Ali Syariati, Arsitek Revolusi Islam Iran

KULIAHALISLAM.COM - Ali Syariati lahir pada tanggal 24 November 1933 di Kahak, sekitar 70 kilometer dari Sabzevar, Iran. Ayahnya, Muhammad Taqi’ Syariati, adalah seorang khatib terkenal, ahli tafsir Quran, dan tokoh terkemuka yang membawa kembali pemuda Iran terpelajar kepada iman dan Islam. Ibunya, Zahra, berasal dari keluarga pemilik tanah pertanian yang sangat kecil, dan meskipun tidak menempuh pendidikan formal, ia adalah seorang perempuan yang memiliki dedikasi dan pekerja keras. 

ali syariati
Ali Syariati Arsitek Revolusi Islam Iran

Ali Syariati dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan kurang adaptif pada masa kecilnya, namun ia sangat menyukai kegiatan membaca dan sering menemani ayahnya membaca sampai larut malam bahkan hingga dini hari. Meskipun Ali Syariati dikenal malas dan tidak memiliki inisiasi untuk masuk ke dalam kelas di sekolah, ia memiliki minat yang besar dalam membaca dan belajar.

Ali Syariati menempuh pendidikan di Universitas Teheran dan meraih gelar sarjana dalam bidang sosiologi pada tahun 1955. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Perancis dengan beasiswa dan meraih gelar doktor sastra lulusan Universitas Sorbonne pada tahun 1963. Selama di Paris, Syariati berkenalan dengan karya-karya dan gagasan-gagasan baru yang mencerahkan yang mempengaruhi pandangan hidupnya. 

Ali Syariati aktif dalam kegiatan politik dan sosial, seperti diskusi, demonstrasi, dan keberpihakannya pada gerakan nasionalis dan sosialis di Iran. Aktivitas politik dan sosialnya memperdalam pemahaman Ali Syariati tentang konsep imamah Ali dan bagaimana konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks sosial dan politik.

Ali Syariati menulis banyak buku dan pidato tentang Islam dan konsep imamah Ali, seperti "Hajj" dan "Man and Islam". Karya-karya tersebut sangat mempengaruhi pemikiran dan gerakan sosial di Iran dan di seluruh dunia Islam.

Ali Syari'ati membantu membangkitkan semangat kaum muda di Iran pada 1970-an dengan memicu energi intelektual untuk Revolusi Islam di Iran. Ia berhasil menciptakan momentum sosial-politik yang melahirkan gerakan sosial dan memuncak dalam revolusi. Ia juga menarik perhatian kaum muda dengan ide dan gagasannya tentang egalitarianisme dan pembebasan manusia, serta membangun kesadaran akan peran manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Dalam pandangan Ali Syari'ati, tauhid adalah kesatuan antara Tuhan, manusia, dan alam semesta. Maka, segala bentuk diskriminasi sosial, ketidakadilan, kedzaliman, dan penindasan harus dilawan dengan berlandaskan pada teologi pembebasan. 

Ali Syari'ati membangun ideologi Islam yang revolusioner dengan fondasi tauhid untuk mengangkat derajat dan menopang egalitarianisme antar sesama manusia. Gagasan Ali Syari'ati tentang religius humanistik berhasil membawa kesadaran pada setiap manusia tentang posisinya sebagai wakil Tuhan di muka bumi dan menegasikan dualisme antara kelas penguasa dengan kelas borjuis.

Menurut Ali Syari'ati, sejarah adalah kontruksi pola dasar dari berbagai realitas unik yang muncul dalam fakta-fakta sejarah diarahkan untuk mencapai tujuan ideologis tertentu. Ia juga melihat keseluruhan sejarah sebagai sebuah konflik kekuatan-kekuatan dan manusia itu sendiri menjadi medan peran antara asal jasmaninya yang rendah dan semangat ketuhanannya. 

Dari kesimpulan tentang pertentangan kelas, antara Habil dan Qabil sebagai kelompok, Syariati juga melihat sejarah sebagai medang pertarungan antara tauhid dan kemusrikan, keadilan dan kezaliman, penindas yang tertindas, saling bertentangan terus menerus antara yang satu dengan yang lainnya.

Referensi:

Biografi Ali Syariati

Teologi Pembebasan Ali Syariati

Pemikiran Filosofi Ali Syariatii

Robby Karman

Alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut dan Institut Agama Islam Tazkia Bogor.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال