Nisa dan Segelintir Arah Gerak Literasinya

foto penulis dengan Annisa Choirunnisa

KULIAHALISLAM.COM - Sebagai seorang aktivis, Nisa tak lupa untuk tetap eksis berliterasi ditengah kaum pemuda yang gemar rebahan. Sepak terjangnya, hingga perjalanannya membawa kembali masa kelamnya untuk tetap menumbuhkan prestasi literasi yang telah pudar. 

Tidak hanya itu, Nisa juga turut andil dalam kekuatan literasi di kancah kehidupannya, yang membuatnya tetap mampu mengembangkan dan mengaktulisasikan literasi kalangan anak muda. Oleh sebab itu, Nisa dikenal dengan pejuang perempuan berliterasi, walau ia tidak mengakuinya, bahkan masih menganggap bahwa tidak ada apa-apanya tentang penumbuhan literasi. 

Saya berkesempatan untuk mengenal lebih jauh sepak terjangnya menjadi aktivis, menjelma sebagai penulis berbagai kejuaraan. Dari dulunya tidak terlalu dekat, menjadi dekat seperti halnya bestie mengakar. Untuk itulah, tetaplah simak baik-baik tentang sepak terjangnya yang melalang buana diberbagai kancah.  

Sepak terjangnya 

Lahir dari garis keturunan berbeda antara Jawa, dan Jakarta membuatnya penuh banyak pengalaman tentang perkembangan kedua orang tua. Dilahirkan di Jakarta, 20 Juli 2001. Dan bertempat tinggal di Tangerang Selatan. 2 bersaudara laki-laki dan dirinya, membuatnya tetap menjadi perempuan seutuhnya.

Ayahnya meninggal setahun kemudian, yang dimakamkan di Tangerang Selatan. Ia harus berkerja keras demi mengapai cita-citanya, dan meninginkan kebanggaan ayahnya yang selalu ini berlum diwujudkan Nisa. Ibunya asli Wonogiri di provinsi Jawa Tengah yang membuat Nisa mahir dalam Bahasa Jawanya dibandingkan Bahasa khas Tangerang. 

Dan mengubahnya menjadi perempuan yang selalu menghormati, mencintai, dan tentang makna kebersamaan seperti halnya orang jawa pada umumnya. Untuk itulah suatu saat kelak, Nisa berlabuh di Jawa dengan tujuan belajar dan belajar demi menggapai eksitensinya penguatan pendidikan. 

Hijrah Pendidikannya 

Sesama kecilnya dibawah arahan ayahnya dan ibunya, ia mulai hijrah pendidikannya di SDN 03 Meruya Selatan Barat, kemudian lanjut ke MTS N 27 Jakarta Barat, disana ia banyak mendapatkan pelajaran agama yang kelak akan mengubahknya menjadi penulis, kemudian SMAS Yadika 5 Tangerang Selatan. Hingga penghujung UIN Raden Mas Said Surakarta. 

Aktif di Berbagai Organisasi 

Selain kesibukannya belajar dimanapun, Nisa juga mendapat kepercayaan penuh di Organisasi diantarannya: Rohis SMAS Yadika 5 sebagai Sekretaris umum, Remaja Masjid Hidayatul Ikhwan Tangerang Selatan sebagai Sekretaris umum, Permata Televisi sebagai PJ Administrasi Divisi HRD, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Usuluddin dan Dakwa (DEMA FUD) sebagai staff Departemen PPSDM, Pergerakan Mahasiswa Islam Rayon Abdurahman Wahid sebagai staff Departemen Keagamaan, PMII Komisariat Raden Mas Said Surakarta sebagai Biro kelimuan, dan terkahir JQH Al-Wustho.  

Prestasinya di Bidang Literasi 

Aktif organisasi tidak membuatnya lelah dalam prestasinya yakni literasi. Terbukti ia pernah juara 2 lomba essay nasional, juara 3 lomba Compition National opining Writing Competion, juara 2 buku BER-ISBN, penulis Antologi sekaligus penulis buku PBAK 2021 atau biasa kita sebut penulis OSPEK UIN Raden Mas Said Surakarta. Selain itu, ia juga pernah menulis jurnal berjudul “Strategi Dakwa IPPNU Sukoharjo” yang kelak menjadi sebuah catatan bersejarah IPNU IPPNU Sukoharjo dalam menggali kisah sejarahnya. 

Ia pun juga pernah menulis di TimesPergerakan.com tentang media sosial yang banyak dikaji oleh anak muda setempat. Tak heran bahwa kepenulisannya sebagai wajah intelektual di UIN Raden Mas Said Surakarta dengan arah geraknya. Baginya menulis adalah bagian nyawannya dalam mampu menularkan pengetahuan demi kebermanfaatan setempat. 

Maka, jangan heran kepenulisannya ini telah mendapat pengaruh besar akan pentingnya anak muda terhadap dunia literasi. Oleh karenanya, ia berhasil menjadi cikal bakal kebangkitan kepenulisan perempuan di zamannya. Bagi saya Nisa bukan hanya menciptakan ruang gerak pola pemikirannya, namun sepak terjanya sebagai penulis sekaligus membawa kemandekkan menulis yang sudah tak lagi dibutuhkan. 

Inspirasi Bagi Kaum Perempuan 

Ia juga salah satu teladan kaum perempuan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai keadilan perempuan. Pernah suatu ketika ia diperlakukan oleh dosennya, walau, ia tak kuat, tetapi tak pernah menyerah untuk tetap bergerak, walau ruangnya sedikit sekali untuk digali keadilannya. 

Ia sempat mengisi gender di Rayon Abdurahman Wahid yang juga menjadi buah inspirasi kader regenerasi kader PMII Rayon Abdurahman Wahid. Bagi saya selaku kawannya, Nisa sudah sepenuhnya memberi semangat cinta literasi bagi perempuan lainnya. Ia tidak hanya mampu menularkan pengetahuannya dari arah gerak literasinya, melainkan mencontohkan pemuda wanita sebenarnya bisa apa yang dilakukan laki-laki tentang literasi.

Ahmad Zuhdy Alkhariri

Pegiat Literasi, essais, Kontributor NU Online. Beberapa karyanya bisa dijumpai di :Islamsantun.org, Kuliah Al-Islam, Alif.id, Semilir.co., kalimahsawa.id, dan masih banyak lagi

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال