Kasih Sayang dalam Islam Yang Menimbulakan Rasa Cinta

Penulis: Putri Nabilah Fatihatul Firjah

KULIAHALISLAM.COM - Banyak sekali isu polemik di era ini, contohnya pada saat COVID-19 saat ini menjadi salah satu masalah kemanusiaan yang paling mendesak. Kesehatan fisik dan emosional kita terkena dampak pandemi ini, yang juga mengubah cara kita bekerja dan hidup. 


Selain itu, masih banyak permasalahan kemanusiaan lainnya yang perlu mendapat fokus, antara lain terorisme, lingkungan hidup, kemiskinan, dan kesehatan. Yang menimbulkan pola pikir dan gaya hidup baru pada masyarakat milenial padahal dan bahkan isu sekarang yang masih panas adalah gencatan senjata antara Palestina dan Israel hal ini memberikan contoh nyata kepada kita bahwa pentingnya rasa belas kasih sayang yang ada dalam diri manusia. 

Setiap orang berhak untuk hidup. Hak untuk hidup begitu penting sehingga Allah, dalam Alquran menyatakan bahwa membunuh orang lain tanpa haknya sama dengan membunuh umat manusia (QS. Al-Maidah: 32). 

Tidak ada pembenaran yang memperbolehkan kebencian dan pembunuhan meskipun dengan orang lain yang mempunyai pemikiran berbeda. Penting untuk menunjukkan rasa hormat kepada mereka yang memiliki pendapat berbeda. 

Umat ​​beragama tidak boleh mendasarkan interaksi sosial satu sama lain pada perbedaan keyakinan. Fondasi struktur sosial hanya akan dihancurkan oleh prasangka dan kebencian. Jangan memaksa siapa pun untuk membagikan pendapat kami. 

Menjadi warga negara yang multi-agama membuat kita harus menghormati dan merangkul keberagaman. Setiap orang mempunyai jalan dan sikapnya masing-masing. Yang membedakan kita adalah hal-hal yang telah Tuhan sediakan. Mengingkari ketentuan Yang Maha Penyayang tentu saja memaksa orang lain untuk mengikuti pendapatnya. 

Wajar jika Allah menghendaki, kita akan bersatu menjadi satu umat (QS. Al-Maidah: 48). “Tidak ada paksaan dalam beragama” merupakan kaidah luas tentang sikap beragama yang ditanamkan Islam. Setiap orang bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Manusia berhak mengambil keputusan sendiri, terutama yang berkaitan dengan keyakinannya. 

Manusia dikaruniai oleh Allah dengan potensi spiritual yang memungkinkan mereka mengambil keputusan moral. “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, ia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256).

Sebagai manusia, kita harus bisa menebarkan rasa cinta kasih kepada sesama manusia. Apapun suku, bangsa, bahkan agamanya, kita harus bisa menebarkan rasa cinta kasih kepada sesama manusia.

Sikap kasar bahkan menghilangkan nyawa manusia merupakan kejahatan yang bertentangan dengan prinsip Islam rahmatan lil alamin. Menyangkal kemanusiaan adalah hal yang bodoh. Menyangkal orang yang berbeda dan menebar kebencian tentu bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda, Dalam kitab hadis shahih Imam Bukhari dijelaskan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُعْفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ


Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah dari Qotadah dari Anas dari Nabi ﷺ Dan dari Husain Al Mu'alim berkata, telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Anas dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri". (HR.Bukhari), Kitab Shahih Bukhari-12, no.18 pada Kitab Fathul Bari.

Bahkan dalam hadis lain juga dijelaskan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ وَأَبِي ظَبْيَانَ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لَا يَرْحَمُ النَّاسَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dan Abu Dlabyan dari Jarir bin Abdillah, ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah tidak akan menyayangi siapa saja yang tidak menyayangi antar sesama manusia."(HR.Bukhari), Kitab Shahih Bukhari-6828, no.7376 pada kitab Fathul Bari.

Oleh karena itu sudah sepatutnya kita sebagai manusia kita harus terus menyebarkan kasih sayang kepada sesama manusia terlepas dari banyaknya perbedaan yang menyertai diantara satu sama lainnya. Karena kehidupan tak akan sempurnah apabila hanya melakukan pendekatan hablumminallah tanpa memperdulikan rasa hablumminannas.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال