Mengenal Ibnu Khaldun, Sang Bapak Sosiologi Islam

Penulis: Citra Nabila Sully Nurrahma*

KULIAHALISLAM.COM - Ibnu Khaldun adalah seorang tokoh penting dalam peradaban Islam, beliau adalah seorang cendekiawan muslim ahli sejarah dan peletak dasar ilmu sosiologi yang mengusung gagasan gagasan serta memiliki banyak gelar. 

Nama lengkap Ibnu Khaldun yaitu Waliyuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Abdurrahman bin Khaldun. 

Beliau lahir di Tunisia, Afrika bagian Utara pada 1 Ramadhan 723 H / 27 Mei 1332 M dan wafat dalam usianya yang ke- 76 tahun pada 25 Ramadan 808 H / 19 Maret 1405 M di Kairo. 

Ibnu Khaldun lahir dari keluarga Andalusia kelas atas keturunan Arab yang dikenal dengan ilmu dan sastranya. Keluarga Ibnu Khaldun banyak yang berkecimpung di dunia politik dan juga akademik. Orang tua Ibnu Khaldun wafat pada tahun 749 H / 1348 M karena wabah Kolera yang saat itu menyebar di berbagai tempat, wabah itu juga menewaskan sebagian guru Ibnu Khaldun.  

Ibnu Khaldun memulai studinya sejak usia dini dan mengawalinya dengan membaca serta menghafal Alqur`an. Ibnu Khaldun juga mempelajari berbagai hadis dan menafsirkannya, bisa dilihat dari karya-karya tulisannya yang tampak menguasai kitab hadis.  

Menurut Ibnu Khaldun Alqur`an merupakan pendidikan awal yang menjadi landasan konsep dalam Islam. Alqur`an menjadi bagian terpenting dalam kehidupan karena berperan sebagai sumber utama ilmu pengetahuan serta peunjuk bagi seorang muslim.  

Ibnu Khaldun meneruskan studinya hingga umur 18 tahun. Pada tahun 1354 M Ibnu Khaldun hijrah menuju Fez di Maroko untuk mengikuti beberapa ulama dan sastrawan disana. Beliau juga melanjutkan studinya di Maroko, disana ia cukup aktif dalam kegiatan ilmiah dan menghasilkan banyak karya-karya ilmiah. 

Saat di Fez, Ibnu Khaldun ditunjuk untuk menulis proklamasi kerajaan dibawah sultan Marinid Ab namun ia malah dituduh dan dijatuhi hukuman selama 22 bulan penjara. Ibnu Khaldun juga pernah dijadikan sebagai menteri oleh Abu Salem sebagai pengakuan atas kesetiaannya.

Sebenarnya sejak remaja Ibnu Khaldun memiliki banyak sekali karya yang sebagian besarnya belum ditemukan atau bahkan tidak diterbitkan sama sekali. Ada banyak karya yang dibahas oleh para ahli sampai saat ini dan banyak orang-orang dari Eropa yang terkesan dengan karya dari Ibnu Khaldun. 

Hanya tiga dari karya-karyanya yang dianggap sebagai karya ilmiah oleh Ibnu Khaldun, yaitu al- `Ibar, Muqaddimah dan Al- Ta`rif. Salah satu karyanya yang terkenal dan monumental adalah Kitab al-`Ibar wa Diwan al-mubtada` wa al-Khabar fi Ayyam al-`Arab wa al-`Ajam wa al-`Barbar wa man Asharuhum min Dzawi as-Sulthani al-Akbar (Kitab pelajaran dan Arsip Sejarah Zaman Permulaan dan Zaman Akhir yang Mencakup Peristiwa Politik mengenai orang-orang Arab, Non-Arab, Barbar serta Raja-raja Besar yang Semasa dengan mereka).

Yang didalamnya bukan hanya membahas tentang sosiologi tetapi juga membahas ekonomi dan politik. Karena judul yang terlalu panjang sehingga hanya disebut dengan kitab al-`Ibar. Kitab ini ditulis oleh Ibnu Khaldun saat ia menghilang kurang lebih selama 4 tahun untuk berkonsentrasi dalam penulisanya. Kitab ini terdiri atas tujuh bab dan dikelompokkan lagi menjadi tiga bab.  

Bab pertama bertajuk Muqaddimah yang berisi uraian tentang seluk-beluk dari ilmu sosial dan membahas tentang masyarakat serta gejala-gejalanya. Bab inilah yang menjadi inti dari Kitab al-`Ibar. Muqaddimah ditulis dalam kurun waktu lima bulan. 

Selanjutnya bab kedua yaitu menguraikan tentang sejarah dari bangsa Arab, generasi-generasi serta dinasti-dinasti yang ada sejak kelahiran Ibnu Khaldun. Bab selanjutnya disebut dengan kitab al-Ta`rif semacam autobiografi Ibnu Khaldun, berisi tentang sejarah dari bangsa Barbar dan suku-suku yang termasuk kedalamnya serta generasi-generasinya. Pembahasan terakhir adalah tentang Ibnu Khaldun sendiri. 

Beberapa filsuf menganggap karya ini sebagai karya pertama yang membahas perihal filsafat sejarah, atau ilmu sosial sosiologi, demografi, historiografi, sejarah budaya hingga membahas ekonomi. Karya Ibnu Khaldun ini menjadi kajian dan teori kompleks yang menempati posisi tinggi dan paling bernilai diantara hasil pemikiran manusia serta menjadi karya legenda warisan Bahasa Arab.  

Karya-karyanya terutama Muqaddimah menjadikan Ibnu Khaldun sebagai salah satu ilmuan yang diakui dunia. Dalam Muqoddimah, Ibnu Khaldun menyematkan konsep Asabiyah yaitu keterkaitan pada suatu kelompok tertentu yang menjadikan seseorang mempertahankan prinsip-prinsip kelompok tersebut terhadap kelompok lain. 

Filsuf dan sejarawan Inggris mengakui bahwa Muqaddimah sebagai karya paling luar biasa diera apapun. Gagasan Ibnu Khaldun bermuara pada fenomena masyarakat dan dapat diteliti secara sains.

Menurut Ibnu Khaldun perlunya menekankan manusia untuk menghindari perbuatan buruk dan sebaliknya wajib untuk mengikuti ajaran Islam sebagai teladan dalam perbaikan diri dan mengutamakan akhirat. Semoga kita senantiasa bisa menggambil hikmahnya.  

*) Mahasiswi Universitas Islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Editor: Adis Setiawan

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال