Profil Prof Denny Indrayana, Ph.D Pakar Hukum Indonesia

KULIAHALISLAM.COM - Prof. Denny Indrayana, Ph.D merupakan salah satu pakar hukum terbaik bidang hukum ketatanegaraan Indonesia. Ia lahir di Kotabaru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan pada 11 Desember 1972. 

Prof. Denny Indrayana menyelesaikan pendidikan hingga sekolah menengah atas di Banjarbaru. Dalam rentang waktu itu, ia sempat dua tahun bermukim di Manokwari, Papua Barat mengikuti ayahnya yang bertugas di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Gajah Mada pada tahun 1991 dan meraih gelar sarjana tahun 1955.


Pada tahun 1966, ia berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi Master Hukum (LL.M) di University of Minnesota dan lulus tahun 1997. Kemudian pada tahun 2022 dia terbang ke Australia untuk melanjutkan studi ke University of Melbourne Law Schoolnya  dan berhasil menambah gelar akademis Ph.D pada tahun 2005. 

Setelah menyelesaikan gelar doktor-nya, ia memulai karir dengan menjadi Legal Consultant pada sebuah kantor hukum di Jakarta. Kemudian ia pindah ke Yogyakarta pada tahun 2000. Keputusannya meninggalkan Jakarta karena ia ingin mengajar.

Di Yogyakarta, ia mengajar sebagai Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2000). Kemudian ia diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di Fakultas Hukum UGM tahun 2001. Dari kampus, ia berhasil masuk istana dengan menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Sebelum berhasil menuju Istana Negara, ia aktif diberbagai macam LSM. Tahun 2000-2002, ia adalah Sekjen Indonesian Court Monitoring, lalu menjadi Direktur pada  LSM yang sama tahun 2005-2007.

Tahun 2006, Denny mendirikan dan menjadi Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum UGM (PuKAT). Tahun 2008, ia diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Hukum. Ia kemudian menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan KKN. 

Kemudian tahun 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk TIM 8 untuk meyelesaikan kasus yang membelit dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ; Bibit Samat Riyanto dan Chandra M. Hamzah, Denny ditunjuk Presiden sebagai Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum saat itu.

Tahun 2011-2014, Denny Indrayana menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM dalam Kabinet Presiden SBY. Pada tahun 2010, Denny Indrayana dikukuhkan menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gajah Mada. 

Prof. Denny Indrayana diakui kiprahnya di dunia internasional sejak ia menjadi Visiting Professor di Melbaourne  Law School dan Faculty of Arts, University of Melbourne. Ia pernah menjadi Senior Advisor untuk Isu Antikorupsi dan Bantuan Hukum pada Australia-Indonesia Partnership for Justice.

Karier sebagai konsultan senior pada lembaga internasional tersebut terus ia jalani, utamanya ketika tahun 2018, dia bekerja untuk World Bank dan Prospera, lembaga kerja sama Indonesia-Australia lainnya di bidang ekonomi. 

Setelah mengundurkan diri dari Fakultas Hukum UGM, Denny Indrayana kembali menjadi Advokat dengan mendirikan Law Firm yang diberinya nama INTEGRITY (Indrayana Center For Government, Constitution and Society) dengan layanan konsultasi, advokasi serta kajian dan riset hukum di berbagai bidang utamanya untuk isu-isu hukum tata negara, hukum administrasi negara, konstitusi dan anti korupsi, lebih khusus lagi bicara di Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung termasuk di Peradilan Tata Usaha Negera.

Prof. Denny juga pernah menjadi Komisaris Utama PT. Jamsostek dan Komisaris PT. Pertamina EP dan akhirnya menjadi advokat yang handal dalam masalah-masalah hukum khususnya hukum tata negara, anti korupsi dan HAM di Indonesia. 

Ia mendapat banyak penghargaan di Dunia Internasional, diantaranya adalah menerima beasiswa program doktoral  di University of Melbourne dari Austarlian Development Scholarship, Australia. Tahun 2009, ia dianugerahi Alumni Award bidang Sustainable Economic and Social Development

Tahun 2013, ia dinobatkan sebagai Public Man of The Year oleh Press Labour Association. Tahun 2014, Denny Indrayana menerima penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden Republik Indonesia.

Buku-Buku Tulisan Prof. Denny Indrayana

  1. Indonesian Constitutional Reform 1999-2022; An Evaluation of Constitution-Making in Transition (2008);
  2. Negeri Para Mafioso (2008);
  3. Negara Antara Ada dan Tiada (2008);
  4. Amandemen UUD 1945; Antara Mitos dan pembongkaran (2007)
  5. Indonesia Optimis (2011)
  6. Cerita di Balik Berita ; Jihad Melawan Mafia (2011)
  7. No Wamen No Cry (2013);
  8. Jangan Bunuh KPK (2016);
  9. Don’t Kill KPK (2016).

 

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

1 Comments

  1. Mohon pencerahan, kenapa artikel seperti ini masuk materi Al Islami?

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال