Doa Orang Safar Puncak Arus Balik

Doa Orang Safar Puncak Arus Balik

Banyak saudara-saudara kita yang tengah safar (perjalanan) arus balik lebaran. Dalam Islam, safar mengandung banyak keistimewaan. 

Mari manfaatkan keistimewaan safar yang sudah Allah berikan kepada kita karena safar kali ini adalah safar yang baik yaitu dalam rangka ibadah dan silaturahim. Jangan dianggap biasa-biasa saja, apalagi dipakai menggerutu dan berantem di perjalanan.

Memang safar bagi sebagian orang menyenangkan dan justru dinikmati. Namun secara umum safar itu berat karena segala sesuatu menjadi tidak mudah. Kata Nabi Muhammad SAW, 

"Safar adalah potongan adzab. Seseorang di antara kalian ada yang terhalang untuk makan, minum dan tidur. Maka jika kalian sudah menyelesaikan satu urusan, hendaklah segera kembali ke keluarganya." (HR Bukhari dan Muslim)

Allah memberikan ruhshah (keringanan dalam ibadah) ketika safar seperti salat bisa digabung, bisa diringkas, puasa boleh berbuka, salat Jumat boleh diganti. Ini karena dalam safar terdapat kesulitan-kesulitan dibanding sedang mukim. Maka, sebagai pengganti kesulitan tersebut Allah berikan beberapa keistimewaan.

Di antara keistimewaan safar adalah doa musafir itu tidak tertolak. Nabi Muhammad SaW bersabda, "Ada tiga doa yang pasti dikabulkan dan tidak ada keraguan lagi tentangnya yaitu doanya orang yang teraniaya, doanya musafir dan doa buruk orang tua terhadap anaknya." (HR Ahmad)

Dalam sebuah hadis yang terkenal Nabi Muhammad SAW pernah berkisah. Ada seorang pria yang menempuh perjalanan jauh hingga rambutnya kusut masai dan berdebu. 

Pria itu mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku," padahal makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberikan makan dari yang haram. Maka, bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya? (HR Muslim)

Artinya, kalau makanan, minuman dan pakaiannya didapat secara halal pasti Allah akan mengabulkan doanya. Demikian pula kita. Insya Allah makanan, minuman dan pakaian kita halal dan didapat secara halal. 

Apalagi safar kita melelahkan seperti orang yang diceritakan Nabi tersebut. Pasti doa kita maqbul. Karena doa maqbul, dalam safar jangan bertengkar dan jangan bikin orang lain kesal, seperti iring-iringan rombongan yang minta diistimewakan saat kemacetan, padahal bukan darurat. 

Disumpahin banyak orang yang doanya maqbul, bahaya. Apalagi yang mendoakan sedang safar, merasa terzalimi dan mungkin sedang puasa Syawal. Doa orang "top" di mata Allah.

Maka, manfaatkan momen safar ini untuk berdoa. Terutama bagi safar yang berat, bermacet-macet ria dengan kondisi kendaraan yang tidak memadai. 

Doakan orang tua kita, guru-guru kita, diri kita sendiri, pasangan (suami-istri) kita, anak-anak kita, tetangga dan handai taulan termasuk teman, jangan lupa doakan saya juga. Ini adalah golden moment yang sayang kalau diabaikan begitu saja. Sudah payah, nggak dapat "hadiah", rugi kan?

Bahkan, seorang ibu yang tengah melakukan perjalanan naik bis lalu ban meledak dan harus minggir untuk mengganti ban selama beberapa saat, dia bergembira karena "musibah" ini. 

Katanya, "Ini kesempatan buat saya untuk berdoa kepada Allah kesuksesan anak saya." Pengalaman ini beliau ceritakan di sebuah acara televisi, diwawancara karena anaknya sukses mendirikan dan mengelola sebuah start up unicorn.

Jangan lupa keluar rumah membaca doa dulu: "bismillahi tawakkaltu allallahi laa haula walaa quwwata illa billah" (HR Abu Daud), berpamitan kepada keluarga dan tetangga seraya mendoakan mereka: 

"astaudi'ullaha diinaka wa amaanataka wa khawaatima amalika." (HR Ahmad), membaca doa naik kendaraan (subhaannalladzi skhkhara lana hadza...). Bagus juga shalat safar dulu sebelum berangkat.

Dan disunnahkan ketika kembali dari safar mengadakan acara makan-makan sebagaimana dicontohkan Nabi SAW. "Ketika Nabi SAW datang ke Madinah, beliau menyembelih unta dan sapi betina." (HR Bukhari). 

Bagi teman-teman sekitar Bekasi yang baru tiba boleh undang saya kalau pas melaksanakan sunnah yang satu ini. Monggo.

Oleh: Budi Handrianto

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال