Rasm Utsmani: Jejak Kesarjanaan Islam dalam Tata Tulis Alqur’an

Penulis: Siti Noer Ainy*

Pendahuluan

Alqur'an sebagai kitab suci umat Islam tidak hanya memiliki nilai spiritual yang tinggi, tetapi juga memiliki kekhususan dalam tata tulisnya yang disebut Rasm Ustmani. Rasm Utsmani merupakan sistem penulisan Alqur'an yang diatur secara khusus, yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan tetap dipertahankan hingga saat ini. Rasm Ustmani juga merupakan salah satu warisan kesarjanaan Islam yang memperlihatkan keunggulan dalam pengumpulan dan penulisan teks suci Alqur'an. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sistem tata tulis Alqur'an yang terkenal ini, peran penting kesarjanaan Islam dalam pengembangannya serta bagaimana relevansinya di era digital saat ini. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang Rasm Utsmani, diharapkan pembaca dapat mengapresiasi keunikan dan kehebatan tata tulis Alqur'an, serta menghargai upaya kesarjanaan Islam dalam memelihara warisan keagamaan yang begitu berharga ini.

Pengertian dan Asal-usul Rasm Ustmani

Rasm Ustmani adalah sistem penulisan Alqur'an yang mengatur tata cara penulisan, huruf, dan tanda baca yang digunakan dalam naskah Alqur'an. Rasm Utsmani, juga dikenal sebagai Khat Utsmani. Hal ini dinamakan sesuai dengan Dinasti Utsmaniyah (1299-1922 M) yang memperkenalkannya sebagai standar penulisan Alquran. 

Salah satu alasan munculnya Rasm Ustmani dikarenakan pada masa itu bacaan Alquran memiliki banyak variasi antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu guru dengan guru lainnya. Hal ini menyebabkan potensi terjadinya perbedaan yang signifikan dalam penulisan dan pembacaan Alquran.

Dalam upaya untuk mengatasi perbedaan-perbedaan ini dan memastikan konsistensi dalam penulisan serta pembacaan Alquran, khalifah Utsman bin Affan pada masa kepemimpinannya memerintahkan untuk membuat salinan Alqur'an yang standar untuk digunakan di seluruh wilayah Islam. 

Proses ini mencapai puncaknya pada masa Dinasti Utsmaniyah, di mana khalifah dan kesarjanaan Islam pada saat itu memutuskan untuk menyatukan berbagai varian bacaan Alquran menjadi satu bentuk standar. 

Inilah yang kemudian dikenal sebagai Rasm Utsmani, yang tidak hanya menjadi standar penulisan Alquran, tetapi juga memainkan peran penting dalam pelestarian dan penyebaran kitab suci bagi umat Islam di seluruh dunia.

Rasm Ustmani memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari sistem penulisan Arab lainnya. Salah satu ciri utamanya adalah penggunaan tanda-tanda baca khusus yang membantu dalam pembacaan yang benar dan pemahaman yang lebih baik terhadap teks Alqur'an. Keistimewaan lainnya adalah keseragaman dalam penulisan Alqur'an yang menjaga keutuhan teks dari generasi ke generasi.

Peran Kesarjanaan Islam dalam Pengembangan Rasm Ustmani

Para kesarjanaaan Islam pada masa-masa awal Islam memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan Rasm Utsmani. Mereka tidak hanya memastikan keotentikan teks Alqur'an, tetapi juga mengembangkan sistem tata tulis yang efektif dan mudah dipahami. 

Mereka melakukan studi kritis terhadap berbagai varian bacaan Alquran yang berkembang pada masa itu untuk menetapkan satu varian bacaan yang dianggap sah. Proses ini melibatkan perbandingan naskah Alquran yang ada, kajian linguistik, dan pengembangan aturan penulisan yang konsisten. Proses ini juga tidak hanya memperhatikan aspek kebahasaan, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek keagamaan dan tradisi lisan yang berkaitan dengan bacaan Alquran.

Hasil dari upaya kesarjanaan Islam ini adalah terciptanya Rasm Utsmani yang menjadi standar penulisan Alquran hingga saat ini. Dengan demikian, Rasm Utsmani bukan hanya merupakan sistem penulisan, tetapi juga simbol dari upaya kesarjanaan Islam dalam melestarikan warisan intelektual dan spiritual umat Islam.

Relevansi Rasm Utsmani di Era Digital

Rasm Utsmani .atau sistem penulisan standar Alqur'an yang dikodifikasi pada zaman Khalifah Utsman bin Affan, memiliki relevansi yang signifikan di era digital saat ini. Meskipun Alqur'an telah dihafal oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia, keberadaan mushaf fisik yang menggunakan Rasm Utsmani tetap penting dan relevan. 

Di era digital, teks Alqur'an yang menggunakan Rasm Utsmani dipelajari, disebarkan, dan dihafal dengan keakuratan yang sama, apalagi aplikasi dan situs web Alqur’an sering menggunakan teks yang sesuai dengan Rasm Ustmani sehingga memudahkan umat islam dalam mempelajari Alqur’an.

Para peneliti, ulama, dan pengkaji Islam dapat dengan mudah merujuk dan membandingkan teks Alqur'an dengan sumber-sumber lainnya. Bahkan, di era digital yang serba cepat ini, mempertahankan tradisi dan kekhususan dalam penulisan Alqur'an adalah cara untuk memperkuat identitas dan keberlanjutan budaya umat Islam.

Jadi, meskipun telah berabad-abad berlalu sejak pengembangan Rasm Ustmani, sistem penulisan ini tetap relevan hingga saat ini. Dalam era digital, Rasm Ustmani memudahkan reproduksi teks Alqur'an dengan keakuratan yang tinggi. Banyak aplikasi dan teknologi yang menggunakan Rasm Ustmani dalam menyajikan teks Alqur'an kepada umat Islam di seluruh dunia.

Penutup

Dengan demikian, Rasm Ustmani adalah bukti keunggulan kesarjanaan Islam dalam mengatur dan merawat teks suci Alqur'an. Sistem tata tulis ini tidak hanya memudahkan pembacaan Alqur'an, tetapi juga menjadi warisan berharga yang harus dijaga keasliannya. 

Dalam memahami Alqur'an, penting bagi umat Islam untuk menghormati dan memahami keistimewaan Rasm Ustmani sebagai bagian integral dari kitab suci mereka. Rasm Utsmani juga tetap relevan di era digital karena memberikan dasar yang kuat untuk pembelajaran, pemahaman, dan penyebaran Alqur'an di seluruh dunia.

*) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال