KATA KITA: Hakikat Cinta Sang Khalik Kepada Hamba

Oleh: Muhammad Zainnurrofiq*


KULIAHALISLAM.COM - Bila kita baru berbuat kesalahan sedikit, tapi langsung ditegur seolah-olah sudah membuat kesalahan sebukit, janganlah kesal. Jika kita baru berbuat dosa sedikit, tapi langsung ditegur Allah, padahal yang lain sudah banyak berbuat dosa, tapi sepertinya hidupnya berjalan baik-baik saja, usahlah marah. Karena sejatinya, bukti cinta itu adalah penjagaan.

Sering kali kita iri dengan kehidupan orang lain yang terlihat baik-baik saja daripada kehidupan kita sendiri. bahkan terkadang kita iri kepada mereka yang selalu terlihat bahagia. Tapi, jangan terlalu cepat berkomentar buruk ketika Allah menetapkan satu takdir yang mungkin tidak kita senangi, itu adalah salah satu bentuk cinta Allah kepada kita. Bila hari ini kita sedang berpeluk dengan kesedihan maka bahagia hanya soal waktu. 

Apabila nikmat melalaikan kita dan ujian tidak mampu mendekatkan kita kepada Allah, maka lewat mana lagi kita bisa mendapatkan cinta Allah? Allah tahu kesedihan mendalam yang kita rasakan, dan Allah mahatahu apa obat terbaik dari semua ini.

Selain untuk menakar kadar keimanan seorang hamba, tujuan diujinya seorang hamba oleh Allah adalah agar hamba itu kembali ke naungan Allah. Allah rindu dengan isak tangis seorang hamba sambil menengadahkan tangannya memohon meminta agar Allah mudahkan semua urusannya. Allah rindu pada hamba-Nya yang mulai menjauh dari rahmat-Nya. Allah rindu mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Allah tidak rela bila hamba-hamba-Nya melupakan-Nya. Untuk mendapatkan hamba-Nya kembali, Allah beri hamba-Nya itu sebuah ujian yang membuatnya kembali ingat akan hadirnya Allah dalam hidupnya. 

Orang yang benar-benar beriman kepada Allah, ia akan menyikapi ujian tersebut dengan ikhlas dan berusaha semaksimal mungkin kepada Allah bahwa ia benar-benar beriman. Ia akan terus melibatkan Allah dalam segala hal. Bersabar, ikhlas, dan pantang putus asa adalah caranya dalam menghadapi segala ujian yang menerpanya.

Maka setiap peringatan dan cobaan ini sungguh adalah sebuah kebaikan dan jika Alah sudah membantumu melewati cobaan yang satu ini, jangan lagi melupakan-Nya. Buktikan bahwa kamu akan lekat dan dekat, sujudmu akan tetap panjang, dan doamu akan tetap dalam, walau hidupmu sedang baik-baik saja. 

Karena cinta artinya menjaga, maka ketika peringatan dan cobaan itu datang, dari manapun arahnya, terimalah dengan hati yang lapang, itu adalah salah satu bukti bahwa Allah tidak mau kita terperosok dalam lubang kenestapaan walau hanya seujung kuku. 

Jika Allah mencintai kita sebagai seorang hamba, Allah akan menjaga diri kita. Allah akan menjaga kita dari dunia yang melalaikan kita. Allah akan menjaga kita dari dosa yang akan menghancurkan kehidupan kita. Maka dalam setiap detik perjalanan waktu Allah-lah yang seharusnya menjadi tujuan kita. Bukan dunia, apalagi hanya sekadar kepuasan sesaat.

Maka jangan berburuk sangka terhadap takdir Allah. Pada ujian yang Allah berikan. Sebab di balik ujian tersimpan hikmah-hikmah yang besar. Bila kita belum mampu memahami hikmah tersebut, itu karena keterbatasan ilmu yang kita miliki. Karena cinta yang baik itu menjaga diri kita tetap dalam kebaikan. Cinta yang baik itu tidak membuat kita terjerumus ke dalam keburukan.

Apabila kita sudah mendapatkan cinta Allah, sudah pasti Allah akan menjaga kita dari maksiat yang akan menjauhkan diri kita dari-Nya. Tiada kebahagiaan yang abadi selain aoa yang ada di sisi Allah. Allah ingin kita sebagai hamba-Nya agar selalu mengingatnya karena Allah rindu kepada kita, Allah rindu mengabulkan permintaan hamba-Nya. 

Jangan hanya karena diberi peringatan oleh Allah kita merasa bahwa Allah tidak adil kepada kita, itu adalah salah satu bukti bahwa Allah cinta kepada kita. Allah tidak ingin kita jauh dari-Nya. Karena cinta artinya menjaga. Wallahu alam bishawab

*) Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya  Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Program Studi Ilmu Hadist
** Telah terdapat perubahan pada Judul dari yang sebelumnya: Karena Cinta Adalah Menjaga menjadi Hakikat Cinta Sang Khalik Kepada Hamba (editor)

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال