Tiga Kunci Sukses KH Katib Masyhudi dalam Mencari ilmu

Tiga Kunci Sukses KH Katib Masyhudi dalam Mencari ilmu

KULIAHALISLAM.COM - Ngomong-ngomong soal ilmu tentu setiap hari kita rasakan baik dari pagi, siang,sore dan malam yang tidak ada bosennya sama sekali. Setiap detik, menit, jam, selalu prioritasnya pengalaman mencari ilmu di berbagai bidang hingga menjelajahi luar kota. 

Mediannya pun macam-macam dipelajari sekuat tenaga dengan berkembang zaman modern. Terlepas dari itu semua, langkah-langkah diambil pasti beresiko tatkala waktu yang terbatas. Terbatas menempuh prosesnya yang kadang ada saja kesusahan untuk mendapatkannya. 

Betapa luar biasannya orang-orang barat yang menganggap ilmu adalah separuh nyawa yang meledak. Barat dengan gempar-gempornya mampu menciptakan ilmu dengan gaya filsafatnya sebagai pecentus peradapan intlektual paling bersejarah di dunia. 

Di susul islam yang mulai mengikuti alur berfikir demi terjaganya keislaman cahaya. Serta perkembangannya banyak ditiru dibelahan dunia melalui gerak sainsnya. Maka jika kita merujuk pada ilmu secara keislaman, Al-Qur’an sangat memahami konsep berilmu yang dimana juga menjadi landasan kuat dalam memperdalamnya.

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: 'Berlapang-lapanglah dalam majelis', lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," ( Surat Al-Mujahadah ayat 11 ). 

Artinya keutamaan mencari ilmu sangat luar biasa karena pengetahuannya yang luas terhadap apa yang dikaji. Selalu dielu-elukan setiap hari kehidupannya. Seoalah-olah seperti raja dari sebuah daerah di sekelilingnya. Raja yang pemberani solusi keresahan warganya. Jika raja itu sudah tidak ada lagi, habislah regenarasi yang selalu diiringi kehebatannya. 

Perlu diingat kawan-kawan ujian seorang pencari ilmu juga mulai diperhatikan kembali apa yang menjadi tujuannya. Semakin ia punya tujuan, maka semakin pula jalan yang diterjangnya akan mudah dilewati. Catatan pencari ilmu juga harus diindahkan melalui berbagai sudut pandang yang lingkupan luas. 

Salah satunya pandangan KH Katib Masyhudi tentang kunci sukses mencari ilmu kesehariannya. Kyai Katib sangat menyoroti kemorosotan ilmu terutama agama di kehidupannya. Kunci sukses inilah yang membawannya ke ruang lebih dalam menekuni ilmu agama terbagi menjadi 3 bagiannya. 

Pertama adalah niatnya seseorang menjalani proses mencari ilmu. Apalagi niat juga diharuskan setiap pencari ilmu untuk memperjelas pengalaman belajar. Dalam kitab Ta’lim Mutta’alim sudah banyak ditegaskan mempersoalkan pentingnya membiasakan mencari ilmu dengan niat terlebih dahulu. 

Beliau sangat menekankan betul kepada para santri Fadlun Minalloh setiap kajiannya di aula pesantren “di niati ngaji kerono Gusti Allah swt “ ( “di niatkan ngaji karena Allah swt semata”). Hal inilah yang kemudian sebagai jalan menuju keilmuan lebih baik. Kedua seseorang pencari ilmu yang wajib menitik beratkan usaha yang gigih. 

Usaha yang dibuktikkan melalui pergerakan di setiap prosesnya. Kyai Katib tahu betul representasi usaha gigih yang selama ini hanya dijadikan omongan saja tanpa pergerakannya. Dan sebagai pemaknaannya ngaji selama 30 tahun dalam bentuk memperjuangkan ajaran islam secara mendalam. 

Ketiga seorang pencari ilmu harus menujukkan sikap kesabarannya. Sabar menjadi langkah penting sebuah proses mencari ilmu. Berkat sabar, setiap seseorang pasti ada jalan yang ditempuh prosesnya. Kita bisa lihat para pendahulu yang konon katannya mencari ilmu sangat sabar. Tingkatannya sudah memiliki level primium. 

Jika kesabaran pencari ilmu ini berhasil, bukan tidak mungkin perjalannya melebihi apa yang mereka capai. Kyai Katib sangat tahu betul bagaimana mendidik santrinya bisa melewati masa-masa sulit di pondok pesantren. Ia menegaskan bahwa kesabaran adalah jawaban omongan orang-orang awam ilmu hanya diberikan bagi anak kyiai atau biasa kita sebut Gus, Semua berlaku kalau ia bisa menjalani perjalanan intlektual islamnya bisa sempurna yang diinginkan ayahandannya. 

Kyai Katib juga menghimbau kepada santri agar tetap menerapkan nilai-nilai kesabaran pada setiap kajian ustadznya “sampeyan-sampeyan ia nek isoh sabar golek ilmu, Gusti Allah swt ora bakal nyiak-nyiakke kesempatan opo sek mbok perjuangke golek ilmu “ ( “Anda-anda semua kalau bisa sabar mencari ilmu, Allah swt tidak bakal menyiak-yiakan kesempatan apa yang anda perjuangkan mencari ilmu “). 

Maka bukan tidak mungkin 3 prinsip inilah yang menyadarkan kita sebagai masyarakat muslim modern bisa mengamalkannya dan mengajarkannya. Selama kita punya tekad, Allah swt tidak akan menutup pintu rahmatnya bagi orang-orang yang mengusahakannya untuk mencari ilmu.

Ahmad Zuhdy Alkhariri

Pegiat Literasi, essais, Kontributor NU Online. Beberapa karyanya bisa dijumpai di :Islamsantun.org, Kuliah Al-Islam, Alif.id, Semilir.co., kalimahsawa.id, dan masih banyak lagi

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال