Kisah Nabi Syith AS: Anak Kesayangan Nabi Adam AS dan Sejarah Awal Mula Terjadinya Zina di Muka Bumi


Oleh: Muhammad Zainnurrofiq*

KULIAHALISLAM.COM - Ini adalah kisah tentang seorang Nabi kedua setelah Nabi Adam AS yang jarang diceritakan. Ini bukan kisah tentang Nabi Idris AS karena ternyata masa di antara Nabi Adam AS dan Nabi Idris AS ada seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Beliau adalah Nabi Syith AS, anak kesayangan Nabi Adam AS dan sekaligus guru dari Nabi Idris AS.

Nabi Syith AS adalah hadiah dari Allah SWT kepada Nabi Adam AS atas kesabarannya terhadap ujian yang Allah SWT berikan kepadanya ketika Habil terbunuh oleh saudaranya. Selama setahun pasca kematian Habil, selama itu pula Nabi Adam AS tidak pernah tertawa dan bahkan sampai tidak bergaul dengan istrinya.

Kemudia Allah SWT berfirman kepada Nabi Adam AS:

“Hai Adam! Sampai kapan tangisan dan kesedihan ini? Sesungguhnya Aku akan memberikan pengganti dari anak itu (Habil) untukmu dengan anak yang terpercaya dan akan menjadi Nabi, dan dari keturunannya akan kujadikan para Nabi hingga hari kiamat. Tandanya adalah dia akan dilahirkan sendirian, tidak memiliki saudara sekandung. Apabila anak itu telah lahir, maka namailah dia dengan ‘Syith’”.

Pada suatu hari, Hawa melahirkan seorang anak laki-laki yang tidak memiliki kembaran seperti biasanya, maka Nabi Adam AS memberi nama anak itu dengan nama “Syith” yang memiliki arti “Anugerah dari Allah SWT.”

Nabi Syith AS lahir lima tahun setelah terbunuhnya Habil, yaitu sekitar 235 tahun setelah Nabi Adam AS dan Hawa diturunkan ke bumi. Beliau dilahirkan ketika Nabi Adam AS berusia 930 tahun. Nabi Syith memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketaqwaan, dan kepatuhan dibanding anak Nabi Adam yang lain. 

Setelah Nabi Adam AS meninggal dunia, posisinya digantikan oleh Nabi Syith AS yang pada saat itu beliau diwasiatkan untuk memimpin kaumnya dan membimbing ke jalan yang benar. Selama dipimpin oleh Nabi Syith AS kota yang ditinggali kabilah ini menjadi tenang dan tentram, tidak ada tindak kejahatan yang terjadi.

Berbanding terbalik dengan kabilah Qabil yang di dalamnya terjadi kerusakan moral yang luar biasa dan tindak kejahatan di mana-mana. Karena untuk pertama kalinya sepanjang sejarah manusia, di kabilah Qabil inilah terjadi yang namanya “Tabarruj.” Yaitu para wanita yang bersolek dan menampilkan kecantikannya secara berlebihan dengan cara yang tidak pantas.

Melihat peluang itu iblis-pun datang ke kabilah Qabil dengan menyerupai bentuk manusia dan bekerja di tukang pandai besi. Di tempat inilah iblis membuat seruling dan dengan seruling inilah dia mengenalkan bunyi-bunyian dan nyanyian yang tidak ada faedahnya pada semua orang yang membuat mereka semakin lalai mengingat Allah SWT.

Ketika kabilah Qabil memainkan musik dan nyanyian yang semakin lama semakin keras hingga suaranya terdengar sampai ke pegunungan tempat tinggal Nabi Syith AS dan kaumnya. Orang-orang kaum Nabi Syith AS yang mendengarnya merasa bising dan menjadi penasaran karena sebelumnya mereka sama sekali tidak pernah mendengar suara-suara itu. Akhirnya beberapa pemuda dari kaum Nabi Syith AS turun dari gunung dan mengecek apa yang sedang terjadi di sana.

Sesampainya di lembah tempat kabilah Qabil bermukim, para pemuda ini mengintip kegiatan yang sedang dilakukan oleh kaum Qabil ini. Menurut riwayat dari Abdullah ibn Abbas, perempuan dari kabilah Qabil memiliki paras yang cantik sedangkan laki-lakinya kurang tampan. Sedangkan perempuan dari kabilah Nabi Syith kurang cantik dan laki-lakinya memiliki paras tampan.

Ketika para pemuda ini melihat para wanita dari kabilah Qabil, mereka takjub akan kecantikan yang dimiliki oleh wanita keturunan Qabil. Ditambah mereka tidak menutup aurat dan berdandan secara berlebihan. Akhirnya para pemuda itu kembali ke atas gunung dan mengabarkan kepada pemuda lain bahwa di lembah sana ada sekelompok perempuan yang sangat cantik. 

Secara berbondong-bondong para pemuda kaum Nabi Syith AS turun dari tempat mereka menuju lembah di mana kaum Qabil sedang melaksanakan perayaan. Kemudian mereka melihat para wanita yang ada di sana memiliki paras yang cantik. Dengan keadaan demikian mereka mulai bercampur baur antara laki-laki dan perempuan. Hubungan mereka yang bebas tanpa batas membuat hawa nafsu bergejolak dengan sangat keras.

Alunan musik yang mendayu-dayu yang pada akhirnya membuat mereka melakukan perzinahan dengan bebas sesuka hawa nafsu mereka. Para ulama mengatakan bahwa ini adalah awal mula terjadinya perzinahan di alam semesta.

Redaksi

Redaksi Kuliah Al Islam

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال