Selain PS Hizbul Wathan Muhammadiyah, Ini Klub Bola sebagai Dakwah Keagamaan

KULIAHALISLAM.COM - Banyak yang tidak tahu bahwa ada klub bola di Indonesia bukan hanya di jadikan olahraga, akan tetapi sebagai dakwah agama melalui sepak bola. Sebetulnya klub bola ini bukan satu-satunya menjadikan sepak bola sebagai dakwah.
Logo PS Hizbul Wathan 1953 

Seperti di lansir indosport.com ada 3 klub di dunia yang di identik dengan dakwah keagamaan. Misalnya Klub Celtic Skotlandia, Al Shabab Brazil, dan PS Hizbul Wathan Indonesia. PS Hizbul Wathan justru di miliki oleh ormas Islam di Indonesia juga sekaligus sebagai dakwah melalui sepak bola.

Pendiri Persyarikatan Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan konon suka bermain sepak bola pada masa kecilnya. Bahkan pada waktu itu sepak bola dianggap haram karena menyerupai kolonial. Tapi Persyarikatan Muhammadiyah tidak menganggap seperti itu, sepak bola sebagai bentuk perlawanan terhadap penindasan ataupun penjajahan yang dilakukan oleh Kolonial.

Dari beberapa sumber mengatakan bahwa Muhammadiyah melahirkan kader yang ikut andil dalam mendirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Beliau adalah Ir. Suratin Sosrosugondo (mantan ketua PSSI), Abdul Hamid BKN (mantan bendahara PSSI), pemain seperti Djamiat Dalhar, Anjik Alinurdin, Dasron Hamid dll.

Klub Bola Identik dengan Dakwah Keagamaan

Pertama, Al Shabab, Islam Brazil. Adalah klub bola di Brazil yang di indentik dengan dakwah keagamaan dan yang pertama sebagai klub bola muslim di Brazil. 

Pada tahun 2012 seorang pembisnis asal Lebanon yang bernama Gabber Arraji mendirikan Klub Bola yang beranggotaan pemain Muslim, karena Arraji menyadari di Brazil belum ada wadah pemain khusus Muslim.

Sebagai langkah awal, Arraji menggandeng mantan pemain Atletico do Parana, Gustavo Caiche untuk mempromosikan klub Al Shabab ke sekolah-sekolah Islam di kawasan Sao Paulo, Brazil.

Dengan mendapatkan sekitar 78 pemain pada awalnya, tapi dari semuanya hanya 12 pemain yang benar muslim. Di Al Shabab ini aturan Islami diteggakkan, misalnya, waktu salat seluruh pemain istirahat untuk salat, hingga cara makan dan pilihan makanan yang halal.

Sayang klub Al Shabab ini belum berada pada kompetisi resmi liga Brazil. Walaupun di identik dengan muslim, tak semuanya pemain Al Shabab ini beragama Islam. Semoga kedepan bisa masuk dalam kompetisi resmi.

Kedua, Celtic, Katolik Skotlandia. Pembentukan Celtic berawal dari sebuah pertemuan di gereja St. Mary jalan East Rose (sekarang jalan Forbes), Calton, Glasgow, oleh kelompok asal Irlandia Utara, Walfird, pada 6 November 1887. (Goal.com).

Seperti di lansir Tirto.id klub bola Celtic ini bukan hanya sekadar pertarungan perebutan kemenangan dalam sepak bola, tapi sering di indentik dengan keagamaan, sosial, dan politik.

Karena pendiri klub Celtic ini adalah seorang Biarawan yang pada tahun 1887 sebagai tempat untuk mencari donasi sumbangan. 

Dalam perjalanannya, kiprah Celtic tidak jauh dari politik. Karena berbasiskan Katolik, mereka terlibat perseteruan dengan Rangers yang didominasi Protestan. Bahkan, dalam melakukan perekrutan pemain yang berasal dari Glasgow, agama menjadi syarat utama. 

Ketiga, PS Hizbul Wathan, Islam, Indonesia. Bagi kalangan Muhammadiyah nama Hizbul Wathan sudah tak asing lagi, selain di kenal sebagai Klub Bola juga sebagai Ortom Kepanduan di Muhammadiyah.

Setelah Muhammadiyah kembali punya keinginan dakwah melalui sepak bola, maka Semeru FC yang berlaga di Liga 2 di akuisisi oleh Muhammadiyah Jawa Timur menjadi PS Hizbul Wathan Jawa Timur Sidoarjo.

Muhammadiyah punya sejarah dengan sepak bola di Indonesia, misalnya, pendiri PSSI dan Bendahara Pertama PSSI adalah Kader Muhammadiyah. Bahkan dulu banyak PSHW, ada PSHW Solo, PSHW Malang, PSHW Banjarmasin, PS HW Kota, PS HW Bantul, PS HW Sleman, PS HW Gunung Kidul dan lainnya.

Ternyata dakwah Islam Muhammadiyah melalui sepak bola bukan hanya di level profesional saja seperti Liga 2. Ada beberapa Klub Bola Muhammadiyah yang sudah lebih dulu bermain untuk Liga 3. 

Empat Klub Hizbul Wathan Muhammadiyah sebagai Dakwah

Selain PS Hizbul Wathan Jawa Timur Sidoarjo yang berlaga di Liga 2, ada beberapa Klub Bola PS Hizbul Wathan yang sudah lebih dulu berjuang di Liga 3.

Yang pertama, PS Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSHW UMY), sudah mengikuti kompetisi Liga 3 Regional DIY. Liga 3 Tahun 2021 Regional DIY PS Hizbul Wathan UMY masuk group A. Berikut ini pembagian grup fase penyisihan Liga 3 DIY musim 2021:

Grup A: Persiba Bantul, Mataram Utama FC Kota Yogyakarta, JK United FC dari Kabupaten Bantul, Persig Gunungkidul, dan PS Hizbul Wathan UMY dari Kabupaten Bantul.

Kedua, UAD FC. Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) adalah klub sepakbola milik Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan merupakan anggota resmi dari federasi sepakbola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Daerah Istimewa Yogyakarta.

UAD FC berdiri resmi sejak 26 Juni 2016 lalu di Yogyakarta. UAD FC selalu rutin mengikuti turnamen resmi PSSI. Saat ini UAD FC berkompetisi di kasta ketiga Liga Indonesia, yang bernama LIGA 3.

Sayang seperti di lansir Tribunnews Jogja, UAD FC pada gelaran Liga 3 2021 ini tidak akan ikut, karena masih mempertimbangkan keputusan persyarikatan Muhammadiyah menunggu keputusan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC).

Ketiga, SWISS FC yang di beli oleh PWM Jawa Timur menjadi PS Hizbul Wathan Ponorogo. Ternyata SWISS FC Magetan (Sareh Wasilah Islamiah Football Club), setelah ditelusuri ada kesamaan misi dan visi antara SWISS FC dengan PS Hizbul Wathan, yaitu dakwah Islam melalui sepak bola. Hal ini mirip dengan dakwah Muhammadiyah kultural.  

Menurut Bang Agus seperti di lansir Tabloidmatahati.com bahwa "SWISS FC juga mempunyai pesantren, tahfidz, dan seterusnya namun juga mempunyai klub sepak bola dan olahraga basket, badminton, yang basicnya putra dan putri. Pada musim tahun lalu mereka sudah berlaga di liga tiga. Namun untuk mencari pemain kesulitan, sementara PS HW mempunyai stok pemain melimpah,” (Tabloidmatahati.com, 2021).

Dalam Liga 3 2021 PS Hizbul Wathan Ponorogo masih menggunakan nama SWISS FC berada pada group H Liga 3 Regional Jawa Timur. Yang berisi Persiga Trenggalek, Persemag Magetan, Perspa Pacitan, Swiss FC Magetan, Persega Nganjuk.



Adis Setiawan

Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam An Nur Lampung. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM Bekasi Raya

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال