Eskatologi Perspektif Agama Islam dan Agama Kristen


Penulis: Ismaiyah*

Eskatologi (hari akhir) adalah sebuah ilmu yang mendeskripsikan mengenai suatu gambaran di hari akhir. Di dalam kitab suci Alqur’an, dijelaskan mengenai eskatologi itu sebuah pedoman dan arahan pemahaman dan pengamalan dalam melakukan perbuatan dan tindakan selama hidup di dunia untuk melaksanakan kehidupan yang hakiki atau abadi.

Sehingga umat manusia yang menganut agama Islam nantinya dapat dipastikan akan memperoleh kehidupan yang baik dan bahagia selama-lamanya di akhirat kelak. Menurut pandangan Fazlur Rahman, ia mengungkapkan bahwa eskatologi ialah ketika manusia sedang dihadirkan pada keadaan (being) yang sudah diperbuatnya dan setelah itu mereka memperoleh balasan setimpal atas segala yang sudah diperbuatnya. 

Jadi, eskatologi merupakan ajaran atau doktrin teologi yang membahas keyakinan mengenai kejadian akhir hidup manusia, dalam ajaran Kristen biasa disebut dengan kembalinya parousia (Kristus), atau hari kiamat yang mana pada hari tersebut terdapat berbagai macam peristiwa dan kejadian yang belum pernah terjadi di dalam dunia ini, dan hari kiamat ini merupakan awal kehidupan yang sebenarnya dan yang abadi.

Eskatologi Perspektif Agama Kristen

Pelajaran tentang akhir zaman (eskatologi), merupakan salah satu dasar dari iman Kristen, sehingga pelajaran ini perlu diketahui, diajarkan dan diimani oleh setiap umat Tuhan. 

Namun karena banyaknya pendapat dan tafsiran mengenai pelajaran kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, maka sangatlah perlu mengetengahkan pelajaran ini secara benar dan tepat seperti apa yang dikatakan oleh Firman Allah SWT.

Kekurangpahaman dalam penguasaan pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali bisa menyebabkan penafsiran yang menyimpang bahkan bertolak belakang dengan Firman Allah itu sendiri.

Islam dan Kristen memiliki ajaran pokok yang menjadi keyakinan fundamental. Satu di antara ajaran pokok tersebut adalah keyakinan akan tibanya akhir zaman atau eskatologi. 

Keyakinan dan kepercayaan ini tidak dapat terpisahkan bagi penganut agama yang menjadikan kitab suci mereka sebagai ideologi hidup, karena di dalam kitab suci mereka telah diajarkan tentang keyakinan dan kepercayaan ini. 

Menarik dari cerita tentang Yesus ada berbagai macam pendapat dari dua agama besar antara agama Islam dan agama Kristen memandang bahwa Yesus datang mengambil bagian di hari kiamat sebagai hakim pada akhir zaman. 

Berbicara tentang peran Yesus di hari kiamat menurut agama Islam dan agama kristen tentu memiliki perbedaan pandangan antar agama Islam dan Kristen, namun untuk dapat hidup berdampingan maka perlu melihat persamaan-persamaan pandangan sehingga terjadi titik temu yang penting dalam kemajemukan pandangan dari kedua agama tersebut memandang akhir zaman di mana Yesus hadir sebagai hakim.

Eskatologi dalam perspektif agama Kristen terkait dengan pemenuhan janji Allah yaitu keselamatan yang sempurna di dalam Kristus. Kata Yesus dalam Kitab Injil Yohanes, disebutkan sebanyak lima penyebutan mengenai kebangkitan orang-orang benar yang telah meninggal, misalnya, Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman. 

Ajaran Alkitab tentang eskatologi (ajaran tentang akhir zaman) tidak hanya difokuskan terhadap nasib orang secara perorangan, melainkan sejarah umat manusia. 

Menurut Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang mendapatkan ilham, melainkan juga melalui peristiwa-peristiwa yang membebaskan umat- Nya, dan peristiwa yang terpenting dari semuanya ialah kedatangan Anak-Nya Yesus Kristus. 

Harun Hadiwijono menyatakan: “Menurut Alkitab keselamatan pada zaman akhir ini memiliki dua segi, yaitu bahwa pada zaman akhir ini telah ada keselamatan, akan tetapi di lain pihak dikatakan juga bahwa keselamatan masih di depan kita atau belum ada. 

Maksudnya adalah keselamatan yang telah diberikan oleh Allah kepada orang beriman, baru "untuk sementara waktu", belum sempurna. Apa yang telah ada sekarang ini belum sempurna. 

Akan tetapi apa yang telah ada itu menjadi jaminan atau garansi, bahwa semua yang sempurna akan dianugerahkan juga. Dengan demikian dapat bahwa hidup orang dikatakan beriman bukan diarahkan kepada hidup di dunia ini, melainkan kepada apa yang akan datang.

Eskatologi Perspektif Agama Islam

Sedangkan eskatologi dalam perspektif agama Islam mengajarkan tentang surga, yang akan mengakhiri perjalanan dunia ini sebagai berikut: “Orang-orang mati sekarang ini masih berada di dalam alam barzakh sampai pada akhir zaman. Sesudah diadakan penghakiman pada akhir zaman, para manusia dengan melalui shirat al mustaqim menuju ke surga. Hanya orang yang berimanlah yang akan dapat berhasil melalui shirat atau jembatan itu, sedangkan lainnya akan terjatuh ke dalam jurang neraka yang ada di bawah shirath itu. Dunia yang kita diami sekarang ini akan berakhir, para orang beriman dipindahkan ke surga. Semua sudah ditentukan oleh Allah SWT sesuai amal ataupun perbuatan yang diperbuat selama di dunia."

Pembahasan mengenai eskatologi terkait dengan salah satu dari Arkanul Iman yang keenam, yaitu keimanan kepada hari akhir. Dalam banyak ayat Alqur’an, ditemukan pernyataan yang menyebutkan keduanya secara bersamaan seperti ayat di bawah ini:

وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّقُوۡلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَمَا هُمۡ بِمُؤۡمِنِيۡنَ

Artinya: 

"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Baqarah 2 Ayat 8).

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

Artinya: 

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apapun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah 9 Ayat 18).

Sementara itu, dalam sejumlah teks hadis juga ditemukan ungkapan yang menggabungkan kedua hal tersebut:

عن أيب هريرة قال : قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم : من كان يؤمن باهلل واليوم الآخر

فليكرم ضيفه من كان يؤمن باهلل واليوم الآخر فلا يؤذ جاره ومن كان يؤمن باهلل واليوم

الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

“Dari Abi Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia memuliakan tamunya, siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka janganlah ia menyakiti tetangganya, dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. Al-Bukhari dan dan Muslim).

Dari sejumlah ungkapan yang terbaca dalam kitab suci Alquran maupun Hadis Nabi Muhammad SAW tampak bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari kemudian. 

Keimanan kepada Allah menuntut konsekuensi berupa amal perbuatan, sementara amal perbuatan tersebut akan mendapatkan ganjarannya yang sempurna di hari kemudian nanti. 

Keimanan kepada hari akhir atau keyakinan tentang adanya kehidupan setelah kematian, termasuk bagian dari keimanan terhadap perkara-perkara sam'iyyāt, yang artinya: ia merupakan perkara-perkara yang hakikat dan segala rincian seluk-beluknya hanya dapat diketahui melalui informasi wahyu, baik berupa Alquran maupun Hadis Nabi SAW.

Kemudian di dalam ajaran agama Islam sendiri, kehidupan setelah mati lah yang menjadikan kehidupan yang benar-benar hakiki karena kehidupan di alam akhirat jauh lebih sempurna dibandingkan kehidupan di alam dunia. 

Agama tidak dengan adanya doktrin kehidupan setelah kematian bagaikan bergantung tanpa tali karena keyakinan kepada alam akhirat merupakan pedoman dan sebagai salah satu faktor yang mendorong para penganut agama untuk selalu taat beribadah, berakhlakul karimah, menaati seluruh perintah Tuhan Yang Maha Esa, dan meninggalkan segala larangan-Nya. 

Dengan demikian, eskatologi dalam Islam, tidak saja membahas tentang kehidupan setelah kematian manusia ataupun kehancuran alam semesta ini, tetapi juga membicarakan tentang tanda-tanda sebelum terjadinya hari kiamat, apa yang akan dialami oleh ruh manusia setelah kematiannya, apa saja yang mungkin terjadi di alam barzakh, kemudian peristiwa-peristiwa yang akan dilalui di padang mahsyar, tentang neraka dan surga.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Editor: Adis Setiawan


 

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال