Perspektif Hablum Minannas dalam Alqur'an


Oleh: Salma Rihadatul Aisy*

Hablum minannas adalah hubungan sesama manusia. Hablum minannas sendiri meliputi perbuatan baik ke sesama manusia, menjaga tali silaturrahmi, dan melakukan hal-hal baik kepada sesama manusia. 

Dalam menjalankan hablum minannas perbuatan baik adalah suatu bentuk bukti kasih sayang seseorang kepada sesama maupun kepada lingkungan sekitar. Jika hubungan antar manusia baik akan menjadikan manusia menjadi pribadi yang kokoh dan menjadi masyarakat yang produktif. 

Dalam kitab bidayah al-Hidayah juga dijelaskan bahwa hubungan manusia dengan sesama merupakan salah satu bentuk kepatuhan kepada Allah SWT.

Dalam firman Allah QS. Al-Hujurat ayat 13 dijelaskan tentang anjuran umat untuk membina hablum minannas.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah menciptakan makhluk dengan banyak perbedaan mulai dari jenis kelamin, yang kemudian berbeda suku hingga bangsa. Allah menciptakan manusia dengan keberagaman supaya manusia itu saling mengenal dan tolong menolong, tidak saling mengejek antar perbedaan. Manusia adalah adalah makhluk sosial, yang artinya dalam kehidupannya manusia tidak bisa terlepas dengan kehidupan manusia yang lain.

Hablum minannas yang paling mudah dilakukan salah satunya adalah berbuat baik terhadap sesama. Dalam tafsir ringkas Kementrian Agama RI ada kutipan ayat yang menjelaskan tentang Orang orang yang berbuat kebaikan dengan selalu menaati perintah Allah dan Rasul nya dan juga bertakwa, mereka akan mendapatkan pahala yang besar berupa kenikmatan dan kebahagiaan dunia akhirat, dan akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Penjelasan ini dalam kutipan ayat surat Ali-Imran ayat 172.

Didalam Firman Allah surat An-Nahl ayat 30 dijelaskan tentang jaminan orang yang berbuat kebaikan;

وَقِيلَ لِلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ مَاذَآ أَنزَلَ رَبُّكُمْ ۚ قَالُوا۟ خَيْرًا ۗ لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۚ وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ ۚ وَلَنِعْمَ دَارُ ٱلْمُتَّقِينَ

“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,”

Ayat diatas menyinggung tentang pahala orang yang berbuat baik didunia akan mendapat balasan yang baik pula. Dalam tafsir as-Sa’di dijelaskan bahwa balasan orang yang berbuat baik dan bertakwa adalah didunia mendapatkan balasan berupa rezeki yang lapang, kehidupan yang nyaman, ketenangan hati,dan rasa aman serta kebahagiaan. Sedangkan di akhirat akan mendapat surge, sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

Dalam surat al-isra ayat 7 juga dijelaskan bahwa jika kita berbuat baik maka kita juga berbuat baik pada diri kita sendiri, karena pahalanya juga kembali kepada diri kita sendiri. Dan jika bebuat keburukan maka hukumannya ataupun dosa nya juga kembali ke dirinya sendiri. Penjelasan ini dijelaskan dalam tafsir Al-Muyassar kemenag Saudi Arabia.

Dari berbagai tafsir dan penjelasan kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa mempererat hubungan antar sesama manusia atau mengeratkan hablum minannas itu tidak rugi. Bahkan banyak balasan berupa pahala yang besar dan jaminan jaminan yang lain dari Allah. 

Maka dari itu kita sebagai makhluk yang sosial kita harus melakukan kebaikan sebanyak mungkin, tidak hanya dalam hal beribada kepada Allah yang dilakukan sebaik mungkin. Tetapi hubungan antar sesama manusia juga harus diperbaiki dengan selalu berbuat baik dalam hal kebaikan dan tidak keluar dari arah kebaikan. 

Berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari juga tidak akan merugikan bahkan kita akan merasakan aman tentram dalam bersosialisasi, bahkan merasakan kebahagiaan didunia. Dan jika kita melakukan hal baik semua timbal baliknya kembali ke kita sendiri.

*) Mahasiswa Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Editor: Adis Setiawan

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال