Hai Gays, Seperti Apa Moral Keanjingamu ?


Bahkan hewan buas pun punya moralitas. Misalnya jika kita perhatikan anjing berantam eh berkelahi eh bertarung atau apalah namanya, pasti akan ada saat dimana ketika lawannya menyerah dengan cara menggulingkan tubuhnya ke samping dan membiarkan lehernya menjadi sasaran. Anjing pemenang pun menyerang area vital tersebut. Tapi si pemenang hanya pura-pura. Dia bisa saja merobek leher lawan. Namun seolah tak sampai hati membunuh lawannya, yang ia inginkan hanyalah sikap menyerah sang lawan.  Naluri kebinatangan ini mencegahnya membunuh. Demikianlah, Binatang punya naluri alami untuk mencegah kepunahan rasnya sendiri.

Tidak hanya soal agresi saja, dalam hubungan seksual, binatang juga memiliki naluri menjaga keutuhan rasnya sendiri. Beberapa hewan yang suka ngeseks  berkali-kali dalam sehari saja pun tak pernah punya niat untuk mengawini sesama jenisnya. Bagaimana dengan manusia?

Meski kita punya perilaku yang sama dengan hewan, studi perbandingan perilaku (comparative behavioural sciences) menyebutkan bahwa manusia pada tingkat paling buas tidak punya naluri seperti hewan tadi. Manusia butuh dari sekedar naluri untuk mempertahankan  ras nya sendiri.  Sebagai mahluk yang memiliki kecerdasan tertinggi, kita sulit menjadikan naluri semata sebagai pegangan hidup. Akal kita lalu membangun kesadaran moral. Sistem norma-norma moral yang telah kita batinkan itu merupakan 'mekanisme kompensasi yang menyesuaikan perbendaharaan naluri dengan tuntutan hidup kebudayaan. inilah yang kita sebut moralitas manusia..

Demi menjaga keutuhan ras, moralitas kita membangun konsep pernikahan. Tidak hanya sekedar kawin, Pernikahan yang kita inginkan itu mampu menghasilkan nasab yang terjaga, hubungan yang adil, dan menghormati hak sesama. Akhirnya kita membangun sistem hukum agar menciptakan generasi berperadaban lebih baik.

Namun dalam taman-taman norma yang terlanjur indah itu, ada seseorang yang ingin menghancurkan taman tersebut. Dengan kecerdasan akalnya mereka membenarkan kebuasan dan nafsunya sendiri. Mereka sekarang tidak hanya berani mempertontonkan nafsu liar mereka itu di media. Bahkan mereka sedang mengusahakan legal-draft perilaku tersebut agar sah di mata hukum.

Mereka memang lebih rendah dari hewan liar. Oh tidak, ternyata benar, mereka lebih rendah dari hewan ternak. Nafsu tak terbatas mereka justru dimanfaatkan; menjadikan mereka hanyalah peliharaan kaum yang merasa lebih superior. Ras zi0ni5 ingin menggenosida ras goyyim dengan cara halus. Tidak taukah mereka Zi0ni5me memang mendukung L68T, menggelontorkan dana besar-besaran untuk mengkampanyekannya. Tapi liciknya mereka tidak pernah mengizinkan pernikahan sesama jenis di sinagog mereka  sendiri. Demikianlah, jangan-jangan ini hanyalah agenda terselubung dari yang tersembunyi...

 Tulisan ini memang cukup panjang dan mungkin membosankan, karena sejatinya kita tidak perlu berpikir terlalu dalam untuk bisa menyadari bahwa L68T harus dimusnahkan.  Akhirnya, dari bukti sains kita lalu berlogika, izinkan penulis membawanya ke norma agama. Beranikah kita lagi mempertanyakan bahwa perilaku s0d0m itu adalah DNA alamiah pemberian Allah SWT. Lalu mengapa Dia sendiri yang menciptakan; lalu dia sendiri yang menghukum ciptaanNya? Perilaku seks menyimpang adalah salah satu pilihan. Dan setiap pilihan punya konsekuensinya..

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال