Hindun Binti Utbah Pelindung Zainab Putri Nabi

Kuliahalislam Hindun Binti Utbah bin Rabi’ah merupakan ibunya Muawiyah bin Abu Sufyan, dia masuk Islam setelah Fathu Makkah bersama suaminya yakni Abu Sufyan. Saat Rasululla Shallahu alaihi wasallam merampungkan baiat dengan laki-laki, beliau membaiat kaum wanita dan salah seorang dari mereka adalah Hind binti Utbah yang tampil dengan menyamarkan diri karena takut dikenali Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam mengingat apa yang dilakukannya terhadap Hamzah. Hindun binti Utbah merobek perut Hamzah dan mengunyah jantungnya dalam peristiwa Perang Badr.

Sumber Gambar : Aku Muslim.Asia


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam membaiat kaum wanita agar tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak mendatangkan kebohongan yang mereka buat di antara tangan-tangan dan kaki-kaki mereka dan tidak membangkang dalam perkara yang Ma’ruf.

Manakala Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda : “ Tidak mencuri”. Maka Hind binti Utbah berkata : “ Ya Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir, dia tidak memberiku apa yang mencukupiku dan anak-anaku, apakah aku berdosa bila mengambil hartanya tanpa izin ?”. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam menjawab : “ Ambilah dari hartanya apa yang mencukupimu dan anak-anakmu dengan cara yang mar’ruf”.

Manakala Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : “ Tidak Berzina”. Hind berkata : “Apakah wanita merdeka berzina ?”. Akhirnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengenalinya dan beliau memastikan, “ Kamukah Hind binti Utbah ?”. Dia menjawab “ Benarmaafkanlah apa yang telah berlalu, semoga Allah memaafkanmu”.

Kaum wanita itu membaiat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tanpa menjabat tangan karena memang Nabi tidak menjabat tangan wanita, beliau tidak menyentuh wanita kecuali wanita yang Allah halalkan untuk beliau atau wanita yang mahram bagi beliau. Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dari Aisyah radiallahu anhu, ia berkata : “ Tidak, demi Allah, tangan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak menyentuh tangan seorang wanitapun”.

Riwayat Taubatnya Binti Utbah


Ibnu Sa’ad meriwayatkan dengan sanad-nya dari Abdullah bin Az-Zubair, : “ Bahwa manakala Hind membaiat, dia berbicara dan berkata : “Ya.. Rasulullah, segala puji bagi Allah yang telah memenangkan agama yang Dia pilih untuk diri-Nya, hendaklah hubungan rahimmu bermanfaat bagiku wahai Muhammad, sesungguhnya aku adalah wanita yang beriman kepada Allah, membenarkan utusan-Nya”. (Kemudian ia membuka cadarnya) dan berkata bahwa “saya adalah Hind binti Utbah”. Rasulullah menjawab : “Selamat datang untuku”.

Lalu Hind berkata bahwa “Demi Allah, dulu di muka bumi ini tidak ada penghuni rumah yang aku harapkan kehinaannya melebihi penghuni rumahmu”. Nabi bersabda : “ Ada lagi, demi Dzat yang jiwaku ada ditangannya ?”. Dia berkata : “ Ya Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah suami yang kikir, apakah saya berdosa memberi makan keluarga saya dari hartanya ?”. Nabi menjawab : “Aku tidak mendapatkan jalan untukmu kecuali yang ma’ruf”

Setelah Hind masuk Islam dan membaiat, dia pulang dan menghancurkan berhalanya berkeping-keping dan berkata : “ Dulu kami tertipu olehmu”. Manakala dia melihat kaum Muslimin di Masjidil Haram, dia berkata : “ Demi Allah, aku tidak melihat Allah disembah dengan sebenar-benarnya di Masjid ini sebelum malam ini, Demi Allah, mereka tidak bermalam kecuali dalam keadaan shalat, berdiri, rukuk dan sujud”.

Di masa Jahiliyah, Hind binti Utbah memiliki jasa baik baik terhadap Zainab putri Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Ketika itu Zainab masih di Mekah dan suaminya Abu Al-Ash bin Ar-Rabi’ dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah mengutus orang untuk menjemputnya dan membawa ke Madinah, saat itu masih pasca Perang Badar di mana darah orang-orang Quarisy (yang terbunuh di sana) belum kering. Dalam Perang Badr ini Hind kehilangan bapaknya, saudaranya dan pamannya, dia berkeliling di Majelis-Majelis Quraisy dan perkumpulan-perkumpulan mereka dalam mengorbankan api balas dendam dan menyalahkan bara peperangan

Hind Binti Utbah Melindungi Putri Nabi

Dalam perjalanan dia berpesan dengan Zainab putri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, saat itu Hind sudah mendengar persiapan Zainab untuk menyusul bapaknya, maka Hind berkata : “ Hai putri Muhammad, aku mendengar dirimu hendak menyusul bapakmu, wahai sepupuku, bila kamu membutuhkan sesuatu yang biasa membantu perjalanmu atau uang yang membantumu sampai kepada bapakmu, maka apa yang kamu butuhkan ada padaku, jangan malu-malu, urusan sesama wanita tidak boleh dipengaruhi oleh urusan di antara laki-laki”. Zainab meriwayatkan hal ini dan dia berkata : “ Demi Allah, menurutku dia berkata demikian karena dia benar-benar hendaknya melakukannya”.

Di hari keberangkatan Zainab, orang-orang Quarisy menghadangnya, mereka hendak menghalang-halanginya, akibatnya Zainab terjatuh dari untanya padahal saat itu, ia sedang mengandung maka Zainab mengalami pendarahan. Hind mendengar peristiwa tersebut maka dia pun bergegas ke tempat kejadian dan mengangkat saudaranya didepan kaumnya : “ Berani kalian melawan wanita tak bersenjata ? Di mana keberanian kalian waktu Perang Badar ?.

Hind menghalang-halangi kaumnya dan merangkul Zainab putri Nabi. Selanjutnya Zainab meneruskan perjalannya dan bertemu dengan bapaknya dalam keadaan aman. Hind adalah wanita yang tegas dan penyair ulung, memiliki jiwa yang tinggi, menolak perkara-perkara yang rendah. Sebelum ia bersuamikan Abu Sufyan, ia pernah menikah dengan Fakih bin al-Mugirah, salah seorang pemuda terhormat Quarisy. Hind wafat di zaman Kekhalifahan Umar bin Khattab.

 

Sumber : Prof. Dr. Muhammad Ash-Shallabi, dalam bukunya “ Mua’awiyah bin Abu Sufyan”, penerbit Darul Haq

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال