Asal Usul Sejarah Kota Makkah

Penulis: Nabila Fiddin Nur*

KULIAHALISLAM.COM - Kota Makkah atau bisa disebut Makkah al-Mukarramah adalah salah satu kota utama yang ada di Negara Arab Saudi. Nama Makkah mempunyai arti ‘mendesak’ atau ‘mendorong’ (Mu’jam Al-Buldan, kata; Makkah). 

Disebut kota utama dikarenakan Makkah menjadi kota tujuan utama kaum muslimin seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji. Makkah juga disebut tanah suci karena terdapat Masjidil Haram yang didalamnya terdapat Kakbah yang menjadi bangunan suci umat Islam seluruh dunia dan Makkah juga merupakan kota kelahiran Nabi Muhammad SAW sekaligus tempat pertama ajaran islam diajarkan kepada manusia,

Secara geografis daerah Makkah adalah daerah kering dan gersang yang tidah ada tumbuhan yang terletak di semenanjung Arab sebelah barat daya ibu kota Arab Saudi. Kota Makkah dahulu adalah daerah tak berpenghuni karena kering nya daerah lersebut sehingga sangat sulit untuk ditinggali dan awal mula daerah Mekkah dihuni oleh ibunda Nabi Ismail, yaitu Siti Hajar bersama Nabi Ismail yang masih kecil.

Kisah Siti Hajar dan Sejarah Terciptanya Kota Makkah

Siti Hajar adalah istri kedua Nabi Ibrahim yang sebelumnya merupakan budak dari istri pertama Nabi Ibrahim, yaitu Siti Sarah, karena Sarah tidak biasa memiliki anak karena umurnya tidaklah muda sehingga meminta Nabi Ibrahim Untuk menikahi Sarah. 

Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismail. Ismail merupakan anak satu-satunya Nabi Ibrahim yang saat itu sudah berumur 80 tahun.

Pada saat kebahagian yang telah dinanti-nanti akhirnya datang, tiba-tiba Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT untuk membawa dan meninggalkan Siti Hajar dan putranya yang masih bayi, yaitu Ismail di daerah gurun pasir yang kering dan gersang serta tak berpenghuni yang dikemudian nanti akan disebut kota Mekkah. Dengan berat hati Nabi Ibrahim mengantarkan istri dan putranya dan Siti Hajar hanya mengikuti suaminya tanpa mengetahui akan tempat dan tujuan perjalanannya.

Setelah sampai ke tempat tujuan yang diperintahkan oleh Allah, mereka duduk bersama lalu Nabi Ibrahim berdiri dan mulai berjalan meninggalkan istri dan putranya tanpa sepatah katapun bahkan saat ditanyai oleh istrinya yang mengejar Nabi Ibrahim tentang dengan siapa mereka ditinggalkan karena tidak ada seorangpun ditempat itu, Nabi Ibrahim tetap diam agar hatinya tidak luluh untuk menjalanka perintah Allah SWT karena beliau yakin Allah pasti punya rencana tersendiri.

Siti Hajar bersama putranya yang masih bayi yang telah ditinggalkan oleh suaminya ia hanya bisa berdoa dan yakin bahwa Allah tidak meninggalkan mereka. Setelah cukup lama mereka tinggal sendiri didaerah gersang tersebut persediaan makanan dan air yang dibawa habis, Ismail kecil mulai menangis menahan lapar dan haus.

Hajar yang melihat itu khawatir kepada putranya sehingga ia berlari dari bukit Safa dan Marwah sampai 7 kali untuk mencari air dan kemudian nanti peristiwa ini akan disebut sa’i yang menjadi rukun haji pada umat Islam. 

Setelah berlarian mencari air dan tak kunjung menemukannya, Hajar hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah SWT, kemudian Allah memberi pertolongan kepada mereka dengan munculnya sumber air dari tanah yang dihentak-hentak oleh kaki Ismail yang sedang menangis.

Setelah peristiwa itu banyak sekelompok musafir yang datang dan tinggal di daerah tersebut sehingga terbentuklah sebuah desa dan terus berkembang dan akhirnya menjadi sebuah kota yang dinamai Makkah.

Terdapat pendapat lain yang menyebutkan bahwasannya sejarah Mekkah tidak bermula dari Nabi Ibrahim akan tetapi sudah ada sejak zaman sebelumnya, argumen ini didasarkan pada ayat Alqur’an Surah Ali Imran ayat 96 yang menjelaskan bahwa rumah pertama yang di bangun manusia adalah Mekkah. 

Begitu juga dapat dilihat dalam karya pujangga Inggris, William Shakespeare (1564-1616 M): “Segala wewangian Arab takkan mempermanis tangan kerdil ini”, dalam karya tersebut dapat disimpulkan pada zaman dahulu Makkah telah dikenal luas oleh bangsa lain. Dengan demikian Mekkah juga disebut kota tertua di dunia.

Ummul Qura (Pusat Kota)

Penyebutan Makkah sebagai Ummul Qura berdasarkan pada (QS Al An’am: 92) karena di tempat itulah manusia berkumpul untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam buku karya Syahruddin El-Fikri: “situs-situs dalam Alqur’an”, yang dipaparkan oleh Dr. Ilyas Abdul Ghani dalam karyanya, yaitu “Sejarah Kota Makkah”, yang menyatakan terdapat empat argumen tentang Makkah disebut Ummul Qura. 

Pertama, terdapat Kakbah yang menjadi pusat atau jantung bumi. Kedua, Makkah adalah kota tertua di dunia. Ketiga, Makkah yang didalamnya terdapat Kakbah yang manjadi acuan arah kiblat umat manusia selurus dunia. Keempat, merupakan kota yang sangat mulia kedudukannya dibandingkan kota lainnya kerena menjadi tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian banyaknya pendapat perihal kota Makkah, tetapi dapat disimpulkan bahwasannya kota Makkah adalah kota yang mulia dan terdapat berbagai sejarah dan misteri didalammya.

*) Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungangung.

Editor: Adis Setiawan

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال