Pengantar Etika: Konsep Dasar dan Paradigma dalam Filsafat Islam


Penulis: Wiridtananda Widiastuti Melati*

Pendahuluan

Wacana etika dalam konteks filsafat Islam secara umum dapat dibagi menjadi tiga paradigma berbeda. Paradigma pertama adalah konsep etika yang berakar pada dasar-dasar dan prinsip-prinsip keagamaan Islam, sebagaimana yang diwakili oleh Al Ghazali dan kelompok sejawatnya. 

Paradigma kedua, diwakili oleh kelompok rasionalis seperti muktazilah dan para filsuf lainnya seperti Ibn Miskawaih, lebih banyak mengambil inspirasi dari pemikiran etika Yunani. Sementara paradigma ketiga, merujuk pada tradisi Persia yang juga berkontribusi dalam membentuk prinsip-prinsip etika dalam Islam.

Ibn Miskawaih, yang dikenal karena karyanya "Tahzib al Akhlaq," secara khusus diperhatikan karena gagasannya mengenai etika dan moral yang membahas perkembangan akhlak dalam dunia Islam. Pandangan etika dalam konteks politik juga memberikan penekanan pada pentingnya menentukan hak dan kewajiban seseorang, serta tanggung jawab dalam mencapai kebaikan. (Agus Tina, “Revolusi Etika Politik Teori Filsafat Kontemporer Terhadap Konsep Etika Ibn Sina: Konsep Etika Ibn Sina.,” Jurnal Siginjai 3, no. 1 (July 1, 2023): 51, https://doi.org/10.22437/js.v3i1.24880.)

Apa Itu Etika

Etika Merupakan sopan santun atau , etika adalah moral. Dan ada yang berpendapat bahwa etika itu aturan tentang perilaku.

Pengertian Etika

Secara linguistik, istilah 'etika' berasal dari kata Yunani "ethos," yang merujuk pada apa yang terlihat dari perilaku yang diterapkan. Dalam konteks ini, yang menjadi pusat perhatian adalah tindakan, sikap, atau perbuatan manusia. 

Definisi etika secara khusus adalah disiplin ilmu yang mempelajari tingkah laku dan moralitas individu dalam konteks interaksi sosial yang diatur oleh prinsip-prinsip dan norma yang berkaitan dengan perilaku yang dianggap benar.

Sementara itu, dalam arti yang lebih umum, etika mengacu pada seperangkat aturan, norma, pedoman, atau prinsip yang digunakan sebagai panduan oleh individu dalam mengarahkan perilaku dan tindakan mereka. Penerapan norma ini memiliki hubungan erat dengan penilaian tentang baik dan buruknya perilaku individu dalam masyarakat.

Oleh karena itu, etika adalah bidang studi yang mengeksplorasi konsep baik dan buruk, serta hak, kewajiban, dan tanggung jawab individu, baik dalam konteks sosial maupun moral, ketika mereka berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. 

Dalam kata lain, etika melibatkan pertimbangan nilai-nilai yang terkait dengan moralitas individu, yang mencakup pertimbangan antara yang benar dan yang salah. (Pengantar Studi Etika Kontemporer Teoritis Dan Terapan, M Nur Prabowo Setyabudi (Universitas Brawijaya Press (UB press), 2017), 3.)

Sedangkan menurut Al Kindi etika suatu hal yang utama bagi manusia untuk berbudi pekerti manusiawi yang terpuji.

James J. Spilane SJ menyatakan bahwa etika, atau etika, melibatkan perilaku manusia dalam membuat keputusan moral. Dalam kerangka religius, etika adalah suatu upaya yang mengatur dan membimbing manusia menuju perbaikan akhlak yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Tujuannya adalah untuk membenarkan tindakan manusia di bawah pedoman kebenaran dan kebijaksanaan, dengan harapan mencapai kehidupan yang lebih baik.(Tina, “Revolusi Etika Politik Teori Filsafat Kontemporer Terhadap Konsep Etika Ibnu Sina,” 55.)

Konsep-konsep Dasar dalam Kajian Etika

Untuk mempermuda dalam memahami etika, dan agar penyelidikan dan pemahaman kita menjadi sistematis, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang konsep-konsep dasar dalam kajian etika. Dengan konsep-konsep dasar tersebut kita jadi dengan memudah untuk memahami etika.

1. Tindakan

Identifikasi terhadap moral pertama kali yang tampak yaitu pada tindakan seseorang. Tindakan juga dapat dipahami sebagai modus kongkrit perilaku seseorang. Secara garis besar tindakan moral dibagi menjadi dua: yang pertama ialah diasosialikan sebagai yang benar. 

Dan yang kedua yaitu diasosialikan sebagai yang salah. Dan Tindakan yang benar masih dibagi lagi menjadi dua: 1.) Tindakan yang harus dilakukan, 2.) Tindakan yang tidak wajib dilakukan yang bersifat oposional, sebab tidak ada tuntutan moral.

2. Konsekuensi

Setiap tindakan itu pasti mengandung kosekuensi. Dapat dikatakan bahwasannya secara moral konsekuensinya itu bisa positif dan juga bisa negative. Dan apabila ada suatu tindakan yang kosekuensinya negative akan disosilisasikan sebagai tindakan yang salah, buruk, tidak jujur atau juga tidak sopan. Sedangkan tindakan yang memiliki kosekuen positif akan disosialisasia sebagai tindakan yang bena, baik, jujur, dan juga sopan santun.

3. Karakter

Selain dari tindakan, unsur yang paling penting lainya dari moralitas yaitu karakter. Disposisi, watak dan keperibadin yang sudah melekat pada diri seseorang disebut juga karakter, watak atau karakter yang baik yang dimiliki seseorang akan juga melahirkan tindakan yang baik. Dan apa bila watak atau kerakter yang buruk dimiliki seseorang  juga bisa melahirkan tindakan yang buruk.

4. Intensi Niat, dan Notif Tindakan

Intensi merupakan niat dan notif tindakan seseorang yang berniat subjektif. Unsur moralitas yang penting dan juga melahirkan tindakan adalah intensi.

5. Norma 

Tindakan norma juga tidak akan bisa dilepas dari kaidah, norma atau juga disebut aturan itu dapat bersumber dari keyakinan pribadi yang dijadikan prinsip, konvensi masyarakat tradisi dan budaya yang membentuk norma yang tertulis, dapat pula berasal dari agama. 

Pada umumnya norma itu dibagi menjadi dua: yaitu yang pertama norma khusus dan yang kedua yaitu norma umum. Norma khusus hanya berlaku didalam komunitas dan kelompok tertentu, dengan batas waktu ruang tertentu dan aturan yang sudah disepakati didalam organisasi. Sedangkan norma umum ialah  berlaku umum bagi komunitas-komunitas atau kelompok yang lebih besar.

6. Nilai

Nilai adalah kualitas abstrak yang mendasari sekaligus menjadi cita-cita ideal tindakan manusia. Adapun nilai ialah dasar sekalian tujuan yang paling abstrak dan fundamental dari tindakan manusia. Ada yang berpendapat bahwasannya nilai itu bersifat hierarkis ini adalah pendapat para teoritikus moral klasik seperti Plato dan Aristoteles.

Terdapat nilai-nilai yang ultim yang ingin diraih oleh setiap manusia dalam tindakan-tindakannya, seperti : kebahagian, kebaikan, kehormatan, dan kebijaksanaan. (Pengantar Studi Etika Kontemporer Teoritis Dan Terapan, 10.)

Kesimpulan

Etika adalah studi mengenai perilaku, moral, dan aturan yang mengatur tindakan manusia. Ini mencakup sopan santun dan norma tentang perilaku yang dianggap benar atau salah dalam masyarakat. Konsep dasar dalam etika melibatkan pemahaman tentang tindakan, konsekuensi, karakter, intensi, norma, dan nilai-nilai.

Tindakan: Tindakan mengacu pada perilaku konkret individu, yang dapat dianggap baik atau buruk berdasarkan norma sosial atau moral. Tindakan dibagi menjadi tindakan yang benar dan salah, serta tindakan yang harus atau tidak harus dilakukan.

Konsekuensi: Setiap tindakan memiliki konsekuensi yang dapat bersifat positif atau negatif dari sudut pandang moral. Tindakan dengan konsekuensi positif cenderung dianggap baik, sedangkan konsekuensi negatif dianggap buruk.

Karakter: Karakter mencakup disposisi, watak, dan sifat individu. Karakter yang baik cenderung menghasilkan tindakan yang baik, sementara karakter yang buruk dapat menghasilkan tindakan yang buruk.

Intensi, Niat, dan Motif Tindakan: Intensi adalah niat subjektif di balik suatu tindakan dan merupakan unsur penting dalam penilaian moral.

Norma: Norma adalah aturan atau pedoman yang mengatur perilaku dan dapat berasal dari keyakinan pribadi, konvensi sosial, tradisi, budaya, atau agama. Norma dapat berlaku dalam konteks khusus atau umum.

Nilai: Nilai adalah prinsip-prinsip abstrak yang mendasari dan menjadi tujuan dalam tindakan manusia. Nilai-nilai seperti kebahagiaan, kebaikan, kehormatan, dan kebijaksanaan menjadi panduan dalam penilaian tindakan.

Dalam esensinya, etika adalah upaya untuk memahami dan memandu perilaku manusia, menentukan apa yang dianggap baik atau buruk, serta menciptakan kerangka moral yang memandu interaksi manusia dalam masyarakat. Konsep-konsep dasar dalam etika membantu kita memahami prinsip-prinsip dan norma yang memengaruhi perilaku manusia serta bagaimana nilai-nilai dan karakter individu berperan dalam keputusan moral.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jurusan Tafsir Hadis.

Editor: Adis Setiawan

Daftar Pustaka

Pengantar Studi Etika Kontemporer Teoritis Dan Terapan. M Nur Prabowo Setyabudi. Universitas Brawijaya Press (UB press), 2017.

Tina, Agus. “Revolusi Etika Politik Teori Filsafat Kontemporer Terhadap Konsep Etika Ibn Sina: Konsep Etika Ibn Sina.” Jurnal Siginjai 3, no. 1 (July 1, 2023): 50–65. https://doi.org/10.22437/js.v3i1.24880.


Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال