Wakil Ketua PCNU Sumenep: Tanpa Santri, Indonesia Tidak Akan Merdeka

KULIAHALISLAM.COM - Malam puncak peringatan Hari Santri Nasional di Halaman Kantor MWC NU Giligenting, Minggu (22/10/2023) malam , Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep, KH Yusuf Efendi hadir ditengah-tengah warga Nahdliyyin Kecamatan Giligenting.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa adanya kegiatan HSN ini merupakan bagian penting dari keseluruhan agenda menjadikan santri sebagai penganten, menghargai keberadaan santri.

"Kenapa demikian, karena tanpa santri, Indonesia tidak akan pernah merdeka," tegasnya.

Beliau dengan sangat lugas bahwa perjuangan Santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bukan suatu yang mudah, karena menurutnya hanya bermodalkan keberanian dan bambu runcing.

"Pasukan armada Inggris, Belanda dan Jepang ini sebenarnya susah dikalahkan karena mereka sudah memiliki alat perang yang lengkap. Di seluruh dunia sulit menaklukkan mereka. Akan tetapi, mereka takluk dihadap santri di Surabaya," jelasnya.

Meskipun hanya bermodalkan bambu runcing dan senjata seadanya, menurut beliau keberadaan santrI dan kiai zaman dulu tidak akan pernah bisa dinalar dan disamakan dengan keadaan sekarang.

"Santri dulu ini mempunyai pengabdian yang luar biasa terhadap gurunya. Ketika diperintah, apapun itu akan dikerjakan tanpa membantah. Makanya tidak heran jika para santri terdahulu memiliki keberanian yang luar biasa," tambahnya.

Lebih tegas lagi, menurut pandangan beliau, selain sulit dinalar, perjuangan santri ini memiliki nilai humor tersendiri. Bagaimana tidak, satu-satunya dalam sejarah, hanya Jenderal Mallaby yang terbunuh dalam peperangan.

"Itu karena santri tidak tahu berperang, akhirnya membunuh sembarangan," jelas beliau sambil tertawa.

Di akhir sambutannya, beliau mengharap adanya santri dilingkungan Nahdlatul Ulama harus memberikan kontribusi nyata.

"Jadi santri, utamanya jadi manusia, jangan jadi orang bodoh, mari terus belajar, jadi manusia yang cerdas supaya bisa memaksimal apapun yang kita punya," pungkasnya.

Pewarta: Salman Akif Faylasuf

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال