Pentingnya Pluralisme dalam Membangun Masyarakat yang Toleran


Penulis: Ihda Safira Anastasya*

Pluralisme adalah sebuah pemahaman untuk menghargai adanya perbedaan di tengah kehidupan masyarakat sekaligus mengizinkan suatu kelompok berbeda untuk tetap mempertahankan identitasnya. 

Pluralisme juga mengajarkan tentang kerukunan, toleransi, dan saling menghargai di antara masyarakat yang berbeda agama, budaya, dan pandangan hidup. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pluralisme memiliki arti sebagai keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya).

Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman agama, budaya, dan pandangan hidup yang kaya. Oleh karena itu, pentingnya membangun budaya pluralisme dalam masyarakat Indonesia untuk mencapai perdamaian dan keutuhan bangsa.

Pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting dalam memperluas pemahaman tentang pluralisme dan keragaman. Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu membangun sikap toleran di tengah-tengah masyarakat yang multikultural. 

Selain itu, guru pendidikan kewarganegaraan juga menjadi unsur dalam mewujudkan sikap pluralisme dengan mengajarkan banyak hal seperti macam-macam nilai, macam-macam moral, macam-macam norma, dan berbagai perilaku yang mencerminkan warga negara yang baik.

Dalam upaya membangun budaya pluralisme, diperlukan upaya-upaya konkret seperti:

  1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang agama, budaya, dan pandangan hidup yang berbeda.
  2. Membangun dialog antarumat beragama, antarsuku, dan antarkelompok untuk memperkuat toleransi dan kerukunan.
  3. Meningkatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemimpin masyarakat dalam membangun budaya pluralisme.
  4. Meningkatkan peran pendidikan agama dan moral dalam membentuk karakter dan sikap toleransi pada generasi muda.
  5. Meningkatkan peran media dalam membangun kesadaran dan pemahaman tentang pluralisme dan keragaman.

Dengan membangun budaya pluralisme, diharapkan dapat tercipta perdamaian dan keutuhan bangsa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo, "Kita harus membangun Indonesia yang damai, Indonesia yang toleran, Indonesia yang menghargai perbedaan, Indonesia yang menghargai keberagaman."

Dalam Islam, pluralisme juga diakui dan dihargai. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman, 

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya:

"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat memandang baik perbuatan mereka. Kemudian kepada Tuhanlah kembalimu, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (QS. Al-An'am: 108)

Dalam rangka membangun budaya pluralisme, diperlukan kesadaran dan pemahaman yang baik tentang pluralisme dan keragaman. Oleh karena itu, kita perlu terus belajar dan memperluas pemahaman kita tentang pluralisme dan keragaman agar dapat membangun masyarakat yang toleran dan menghargai perbedaan.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال