Lunturnya Nilai Agama dalam Jiwa Remaja

Penulis: Ira Novita Eka Saputri*

KULIAHALISLAM.COM - Pernahkah kalian memperhatikan remaja masa kini? Ya, sekarang  ini remaja tidak lagi seperti remaja zaman dahulu yang perilaku dan tingkah lakunya dapat di tata dan diatur oleh orang tua, guru maupun masyarakat. Saya sendiri yang juga masih remaja merasakan hal yang sama, mulai dari remaja yang berada di lingkungan sekitar saya, jalanan, sekolah sampai perguruan tinggi sekalipun. 

Perilaku yang di cerminkan mereka di nilai kurang baik dan sopan atau kenakalan remaja, menurut pandangan masyarakat sekitar, seperti fakta dan kenyataan sekarang ini yang banyak di temukan seperti kurangnya sopan santun kepada yang lebih tua, pelecehan seksual, catcalling yang banyak dilakukan oleh remaja masa kini, pembulian pada sesama  kalanganya atau temanya sendiri, dan masih banyak lagi prilaku buruk dan kenakalan  yang banyak di lakukan remaja masa kini. 

Perilaku yang kurang baik tersebut dipengaruhi oleh pendidikan yang kurang terutama pendidikan agama yang sangat penting, karena di dalam ajaran agama di terangkan dan diajarkan bagaimana berperilaku yang baik dan memperlakukan orang lain dengan baik dan benar serta banyak kebaikan lainya. 

Adapun faktor yang bisa mempengaruhi perilaku buruk tersebut bisa jadi karena faktor keluarga, masyarakat, pergaulan dan lingkungan sekitarnya, serta pengajaran dan didikan  yang kurang dari orang tuanya sehingga dia tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik.

Orang Tua Madrasah Pertama Anak

Didikan yang paling utama dan penting yang di terima anak itu di peroleh dari orang tuanya sendiri karna didikan pertama kali itu datangnya dari orang tua, karena lebih jelasnya orang tualah yang pertama kali akan di contoh oleh anaknya sendiri oleh sebab itu kita harus mendidik, mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak kita sendiri kelak. 

Seperti apa dan bagaimana cara mendidiknya? Yakni dengan memberikan pendidikan nilai akidah, nilai ibadah, nilai akhlak. Karena di dalam nilai-nilai tersebut memuat iman dan keyakinan, cara berprilaku, sikap adil, menghargai dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk mana yang diperbolehkan dan di larang. 

Dan semestinya hal tersebut harus ada di dalam jiwa anak atau remaja. Apabila seorang anak bandel dan sangat sulit di didik dan diatur oleh orang tuanya dan apabila kedua orang tuanya sudah angkat tangan mendidiknya maka tindakan yang harus dilakukan oleh orang tuanya tersebut ialah menempatkan dan memasukan anaknya tersebut ke dalam pendidikan yang tegas dan ketat seperti pondok pesantren yang di dalamnya mencangkup pendidikan agama yang kuat ketegasan peraturan dalam mendidik yang menjadikan diri anak menjadi lebih baik dan stabil atau tidak awur-awuran dan nakal. 

Melihat masa kini remaja yang bandel dan nakal maka tempat terbaik untuk mendidiknya yakni di pesantren. Dan apabila orang tua tidak tega untuk melepaskan anaknya di lingkup pesantren maka orang tualah yang harusnya tegas dan mendidik anaknya dengan baik seperti yang rasullulah SAW contohkan yakni : 

Memperkenalkan agama kepada anak sedini mungkin, berikan contoh sikap prilaku yang baik-baik kepada anak, ajarkanlah tanggung jawab dan amanah kepada anak sedini mungkin, ajarkan juga salat dan kewajiban-kewajiban yang lain yang baik karna itu termasuk salah satu faktor penting, berikanlah dia kasih sayang dan cinta kasih agar hatinya semakin luluh dan mau mendengarkan nasihatmu, jadilah suri tauladan yang baik karna dia pasti akan mencontohmu.

Akhlak Rasullulah

Kita pasti ingin remaja masa kini bisa seperti masa remajanya Rasulullah  yang dapat dipercaya, cerdas, jujur, bijaksana, pekerja keras, tanggung jawab, penyabar rendah hati, penyayang, menjunjung tinggi dan sangat menghormati wanita dll. 

Tapi di zaman sekarang menemukan remaja yang seperti itu sangat jarang ibaratnya satu banding seribu maka dari itu kita sebagai remaja harus sebisa mungkin bisa meniru sikap dan perilaku rasul walaupun sulit, di era sekarang ini banyaknya pengaruh buruk entah dari luar maupun dalam contohnya medsos yang sekarang ini banyaknya hal random atau sesuatu yang baru yang menurut mereka keren bagus padahal hal tersebut di nilai kurang baik dalam lingkungan masyarakat sekitar, lalu bagaimana bila yang melakukan hal tersebut kenakalan dan perilaku buruk itu merupakan teman kita sendiri? 

Yap, hal itu pasti sulit karena sebagai teman kita seharusnya mengingatkanya, menegurnya, dan menjelaskan bahwa hal tersebut kurang baik dipandang. Bila kita hanya diam saja itu tidak akan merubahnya dan, cara terbaiknya ialah dengan mengajaknya bicara dengan baik dan lembut kemudian bertanya padanya alasan kenapa melakukan hal tersebut,  kemudian mencari solusi dan jalar keluar agar dia tidak berperilaku  demikian, kita juga harus merangkulnya agar dia tidak lagi menggulanginya lagi, dan anggaplah dia seperti keluargamu sendiri maka dia pasti merasa tidak enak terhadapmu dan dia pasti merasa malu bila melakukanya lagi.

Pendidikan Sepele di Mata Remaja

Pada saat ini dimata mereka sang remaja,  pendidikan di anggap hal sepele terutama pendidikan agama, mungkin masalah yang umum terjadi di kalangan remaja yakni stress, depresi, merokok berlebihan, minum minuman keras, gangguan makan dan hal-hal lainya, mereka menganggap sepele karena mereka belum mengetahui dan merasakan dampak pendidikan yang sungguh-sungguh bila dipelajari dan di terapkan dalam kehidupan nyata sangat banyak manfaat yang di peroleh dari pendidikan yaitu berupa meningkatkan potensi di dalam diri.

Menjadikan diri berintelektual beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, bisa berfikir rasional jadi dia tidak akan memiliki masalah tersebut dan mengarahkan kepada kebaikan bersama. Kurangnya niat, kemauan, tekat dan literasi menjadikan mereka malas dan menyepelekan pendidikan dan menjadikan mereka generasi yang bobrok dan rugi.

*) Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Editor: Adis Setiawan

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال