Pentingnya Bergaul dengan Masyarakat

Penulis: Sofyan Atstsauri*

KULIAHALISLAM.COM - Hidup dan berinteraksi dengan masyarakat sangatlah penting. Terlebih lagi karena Islam mengajarkan ummatnya untuk tidak hanya membangun relasi yang baik dengan Allah, tetapi juga membangun keshalihan yang bersifat sosial, atau yang popular dengan istilah hablum minallah wa hablum minannas. Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial, manusia perlu membangun interaksi yang baik dengan sesama.

Setidaknya, ada empat hal penting kenapa kita perlu berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat;

Pertama, perantara agar bisa menjadi manusia terbaik. Maksudnya, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi bahwa orang terbaik adalah orang paling bermanfaat bagi yang lain (HR. Ahmad dan Thabrani). Menjadi manusia yang paling bermanfaat kepada orang lain bisa didapat misalnya dengan cara membantu keperluannya, menghilangkan kesulitannya, mengajarkan ilmu dsb. Perbuatan semacam ini hanya bisa diraih apabila orang tersebut mau untuk berbaur dan berinteraksi dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, inilah salah satu pentingnya berbaur dengan masyarakat.

Kedua, banyak amal ibadah yang perlu dilakukan secara berjamaah. Perlunya bergaul dengan masyarakat juga dikarenakan ada cukup banyak amal ibadah yang “kurang bagus” apabila dilakukan sendirian, dalam arti lebih utama dilakukan secara kolektif dan bersama-sama; seperti sholat fardhu yang dilakukan secara berjamaah itu lebih utama dari pada solat sendirian. Nabi mengatakan; “Shalat jama’ah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian.” (HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650). Bahkan, ada juga amal ibadah yang harus (wajib) dilakukan secara berjamaah dan tidak sah apabila dikerjakan sendirian; seperti solat jumat. Rasulullah selalu menunaikan shalat jum’at secara berjama’ah, bahkan hal ini telah menjadi ijma’ (konsensus atau kesepatakan) para ulama. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 27: 202). Oleh kerana itu, inilah kenapa kita perlu bergaul dengan masyarakat, karena orang yang tidak terbiasa bergaul dengan masyarakat, akan merasa canggung bahkan untuk sekedar menunaikan solat jum’at berjamaah di masjid.

Ketiga, dakwah, amar ma’ruf nahi munkar. Perlunya berbaur dengan masyarakat juga dikarenakan adanya kewajiban sebagai seorang Muslim untuk berdakwah, amar ma’ruf nahi munkar, ikut andil dalam memperbaiki kondisi masyarakat yang mungkin kurang baik, yang jauh dari nilai-nilai agama Islam. Kita kemudian berupa menuntun mereka kepada jalan yang lebih baik, lebih dekat dengan nilai-nilai luhur ajaran Islam. Terlebih lagi, merupakan keutamaan yang besar apabila kita bisa menjadi perantara bagi orang lain untuk bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan lebih mengenal Islam. Dalam hal ini Nabi bersabda; “Demi Allah, sungguh engkau menjadi sebab hidayah bagi satu orang saja, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR. Bukhari, 2942).

Selain itu, berdakwah adalah perintah Allah. Allah meminta kita untuk mengajak orang lain ke jalan yang ma’ruf dan mencegah mereka dari yang munkar. Allah berfirman; “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imron; 104). Oleh karena itu, untuk kepentingan dakwah, berbaur dengan orang lain atau masyarakat itu sangat diperlukan, agar mereka bisa menerima dakwah dan kebaikan-kebaikan yang kita sampaikan. 

Keempat, kesempatan menjadi muslim yang ber-akhlak mulia. Perlunya bergaul dengan orang lain juga karena di sana ada kesempatan untuk menjadi orang yang berakhlak mulia. Artinya, seseorang dapat dikatakan memilki akhlak yang mulia apabila ia telah berinterkasi dan bergaul secara baik dengan orang lain. Dengan kata lain, bagaimana mungkin seseorang akan menjadi muslim yang berakhlak mulia kalau ia sendiri tidak pernah berinteraksi dengan sesama, dan tidak membangun hubungan sosial yang baik. Padalah Rasulullah bersabda; “Dan pergaulilah orang-orang dengan akhlaq yang baik.” (HR. Tirmidzi).

Ketika seorang Muslim telah memiliki akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur, maka ia pantas menyandang sebagai orang yang paling sempurna imannya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi; “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Abu Dawud)

Walhasil, pentingnya berbaur dan bergaul dengan masyarakat setidaknya karena empat hal; yaitu karena menjadi perantara agar bisa menjadi manusia terbaik, banyak amal ibadah yang perlu dilakukan secara bersama-sama, untuk kepentingan dakwah, dan kesempatan menjadi muslim yang ber-akhlak mulia. Oleh karena itu, selayaknya kita terus bergaul dan berbaur dengan masyarakat dan membangun hubungan yang baik dengan mereka. Wallahu A’lamu bil-Shawaab

*) Alumni Pascasarjana Universitas Darussalam Gontor Ponorogo. Aktifitas saat ini mengasuh rumah tahfidz dan mengisi kajian Keislaman.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال