Pentingnya Pembelajaran Alqur’an Hadis di Usia Dini

Penulis: Lailatul Muslimah*

Sebelum kita memasuki pada pembahasan pentingnya pembelajaran Alqur’an hadis di usia dini. Maka lantas kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian pembelajaran, Alqur’an hadis, dan pembelajaran Alqur’an hadis di usia dini. 


Pembalajaran adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. 

Menurut (Trianto, 2009) pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya. Dalam artian pendapat Trianto ini usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar lain) dengan maksud agar tujuannya dapat tercapai. 

Menurut (Jogiyanto, 2005) pembelajaran adalah suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi suatu situasi yang dihadapi dan karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahan-perubahan sementara. 

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidikan dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. 

Maka dari penjelasan diatas bahwasannya, pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik terkait pendidikan yang dibutuhkan oleh peserta didik. (Rohmah, 2017)

Seperti yang kita ketahui bahwasannya, anak usia dini adalah kelompok anak yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. 

Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian sebuah rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan pekembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 

Pada masa perkembangan atau pertumbuhan anak usia dini, dunia pendidikan termasuk hal yang sangat penting mereka dapatkan, karena dengan mendapatkan pendidikan di usia dini maka mereka akan lebih banyak memiliki sebuah pengalaman, pembelajaran atau ilmu untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

Adapun pembelajaran Alqur’an hadis di usia dini hanyalah pembelajaran yang mengarahkan kepada surah-surah pendek, doa-doa pendek, hadits-hadits pendek yang ditujukan untuk anak usia dini. 

Dalam pembelajaran Alqur’an hadis di usia dini ini sangat berbeda dengan anak sekolah dasar, pada proses pembelajaran guru dan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengajarkan pendidikan keagamaan dan Alqur’an hadis. 

Pada proses pembelajaran tersebut dapat menggunakan cara mengajar anak usia dini melalui cara bermain sambil menghafal, bernyanyi dan lain sebagainya. Dengan menggunakan metode tersebut dapat memudahkan anak dalam memahami dan mengingat pembelajaran tersebut. (Nuryati, 2017)

Setelah penjelasan diatas kita memasuki pada pembahasan Alqur’an hadis. Alqur’an secara bahasa berasal dari kata qara’a – yaqra’u – qira’atan – qur’anan yang berarti sesuatu yang dibaca atau bacaan. 

Sedangkan secara istilah Alqur’an merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan sampai kepada kita secara mutawatir serta membacanya berfungsi sebagai ibadah. 

Adapun hadis secara bahasa berarti “ perkataan atau percakapan”. Sedangkan secara istilah hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan dan ketetapannya (taqrir). (Khair, 2022)

Sebagai orang tua tentunya memiliki harapan masa depan yang baik bagi anaknya, dengan menanamkan pendidikan keagamaan, dikarenakan anak dalam Islam adalah titipan yang harus dijaga dan dibimbing dalam segala hal. 

Bahwasannya Islam telah memandang setiap manusia dari sejak awal kelahiran telah ditetapkan untuk mendapatkan hak-haknya dan menjalankan kewajibannya sebagai umat Islam. 

Pendidikan anak usia dini dalam Islam merupakan upaya mengoptimalkan seluruh potensi yang ada pada diri anak serta mempersiapkan masa depannya dengan baik. Seperti yang telah di jelaskan dalam QS. Al-Anfal (8): 27-28,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَخُوۡنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ وَتَخُوۡنُوۡۤا اَمٰنٰتِكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ. وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَاۤ اَمۡوَالُكُمۡ وَاَوۡلَادُكُمۡ فِتۡنَةٌ  ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنۡدَهٗۤ اَجۡرٌ عَظِيۡمٌ.

Yang artinya: “‏ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahuinya. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” QS. Al-Anfal (8): 27-28

Seperti yang diketahui bahwasannya pembelajaran Alqur’an hadis sangat penting untuk diajarkan kepada anak usia dini, sebagai bekal kehidupan masa depannya. 

Dalam sebuah jurnal yang penulis baca dijelaskan bahwa dilihat dari karakter yang ada pada anak-anak bangsa di era “ Kids Zaman Now” telah menjadi pusat permasalahan di lingkungan masyarakat. (Chasanah, 2017)

Penulis menjelaskan bahwasannya “ Kids Zaman Now” memiliki istilah tersendiri yang dimana Kids Zaman Now merupakan kata guyonan ataupun kata sindiran yang merujuk pada tingkah laku “ aneh” atau tidak wajar dari anak-anak zaman sekarang. 

Secara bahasa, Kids Zaman Now artinya anak-anak zaman sekarang. Zaman Now merupakan bangungan dari bahasa Indonesia yaitu zaman dan dari bahasa Inggris yaitu now (sekarang). Oleh sebab itu, Kids Zaman Now adalah suatu kebiasaan remaja masa kini yang berbeda dengan remaja masa lalu. (Syukron, 2018)

Memang tidak semua kelauan anak “ Kids Zaman Now” memiliki dampak negatif, akan tetapi jika dilihat dari permasalahan tersebut mereka memiliki nilai kreatifitas dan mental yang baik. 

Oleh sebab itu, sangat penting jika di usia dini sudah diajarkan atau ditanamkan pendidikan keagamaan kepada mereka, sebagai bekal untuk ke jenjang berikutnya. 

Dengan adanya pendidikan keagamaan dan Al-Qur’an hadis di usia dini maka akan memberikan dampak positif pada tingkah laku, karena dengan adanya pembekalan pendidikan keagamaan dan Alqur’an hadis di usia dini dapat menanamkan dasar-dasar keIslaman mulai dari mengenalkan huruf-huruf hijaiyah, mengajarkan surah-surah pendek dan doa-doa pendek kepada mereka, dah mengenalkan bahwa Alqur’an itu penting itu dipelajari dari sejak usia dni. 

Sehingga, ketika mereka masuk di sekolah dasar sudah memiliki ilmu yang telah mereka dapatkan pada pendidikan keluarga dasar-dasar Alqur’an hadis dirumah. 

Akhirnya dari paparan yang dijelaskan diatas, maka pembelajan Alqur’an hadis di usia dini sangat penting untuk mereka dapatkan sebelum mereka memasuki sekolah dasar. 

Dengan memiliki pendidikan keagamaan dan Alqur’an hadis, maka akan menjadikan sebagai pedoman mereka di jenjang selanjutnya. Pendidikan Alqur’an hadis tidak hanya seputar Alqur’an, namun juga berpengaruh pada pola tingkah laku anak. 

Bahwa saat ini pendidikan keagamaan dan Alqur’an hadis sangat penting untuk dimiliki setiap anak, dikarenakan dengan adanya pendidikan keagamaan dan Alqur’an hadis dapat menjadi landasan dasar anak dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari. 

*) Mahasiswa IAIN Pontianak, Prodi Pendidikan Agama Islam

Daftar Pustaka

Chasanah, U. (2017). Urgensi Pendidikan Hadis Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Living Hadis.

Khair, H. (2022). AL-QUR'AN DAN HADITS SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan, dan Kemasyarakatan, 4.

Nuryati. (2017). Pembelajaran Hadis Untuk Anak Usia Dini. 2nd Annual Conference on Islamic Early Childhood Education, 277.

Risnawati, A. (2021). PENTINGNYA PENANAMAN NILA-NILA AGAMA PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4.

Rohmah, A. N. (2017). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ( PENDIDIKAN DASAR). Jurnal STIT AL-Fattah Siman Lamongan, 197.

Syukron, A. A. (2018). PENDIDIKAN MORAL KIDS ZAMAN NOW DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 164-166.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال