Arca Totok Kerot Dwarapala Raksasa Tanpa Pasangan

KULIAHALISLAM.COM - Seperti yang kita ketahui bahwa di Jawa Timur ada sebuah kerajaan yang dulunya merupakan pecahan dari kerajaan Kahuripan yang pada masa zaman keemasanya dipimpin oleh raja yang sangat terkenal bernama Prabu Airlangga. Kemudian Kerajaan Kahuripan dipecah menjadi dua, yaitu Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Jenggala. 


Selama masih menjadi dua kerajaan yang berbeda kedua penguasa kerajaan-kerajaan itu terus bertikai hingga kemudian tibalah dimasa kepemimpinan Prabu Jayabaya yang berhasil menyatukan kembali keduanya yang kemudian diberi nama Kerajaan Kadiri.

Kerajaan Kadiri merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu terbesar pada masanya yang dipimpin oleh banyak raja dimasa lampau, tidak dapat dipungkiri salah satu raja yang paling berhasil membawa Kadiri pada masa kejayaanya adalah Prabu Sri Aji Jayabaya. 

Keberhasilanya membawa Kediri pada masa keemasanya. Tidak lepas dari kesaktianya bahkan hingga saat ini masih diyakini oleh penganut agama Hindu jika Sri Aji Jayabaya merupakan titisan dari Dewa Wisnu. Bukti kekuatan sakti mandraguna Sri Aji Jayabaya dapat ditemukan di arca Totok Kerot yang menjadi cerita rakyat di Kediri. Arca Totok Kerot ini terletak di Bulupasar Kecamatan Pagu Kab. Kediri sekitar 10 KM dari pamoksan Sri Aji Jayabaya di Desa Menang.

Ciri-ciri dari arca Totok Kerot yaitu berupa raksasa yang memiliki rambut panjang dan terurai, dirinya dalam posisi jongkok beserta mata melotot, kalung tengkorak dengan lengan kiri yang terputus. Arca ini diketahui sudah ada sejak penjajahan Jepang. Ada juga yang mengatakan jika lenganya yang disebelah kiri itu putus karena pada saat penjajah belanda meminta mengangkat arca itu kelokasi tersebut mengalami kesulitan sehingga lengan itu jatuh dalam proses pengangkatan dari dalam tanah yang membenangnya. 

Dan arca Totok Kerot ini dipercaya memiliki nyawa dan kemampuan sakti mandraguna. Konon kabarnya Totok Kerot bisa mendatangi mimpi sesorang dalam tidurnya, dan katanya juga dalam mimpi orang-orang yang didatangi dalam mimpinya, Totok Kerot berubah menjadi putri yang sangat cantik dan menjadi legenda dari mulut ke mulut itu akhirnya yang mengatakan bahwa sosok asli Totok Kerot adalah putri yang sangat cantik. Dirinya merupakan putri Seong Demang di Lodaya Blitar. Putri cantik ini berkeras hati ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya, namun keinginanya itu ditolak dan ditentang keras oleh sang ayah.

Karena keinginanya yang tidak diterima sang putri melarikan diri ke Kadiri untuk menemui sang raja. Dirinya bahkan terlibat dalam peperangan Kerajaan Blitar dan Kadiri. Kerajaan Blitar keluar sebagai pemenang dan sang putri meminta orang tuanya untuk merestui hubunganya dengan Sri Aji Jayabaya, jika tidak dia berjanji akan melakukan keonaran dan kekacauan. 

Akhirnya orang tua sang putri menyetujui permintaan anaknya, sayangnya saat itu justru Sri Aji Jayabaya yang tidak menginginkan pernikahan itu terjadi. Hingga menyebabkan kembali terjadinya peperangan dalam kedua kerajaan tersebut, sampai keadaan terdesak Sri Aji Jayabaya mengeluarkan sabda berupa kutukan sehingga mengubah sang putri yang cantik jelita menjadi raksasa yang menyeramkan atau dalam istilah Jawa disebut dengan buto yang tidak memiliki tata krama. Inilah kemudian yang menjadi bukti sahih kemahsyuran ucapan Sri Aji Jayabaya.

Totok Kerot berwujud seperti arca dwarapala yang ada di Singosari namun berbeda. Sudah menjadi hal yang kita ketahui secara umum bahwa dwarapala tak pernah berdiri sendirian. Dia selalu diciptakan berpasangan karena keduanya berfungsi sebagai penjaga pintu utama sebuah candi atau istana kerajaan. 

Namun, totok kerot berbeda ia berdiri sendirian. Meskipun memiliki ciri seperti dwarapala ia berdiri sendirian tanpa bala seolah-olah ingin menunjukkan tanpa seorang teman atau bala tentara pun dia bisa menghadapi semua sendirian. 

Arca totok kerot sosok berwujud raksasa yang memiliki tinggi hampir 3 meter yang diperkirakan terbuat dari batu andesit. Patung raksasa dwarapala ini adalah sebuah peninggalan masa lampau yaitu dari kerajaan yang dipimpin oleh Sri Aji Jayabaya yang berlokasi di daerah Pamenang Kecamatan Pagu Kabupaten kediri. 

Hal ini bisa diperhatikan dengan adanya sebuah ornamen hiasan pada patung yang diketahui adalah ikon atau lambang dari kerajaan Kediri yaitu ornamen hiasan yang berbentuk tengkorak bertaring diatas bulan tsabit atau biasa disebut sebagai candrakapala dan ornamen ini terletak diatas patung kepala totok kerot. 

Sehingga diperkirakan kembali bahwa arca totok kerot ini merupakan penjaga pintu gerbang sebelah barat istana kerajaan Kadiri ataupun sirkus yang dianggap sakral. Namun kondisi dari arca totok kerot ini terlihat mengenaskan karena salah satu lenganya yaitu lengan kirinya nampak hilang dan terlihat ada retakan besar di tangan kananya. 

Ada beberapa versi mengenai misteri hilangnya lengan kiri dari arca tersebut, salah satu dari cerita rakyat yang menyebabkan terputusnya lengan kiri tersebut menyebutkan bahwa penyebab terputusnya lengan dari totok kerot adalah karena dikroyok dan dianiaya oleh rakyatnya sendiri yang risih dengan perilaku putri Demang mereka yang tidak mencerminkan perilaku seorang putri bangsawan sehingga kemudian dikutuk oleh Raja Kadiri yaitu Sri Aji Jayabaya yang merasa risih dengan perilaku putri tersebut. 

Namun dalam literasi menyebutkan jika lengan kiri dai arca totok kerot ini putus akibat usaha pemerintah mengangkat patung tersebut dari benangan lumpur di tahun 1970. 

Pada tahun 1981 penduduk sekitar melaporkan adanya penampakan benda besar menyembul diarea persawahan dibawah pohon besar hingga kemudian dilakukan penggalian oleh pemerintah setempat. Namun lagi-lagi ada berbagai hal misterius yang terjadi hingga patung tersebut hanya tergali sebagian saja. 

Hanya setengah badan dari arca tersebut saja yang dapat dilihat konon setelah dilakukan berbagai ritual barulah arca tersebut dapat dikeluarkan dari benangan lumpur dan kemudian dipugarlah sehingga arca tersebut seperti ini. 

Penulis: Nur Fita Sari, Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.


Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال