Pendidikan Cinta Kasih Anak dalam Perspektif Filsafat Ilmu



Penulis: Fariha Al Jihan

Zaman sekarang banyak sekali problematika tentang persoalan keluarga. Yang mana itu ada pembunuhan terhadap seorang anak, ibu, bapak atupun tetangga sendiri. Disebabkan perihal sakit hati terhadap apa yang dikatakan, maupun perbuatan yang menyakitkan hati. 

Dan sekarang sedang marak-maraknya bunuh diri yang dilakukan oleh remaja pada zaman sekarang ini. Yang mungkin disebabkan oleh pergaulan. Pengawasan dan perhatian orang tua sangat penting buat kita, karena pergaulan di zaman sekarang ini bisa dibilang sangat bebas dalam segala hal. Cinta kasih terhadap anak sangat berpengaruh pada pergaulan dan pendidikan anak.

Pendidikan terhadap anak sangat perlu dikombinasikan dengan perhatian orang tua terhadap anak. Pendidikan terhadap anak sangat perlu karena untuk masa depan mereka. Semua orang pasti berharap akan kesuksesan, dengan tujuan ingin membanggakan orang tua. Akan tetapi para remaja sekarang mudah sekali menyerah. Akhirnya mereka memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Mendidik anak dengan penuh kasih sayang merupakan topik penting dalam konteks tumbuh kembang dan pendidikan anak. Berbagai perspektif ilmiah dapat membantu lebih memahami pentingnya pendidikan kebaikan bagi tumbuh kembang anak. 

Dan menurut Simon May bahwa salah satu bentuk pengorbanan cinta terhadap perkembangan anak adalah mengolah rasa, mengolah pikiran, dan mengolah perbuatan agar tetap tidak berubah,dan justru semakin tumbuh berkembang, yang pada akhirnya membawa kebaikan bagi semua.

Adapun menurut Aristoteles cinta adalah suatu gerakan yang terjadi di dalam hati, ketika bergerak maka ia bergerak dan berkembang. Saat besar nanti, akan terhubung atau mengenal dengan cinta. Sedangkan menurut Plato, cinta disebut eros, terutama sebagai iblis yang memiliki sifat-sifat ketuhanan yang agung, karena seluruh alam keTuhanan terletak di antara dewa-dewa yang abadi dan alam yang fana. 

Adapun kasih adalah keinginan untuk memuaskan hati dan mendamaikan hati dengan orang lain. Menurut Thomas Aquinas, kasih adalah kebahagiaan. Kebahagiaan adalah energi positif yang datang dari dalam diri sendiri. Karena ada sesuatu yang membuatmu bahagia. Oleh karena itu, cinta kasih dalam sudut pandang filosofis ini mengandung beberapa hal: 

  1. Adanya hati yang tumbuh positif dan berkembang dengan baik. 
  2. Memiliki kegembiraan yang datang dari hati 
  3. Memiliki kepuasan batin yang pada akhirnya akan berdampak pada orang lain.

Pendidikan cinta kasih anak terhadap anak adalah kewajiban orang tua terhadap anak, dikarenakan anak-anak merupakan tunas bangsa yang menjadi calon generasi penerus bangsa. Yang harus mempunyai mental yang kuat dan tangguh dalam menghadapi segala bentuk tantangan dan hambatan yang akan dihadapi. Serta tidak lupa dengan moral dan etika yang harus diterapkan terhadap anak anak.

Dengan kemajuan teknologi sekarang, banyak sekali anak-anak dan remaja mengenal hal-hal yang tidak seharusnya ditonton untuk mereka. Sehingga mereka mengikutinya. Dan itu semua merusak etika dan moral mereka terhadap orang lain atuapun diri sendiri. 

Maka dari itu pengawasan orang tua terhadap anak itu sangat penting. Adapun faktor yang menyebabkan anak menjadi terjerumus dalam pergaulan bebas yaitu :, faktor keluarga, faktor lingkungan dan faktor pergaulan atau teman sebayanya.

Pola asuh penuh kasih dari sudut pandang filsafat ilmu dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, antara lain: 

Epistimologi

Filsafat ilmu menantang cara kita memperoleh pengetahuan secara sadar. Dalam konteks pendidikan cinta kasih pada anak, epistemologi dapat membantu kita memahami bahwa cinta bukan sekedar soal perasaan namun juga pemahaman dan pengembangan pengetahuan tentang cara merawat dan mendukung, merawat anak dengan baik. Pengetahuan tentang bagaimana mewujudkan cinta yang baik dan bermakna dapat diperoleh melalui observasi, refleksi, pembelajaran dari pengalaman, serta penelitian ilmiah.

Etika 

Filsafat ilmu juga mempunyai dimensi etis yang dapat digunakan untuk memahami bahwa mendidik anak dengan penuh kasih sayang melibatkan masalah etika, seperti bagaimana seharusnya orang tua dan wali pengasuh bersikap terhadap anaknya. Konsep etika dapat membantu kita mempertimbangkan nilai-nilai inti dari pola asuh yang penuh kasih sayang, seperti kejujuran, keadilan, dan kebaikan.

Metodologi 

Filsafat ilmu juga mencakup pertimbangan metodologis, khususnya bagaimana kita mendekati dan memahami realitas. Dalam hal ini, mendidik anak tentang cinta, dapat dianggap sebagai proses yang memerlukan metode yang tepat. Pertimbangan metodologis ini dapat membantu mengembangkan pendekatan yang lebih terstruktur dan efektif dalam mendidik anak dengan cara yang penuh kasih.

Ontologi

Dalam filsafat ilmu membicarakan tentang hakikat realitas. Dalam hal ini, pendidikan cinta kasih anak mencerminkan pandangan tentang hubungan antara orang tua dan anak, hakikat kebaikan, dan peran cinta kasih dalam pembentukan individu.

Dalam keseluruhan, pendidikan cinta kasih anak dalam perspektif filsafat ilmu melibatkan penerapan prinsip-prinsip filsafat ilmu, seperti epistemologi, etika, metodologi, dan ontologi, untuk memahami, merumuskan, dan mempraktekkan cara terbaik dalam mendidik anak dengan kasih sayang. Hal ini mendorong kita untuk memahami cinta kasih anak sebagai suatu bentuk pengetahuan yang harus dikembangkan, dihargai, dan diintegrasikan ke dalam pendidikan anak dengan cara yang bijaksana dan bermoral.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال