulama banyak terobosan baru di bidang sains. Sayangnya banyak  Ulama menjadi tergila-gila dengan filsafat Yunani dan mengabaikan syariat dan belum banyak Ulama yang berhasil membuat buku yang membantah argumen ahli filsafat secara ilmiah. 

Imam Al Ghazali kemudian mempelajari filsafat secara otodidak dan menulis buku berjudul "Tahafut Al Falasifah". Buku Imam Al Ghazali ini ternyata luar biasa mengagumkan, indah, ilmiah dan ia berhasil meruntuhkan argumen para Filsuf seperti Ibnu Sina dan Al Farabi,  bahkan ia menghancurkan argumen para ahli filsafat dan metafisika di Timur dan barat sehingga sulit bangkit lagi.

Imam Al Ghazali memasukan bukunya ini ke dalam kategori—hanya boleh dibaca/dipelajari oleh orang yang telah memenuhi tingkat keintelektualitasannya.

Tahafut al falasifah (kerancuan Filsuf memahami Islam), karya Imam Al Ghazali dijadikan sebagian besar Ulama untuk mengharamkan filsafat bahkan dikategorikan kafir sehingga Filsuf yang takut dikafirkan masuk ke Ilmu Kalam

Hal ini menyebabkan dunia Islam hanya fokus pada Fiqih mengenai halal-haram sampai detik ini. Ini menyebabkan umat muslim tertinggal dari barat karena tidak punya terobosan baru di bidang IPTEK.

Padahal 1 Abad setelah wafatnya Imam al Ghazali di Timur,  Ibnu Rusyd di barat  membuat buku jawaban untuk Imam  Al Ghazali terhadap Filsuf.  Ibnu Rusyd menekankan bahwa Imam  Al Ghazali salah paham, filsafat tidak semua bertentangan dengan syariat. Ia menulis buku berjudul "Tahafut at Tahafut" dan "Bidayatul Mujtahid" yang memadukan syariat dan filsafat.

Sayangnya karena Ibnu Rusyd banyak dimusuhi Ulama karena mengkritik teologi Asy'ariah maka banyak Ulama meninggalkan pemikiran Ibnu Rusyd dan tetap mengambil argumen Imam Al Ghazali . 

Namun di Eropa, setelah hantaman Al Ghazali terhadap Filsafat, pemikiran Ibnu Rusyd dianggap Barat sebagai penyelamat ilmu filsafat. Barat berhutang budi pada Ibnu Rusyd karena lewat Ibnu Rusyd, Barat paham filsafat Aristoteles, dan Filsuf Yunani. 

Di Iran yang mayoritas Syiah, tidak peduli kritikan Imam Al Ghazali terhadap filsafat, di Persia (Iran) yang Syiah banyak Filsuf besar seperti Maula Sadra, bahkan Syiah yang awalnya hanya gerakan politik menjadi sebuah ajaran yang diwarnai filsafat. 

Pada saat ini,  Universitas berbasis Islam di dunia sudah mempelajari Filsafat Kenabian dan karya Imam Al Ghazali tetap menjadi diskursus menarik di Timur dan Barat. Bahkan Alquran pun sudah ditafsirkan secara Hermeneutika yang merupakan cabang dari filsafat seperti yang dilakukan Prof. Fazlur Rahman

Prof. Ali Ahmad Syalabi dalam "Bangkit dan Runtuhnya Bani Saljuk" menyatakan bahwa  sebenarnya yang dihantam habis Imam Al Ghazali itu adalah para Filsuf yang lari dari syariat Islam dan hanya terbuai pada Filsuf Yunani. Imam Al Ghazali tidak menyerang Ilmu filsafat namun Filsuf yang lari dari syariat. Ini yang kadang pura-pura tidak dipahami para Ulama/ahli ilmu yang konservatif. 

Oleh: Rabiul Rahman Purba, SH.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال