Meretas Jalan Menuju Keselamatan Dari Ancaman Fundamentalisme Islam

Meretas Jalan Menuju Keselamatan Dari Ancaman Fundamentalisme Islam

Oleh: Sukma Wisnu Pamungkas*
Fundamentalisme Islam adalah suatu gerakan keagamaan yang menekankan pada pemahaman literal dan konservatif atas ajaran Islam. Gerakan ini berfokus pada pemulihan dan pemeliharaan nilai-nilai dan tradisi Islam yang dianggap asli dan murni, serta menentang pengaruh atau interpretasi modernisasi dan sekularisasi. karakteristik dari fundamentalisme Islam yaitu:

  1. Cenderung mengambil interpretasi harfiah dari ajaran-ajaran Islam dan menganggapnya sebagai satu-satunya cara yang benar untuk memahami agama. 
  2. Menekankan pada kesucian dan kemurnian Islam serta menolak pengaruh budaya atau agama lain dalam praktik keagamaan mereka. 
  3. Menekankan pentingnya identitas keagamaan dan budaya mereka.
  4. Menentang modernisme dan sekularisasi, serta mencoba mempertahankan tradisi Islam yang konservatif.

Fundamentalisme Islam dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan dan stabilitas di tingkat lokal dan global, tergantung pada bagaimana keyakinan tersebut dipraktikkan dan diterapkan oleh para pengikutnya. Pertama, fundamentalisme Islam berdampak negatif pada tingkat lokal. 

Beberapa kelompok fundamentalis Islam memiliki pandangan yang keras terhadap orang-orang atau kelompok yang mereka anggap tidak sesuai dengan keyakinan mereka, termasuk orang-orang dari agama atau kelompok etnis yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan konflik antar kelompok di tingkat lokal, yang dapat berdampak pada keamanan di daerah tersebut.

Kedua, fundamentalisme Islam juga dapat mempengaruhi keamanan dan stabilitas di tingkat global. Beberapa kelompok fundamentalis Islam memiliki pandangan anti-Barat dan menganggap bahwa negara-negara Barat dan sekutu mereka adalah musuh. 

Hal ini dapat menyebabkan serangan teroris di seluruh dunia, yang dapat menyebabkan kerugian besar dalam nyawa dan harta benda. Selain itu, kelompok-kelompok ini juga dapat mengambil alih wilayah dan membentuk negara Islam, seperti yang terjadi di Irak dan Suriah dengan kelompok ISIS pada tahun 2014-2019.

Ada beberapa faktor yang dapat memperkuat munculnya fundamentalisme Islam, antara lain:

  1. Krisis Identitas: Dalam situasi ini, mereka cenderung mencari kekuatan dan stabilitas dalam agama mereka, dan menjadi lebih mungkin untuk merespons ajakan para pemimpin fundamentalis.
  2. Ketidakpuasan Sosial: Orang-orang yang merasa terpinggirkan dan tidak memiliki kendali atas hidup mereka cenderung mencari solusi dalam agama mereka.
  3. Kekuatan Eksternal: Misalnya, intervensi asing dalam politik dan kebijakan negara-negara Muslim, atau serangan militer asing yang dianggap sebagai agresi terhadap Islam, dapat memperkuat sentimen anti-Barat dan fundamentalis.
  4. Media Sosial: Media sosial juga dapat memperkuat fundamentalisme Islam dengan menyediakan platform yang memungkinkan para pemimpin fundamentalis untuk memperluas jangkauan pesan mereka dan mengorganisir aksi-aksi.

Penanganan ancaman fundamentalisme Islam dapat dilakukan dengan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

  1. Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat harus diberikan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam yang moderat dan toleran, ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan dialog antarumat beragama.
  2. Penguatan lembaga agama: Lembaga agama harus menjadi pelopor dalam memerangi ajaran yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
  3. Pembentukan kader-kader pemuda yang moderat: Pemerintah dan masyarakat harus memfasilitasi pembentukan kader-kader pemuda yang moderat dan berpendidikan. Pemuda moderat harus didorong untuk aktif dalam gerakan-gerakan sosial dan politik untuk memperkuat nilai-nilai moderat dan toleran.
  4. Penguatan hukum dan keamanan: Pemerintah harus memperkuat hukum dan keamanan untuk menghindari aksi-aksi radikalisme yang berpotensi merusak keamanan dan persatuan bangsa. Tindakan tegas harus dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang menggunakan kekerasan dan teror sebagai sarana untuk mencapai tujuannya.
  5. Kerjasama antarbangsa: Pemerintah Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara lain dalam mengatasi ancaman fundamentalisme Islam. Hal ini dapat dilakukan melalui pertukaran informasi dan pengalaman, serta kerja sama dalam menghadapi kelompok-kelompok radikal yang berkembang secara global.
Namun, perlu diingat bahwa upaya penanganan ancaman fundamentalisme Islam bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan kesadaran dan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat serta upaya yang berkelanjutan untuk mencapai hasil yang optimal.

Pendidikan memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman yang benar tentang Islam dan mencegah munculnya fundamentalisme Islam. Pendidikan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang Islam sebagai agama yang mengajarkan toleransi, persaudaraan, dan kedamaian, serta menghargai keragaman budaya dan agama.

Cara pendidikan dapat memberikan pemahaman tentang Islam yang benar dan mencegah munculnya fundamentalisme Islam adalah dengan: Mengajarkan nilai-nilai Islam yang sebenarnya, menekankan pentingnya kritis berpikir, serta memberikan pelatihan keterampilan sosial dan emosional.

Dengan demikian, pendidikan memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman yang benar tentang Islam dan mencegah munculnya fundamentalisme Islam. 

Dengan mempromosikan pendidikan inklusif dan terbuka, mengajarkan nilai-nilai Islam yang sebenarnya, membangun hubungan yang baik antara siswa Muslim dan non-Muslim, menekankan pentingnya kritis berpikir, dan memberikan pelatihan keterampilan sosial dan emosional, pendidikan dapat membantu mencegah munculnya fundamentalisme Islam dan mempromosikan perdamaian dan toleransi antara kelompok agama.

*) Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta program studi S1 Pendidikan Agama Islam.

 

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال