Metode Daring dan Luring atau Menggabungkan Keduanya ?

KULIAHALISLAM.COM - Alasan memilih menetapkan metode Luring. Apa itu metode luring? Dan kenapa harus metode luring? Sebelum membahas tentang kenapa saya lebih memilih metode luring, saya akan bahas sedikit tentang apa itu metode luring. 

Metode daring dan luring (Sumber gambar: tangkapan layar channel YouTube Fisika ceria)

Metode luring yang lebih dikenal dengan metode tatap muka adalah metode yang memang sudah sejak pandemi Covid-19 diterapkan sebagai metode pembelajaran disekolah. 

Keunggulan dalam metode ini menurut Saya adalah siswa jadi lebih mengenal siapa temannya, siapa gurunya, bagaimana lingkungan sekolahnya dan bagaimana cara bersikap seharusnya baik kepada guru maupun kepada teman-teman disekolahnya.

Pembahasan kenapa saya lebih memilih metode luring atau tatap muka dibandingkan dengan daring (online) yang pertama yaitu salah satunya seperti yang sudah Saya sebutkan sebelumnya. 

Siswa akan lebih mengetahui bagaimana cara bersikap terhadap guru maupun kepada teman-temannya disekolah. Dibandingkan dengan metode daring (online) yang dimana siswa cenderung kurang sopan dalam bersikap baik terhadap guru maupun terhadap teman sebayanya.

Selain itu yang kedua untuk pengumpulan tugas lebih cepat dengan metode luring dibandingkan dengan metode daring. Karena dengan metode daring (Online) membuat siswa banyak bersikap seenaknya dalam waktu pengumpulannya, terlebih peran orang tua yang seharusnya mendampingi dengan adanya metode daring ini banyak orang tua murid juga yang menganggap santai untuk jam pengumpulan tugas.

Alasan ketiga yaitu dengan metode daring siswa terbiasa dengan suasana santai pada saat proses pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang pada saat guru memberikan penjelasan tentang materi, mereka dengan santainya melakukan hal – hal lain diluar proses pembelajaran seperti tiduran, makan atau hal lainnya. 

Berbeda halnya dengan pembelajaran luring atau tatap muka, dinilai lebih membawa dampak kedisiplinan untuk siswa karena setiap harinya siswa akan bertemu langsung dengan guru.

Alasan keempat, KBM tidak berjalan seefektif dengan metode luring atau tatap muka, hal ini dikarenakan beberapa faktor salah satunya pengurangan jam mengajar.

Alasan lain Saya lebih memilih metode luring dibanding dengan metode daring adalah memori penyimpanan perangkat ponsel lebih cepat penuh, kuota lebih cepat habis, dan jaringan yang lemot, ini adalah alasan paling nyata. Karena dalam metode daring sering melibatkan video interaktif pembelajaran atau foto dari hasil kerja siswa. 

Selain itu kuota atau paket data internet lebih cepat habis, karena metode online atau daring menuntut siswa maupun guru untuk bertemu diruang online seperti Zoom, Google Meet ataupun aplikasi lainnya yang memakai kuota atau paket data yang tidak sedikit.

Aktivitas yang Dilakukan Bersama Siswa dengan Metode Luring

Pada metode ini Saya memberikan materi secara langsung baik dengan media infocus dengan menampilkan video interaktif, tulisan atau penjelasan langsung menggunakan mind map dipapan tulis, ataupun dengan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar sekolah atau dengan alam untuk mengasah motorik kasar dan motorik halus siswa.

Sebelum melakukan pembelajaran, Saya sebagai guru membiasakan untuk memberikan sedikit motivasi kepada siswa tentang pentingnya belajar dengan disiplin, yang dimulai pada jam 07.15 dan berlangsung selama 30 menit sampai dengan jam 07.45.

Tantangan yang Dihadapi

Refleksi dalam proses pembelajaran dengan metode luring pada siswa salah satunya adalah pembelajaran yang terkesan monoton karena ruang lingkup yang sempit. 

Kondisi kelas yang harus dijaga kekondusifannya juga menjadi salah satu tantangan Saya sebagai guru. Mood atau suasana siswa yang sering berubah juga menuntut Saya untuk selalu kreatif dalam menyampaikan materi semenarik mungkin.

Terlalu banyak distraksi disekeliling siswa juga bisa mengganggu konsentrasi siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung, seperti siswa yang jail terhadap temannya dan berujung saling balas dan pertengkaran.

Kemampuan dan fokus yang tidak sama pada siswa pada saat pembelajaran, membuat Saya sebagai guru harus memastikan apakah siswa sudah memahami materi yang disampaikan atau belum.

Menyusun panduan materi dan memperbanyak atau menggandakan materi berupa hardcopy agar kebutuhan siswa terpenuhi juga menjadi salah satu tantangan dalam metode luring.

Seberapa Efektif Metode Luring

Dengan metode luring, para siswa mampu mengembangkan dan mengasah motorik kasar dengan berlari, melompat dan merangkak. Kegiatan ini dapat dilakukan siswa dengan mandiri tentu dengan pendampingan guru yang bersangkutan. 

Begitupun dengan pengembangan motorik halus yang dapat dilakukan dengan melatih koordinasi tangan dan mata dengan menulis, mewarnai, dan menggambar.

Berinteraksi langsung dengan alam juga menjadi salah satu keunggulan dan menjadi hal yang efektif dalam metode luring ini, karena menurut Saya berinteraksi dengan alam secara langsung dapat mengenalkan hal–hal diluar pembelajaran yang tertulis dibuku. 

Selain itu berinteraksi dengan alam juga dapat mengasah keingintahuan siswa tentang bagaiman proses alam tersebut bisa terjadi.

Dalam hal kedisiplinan juga saya sebagai guru mampu melihat langsung dan menerapkan langsung kepada siswa dikelas. Memacu siswa untuk lebih interaktif dikelas dengan tanya jawab juga menjadi keunggulan dalam metode luring.

Penulis: Sandi, S.Pd. Akrab disapa Pak San Lahir di Subang, 29 Maret 1996 dari pasangan Salim dan Sulastri.
Saat ini penulis ingin mencoba mengabdikan diri sebagai seorang pendidik di sebuah sekolah dasar di Bekasi, Jawa Barat.
Penulis memiliki motto hidup “Ajari dirimu sebelum mengajari orang lain”

Penulis bisa dihubungi di :
Email : sandimuhammad218@gmail.com
Facebook : Muhammad Sandi
Instagram : @sandimuhammad218
Handphone / Whatsapp : 0855-1701-264

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال