Relevansi Pemikiran Mulla Sadra di Indonesia


Penulis: Naufal Robbiqis Dwi Asta*

Mulla Sadra (1571-1640) merupakan seorang filsuf dan teolog muslim Persia yang dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam tradisi filsafat Islam. Peran besar Mulla Sadra dalam dunia keilmuan adalah menggabungkan filsafat, mistisisme, dan ranah teologis dalam Islam. Disamping itu, ia juga memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman tentang ontologi, kosmologi, dan epistemologi. 

Salah satu kontribusi paling penting Mulla Sadra adalah konsep hikmah al-muta'aliyah atau “filosofi transenden”. Pemikiran ontologisnya berfokus pada alam semesta sebagai manifestasi Tuhan dan hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Ia berpendapat bahwa realitas ada dalam hierarki tingkatan keberadaan, dan setiap tingkatan memiliki esensi dan keberadaan yang berbeda.

Mulla Sadra juga memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang al-ma'ad atau kebangkitan. Ia berpendapat bahwa kebangkitan bukanlah hanya dimensi spiritual, tetapi juga dimensi ontologis. Menurutnya, manusia akan mengalami kebangkitan dan hidup dalam dimensi lain setelah kematian fisik, di mana jiwa akan mencapai kesempurnaan dan menyatu dengan sumber kehidupan, yaitu Tuhan.

Di samping itu, salah satu konsep terkenal Mulla Sadra adalah harkat al-jawhariyah atau “substansi gerak”. Ia mengkritik pemahaman tradisional tentang substansi yang diam dan menyatakan bahwa substansi sejatinya adalah gerakan. Baginya, setiap objek di alam semesta terus bergerak dan berubah dalam proses ontologis yang terus-menerus.

Dalam pemikiran epistemologisnya, Mulla Sadra juga mengembangkan teori yang disebut “persepsi yang terbentuk dalam entitas”. Ia berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak hanya didasarkan pada persepsi indrawi, tetapi juga melibatkan pemahaman intelektual dan pengenalan entitas yang mendasarinya. Baginya, pengetahuan yang sejati adalah hasil dari pengalaman batiniah yang menyeluruh dan pemahaman intelektual yang mendalam.

Pemikiran Mulla Sadra memiliki pengaruh yang mendalam dalam tradisi filsafat dan teologi Islam. Kontribusinya dalam mengintegrasikan filsafat dengan teologi dan mistisisme Islam telah mengilhami banyak pemikir dan sarjana setelahnya. Pengaruhnya dapat dilihat dalam perkembangan filsafat Islam, terutama di bidang ontologi dan epistemologi.

Dalam konteks kehidupan Muslim modern, pemikiran Mulla Sadra terus relevan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam aspek ontologis dan epistemologis. Pemikirannya menghubungkan filsafat dengan spiritualitas dan teologi, memberikan kerangka kerja yang kaya dan terintegrasi bagi pemahaman Islam tentang eksistensi manusia dan hakikat realitas. Mulla Sadra juga berperan dalam memperluas batas-batas filsafat dan teologi Islam. 

Pemikiran Mulla Sadra memiliki relevansi yang signifikan di Indonesia saat ini dalam beberapa konteks. Pemikiran Mulla Sadra, yang mengintegrasikan filsafat, teologi, dan mistisisme dalam pendekatan holistik, dapat memberikan wawasan yang lebih dalam dan kaya tentang agama Islam di Indonesia. 

Konsep-konsep seperti “hikmah al-muta'aliyah” yang menekankan pengalaman transenden dengan Tuhan, dan “al-ma'ad” yang berbicara tentang kebangkitan roh, dapat menginspirasi umat Muslim di Indonesia untuk lebih mendalami dimensi spiritualitas dalam praktek keagamaan mereka.

Relevansi pemikiran Mulla Sadra juga dapat dilihat dalam pendekatannya yang holistik terhadap kehidupan manusia. Ia menghubungkan filsafat dengan realitas sehari-hari dan spiritualitas, sehingga mendorong pemahaman tentang eksistensi manusia yang menyeluruh dan terintegrasi. 

Di Indonesia, pendekatan holistik ini dapat membantu masyarakat untuk memandang kehidupan sebagai kesatuan yang utuh, di mana aspek-aspek materi dan rohaniah saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Pemikiran Mulla Sadra yang terbuka terhadap berbagai tradisi intelektual dapat mendukung dialog antaragama yang harmonis jika dihubungkan dengan konteks negara Indonesia yang keanekaragaman agama dan keyakinan.

Pendekatannya yang menggabungkan filsafat dan teologi Islam dapat membantu memahami persamaan dan perbedaan antara berbagai tradisi keagamaan, dan mencari kesamaan nilai-nilai kemanusiaan yang bersama-sama memperkaya kehidupan beragama di Indonesia.

Lebih jauh, pemikiran Mulla Sadra juga memiliki relevansi dalam konteks sosio-politik di Indonesia. Konsep “harkat al-jawhariyah” yang menekankan gerakan dan perubahan sebagai aspek esensial dari substansi, dapat membantu masyarakat untuk lebih terbuka dan adaptif terhadap perubahan sosial dan perkembangan zaman. 

Dalam konteks politik, pemikiran Mulla Sadra dapat mendorong pemikiran tentang kepemimpinan yang inklusif, berbasis pada solidaritas sosial, dan orientasi pada pembangunan keberlanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Pemikiran Mulla Sadra menekankan pada pemahaman yang mendalam dan reflektif tentang realitas. Di Indonesia, pendekatan ini dapat berperan penting dalam pendidikan dan pengembangan diri. Pemikiran Mulla Sadra mendorong individu untuk menggali potensi intelektual dan spiritual mereka, dan untuk memahami hubungan mereka dengan Tuhan dan alam semesta. 

Dalam konteks pendidikan, pemikiran ini dapat mendorong pendekatan yang lebih berorientasi pada pengembangan karakter dan integritas, serta memahami makna sejati dari pengetahuan.

Pemikiran Mulla Sadra juga memiliki relevansi dalam penelitian ilmiah. Pendekatan holistiknya, yang menggabungkan antara filsafat, teologi, dan mistisisme, dapat membantu para peneliti untuk mengembangkan pendekatan yang terintegrasi dalam pemahaman realitas dan fenomena yang kompleks. 

Dalam konteks sains dan penelitian, pemikiran Mulla Sadra dapat mendorong para peneliti untuk lebih mempertimbangkan aspek spiritualitas dan kesadaran manusia dalam memahami fenomena alamiah dan kehidupan sosial.

Konsep-konsep pemikiran Mulla Sadra yang menekankan keberadaan manusia sebagai bagian integral dari alam semesta, serta keterkaitan antara alam dan kehidupan manusia, memiliki relevansi dalam kesadaran lingkungan dan keberlanjutan di Indonesia. 

Di tengah tantangan perubahan iklim dan krisis lingkungan, pemikiran Mulla Sadra dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih menyadari tanggung jawabnya terhadap alam dan untuk mencari cara-cara yang berkelanjutan dalam interaksi dengan lingkungan.

Pemikiran Mulla Sadra sepertinya memiliki relevansi yang signifikan jika dihubungkan dengan kehidupan masyarakat di Indonesia saat ini dalam berbagai konteks, termasuk pemahaman tentang agama, filsafat, pendekatan holistik dalam kehidupan, dialog antaragama, kontribusi pada filsafat dan penelitian ilmiah, pemikiran politik dan sosial, pendidikan dan pengembangan diri, kesadaran lingkungan. 

*) Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال