Gairah Aktivisme Mahasiswa Muhammadiyah Bima

(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam)

KULIAHALISLAM.COM - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ikatan mahasiswa Muhammadiyah di Bima adalah termasuk kaum muda aktivis dan mahasiswa yang sangat strategis dan utama dalam proses perkaderan di kalangan mahasiswa dalam lingkungan Muhammadiyah, bisa terus melakukan proses kaderisasi secara formal dan informal baik secara internal dan eksternal lintas komisariat dan regenerasi tingkat regional mahasiswa Muhammadiyah diluar basis kampus Muhammadiyah di Bima. Dengan kata lain, ikatan mahasiswa Muhammadiyah secara sumber daya manusia memiliki basis massa mahasiswa yang kuat luas dan strategis sebagai lahan area untuk proses menyemai nilai-nilai dan falsafah kepribadian kemuhammadiyahan, keislaman dan kemasyarakatan pada kalangan aktivitas kemahasiswaan di daerah Bima. Potensi basis massa dikalangan ikatan mahasiswa Muhammadiyah nampak sangat menarik. Karena komisariat IMM Cabang Bima terdiri lebih dari 20 komisariat yang tersebar dilingkungan PTM dan non PTM kampus daerah Bima Raya. Sehingga secara sosial politik, pergerakan sosialisasi dan konsolidasi organisasi Gerakan Muhammadiyah melalui organisasi otonom ikatan mahasiswa Muhammadiyah ini mampu mengakselerasi dan menyebarkan dakwah tajdid dan berkemajuan sesuai dengan kepribadian dan khittah perjuangan organisasi Muhammadiyah.


Selain itu, organisasi otonom yang berada di bawah naungan Muhammadiyah Bima, secara organisasi kaderisasi proses kaderisasi sangat terbilang berkembang pesat meluas dan mumouni. Karena, setiap setiap kader mengemban posisi peran dan tanggungjawab amanah kepemimpinan berjalan secara berjenjang, sistematis dan strukturalis. Misalnya, siswa yang sedang menempuh SMP masuk berproses ditingkat IPM, lalu naik jenjang ke tingkat IMM/Pemuda saat SMA dan kuliah. Jadi, setiap jenjang proses perkaderan berjalan secara alamiah berkembang dan sistematis bagi kelangsungan hidup kader serial kader-kader yang berproses dalam ikatan. Juga, setiap kader-kader ikatan tersebut dapat berperan partisipasi aktif dalam kegiatan dilembaga Ortom, amal usaha Muhammadiyah lintas sektoral agar bisa menjaga lingkaran kaderisasi organisasi dan merawat sosialisasi ideologisasi khittah dan kepribadian organisasi, sehingga organisasi semakin solid kuat, kolektif berkemajuan untuk organisasi persyarikatan dan masyarakatnya.

Mahasiswa Muhammadiyah Bima sering melaksanakan kajian-kajian terkait membahas isu-isu aktual yang terjadi di daerah Bima, Regional dan nasional bahkan internasional. Pun, aktivis mahasiswa tersebut melakukan kajian-kajian diskusi secara internal organisasi, komunitas belajar, kelompok-kelompok kecil dan diskusi publik yang terbuka untuk umum. Pun, tempat diskusi kajian-kajian beragam dari taman-taman kampus, warkop warkop, sekretariat hingga halaman kampus-kampus. Aktivis tersebut kerapkali menyemarakkan sosialisasi setiap membuat agenda diskusi, komunikasi secara internal kondisional dan konsolidasi lintas jurusan, organisasi dan komunitas lintas komunitas dan kampus. Pun, narasumbernya terdiri dari internal aktivis mahasiswa tersebut, juga mengundang tokoh-tokoh intelektual atau praktisi yang sesuai konsen minat di bidang kajiannya.

Terdapat kekhasan tersendiri dari bentuk diskusi kajian-kajian yang dilakukan oleh kaum aktivis mahasiswa dilingkungan kampus Muhammadiyah dan luar Muhammadiyah adalah aktivis-aktivis tersebut bergairah, berkumpul dan bersemangat untuk menghidupkan budaya' diskusi kajian, berbagi ilmu pengetahuan dan wawasan bercorak dialogis humanis dalam menanggapi setiap fenomena peristiwa yang terjadi disekitar, dilingkup internal kampus, permalasahan dan dinamika kampus, perkembangan dunia aktivis lintas organisasi intra dan ekstra kampus serta isu-isu krusial yang menyangkut hajat hidup warga masyarakat umumnya. Seperti muncul kasus merosotnya harga jagung, bawang, kelangkaan BBM, LPG dan bahan bakar lainnya. Mahalnya harga kebutuhan pokok, dan lainnya.

Peran kaum aktivis dan mahasiswa tersebut menggunakan cara-cara demokratis konstitusi dalam menyuarakan aspirasi, menuntut pendapat dan menggugat kelakukan pejabat' publik dan politisi-politisi untuk terlibat dalam proses kebijakan yang berpihak berdampak manfaat bagi seluruh jahat hidup masyarakat. Misalnya, melalui proses audiensi dialogis, surat-menyurat keluhan aspirasi warga dan sampai dengan cara-cara demonstrasi jalanan sebagai langkah untuk menuntut kepada pemerintah pejabat' publik dan wakil rakyat yang abai lalai apatis mendengar sumbatan aspirasi warga masyarakat setempat tersebut.

Mahasiswa Muhammadiyah Bima itu mahasiswa yang secara internal individual senantiasa mengasah kemampuan Ilmu pengetahuan, wawasan keislaman kemuhammadiyahan dan keindonesiaan. Baik belajar secara mandiri maupun kolektif. Mahasiswa yang senantiasa haus akan literasi membaca beragam genre buku-buku, melahap semua karya-karya intelektual cendekiawan Muslim dan lainnya dan menuangkan gagasan dalam bentuk artikel berita, opini, esai dan kolom. Hasil kontemplasi intelektual dalam menganalisa fenomena sekitarnya. 

Mahasiswa yang bergairah untuk berorganisasi, berkomunitas dan berkumpul untuk sekedar memenuhi dahaga rasa ingin tahu, mencari menemukan jati diri dan indentitas kepribadian ditengah sesama anggota. Hingga, mahasiswa yang memberontak, menyatakan gugatan dan keluhan aspirasi pada pemerintah pejabat' publik terkait tatanan kondisi sosial yang ada. Mungkin, hanya sekedar narsisme eksistensi bahkan sebagai bentuk kebebasan ekspresi diri dalam mengamati gejolak sengkarut sekitar.

Fitratul Akbar

Penulis adalah Alumni Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال