Mazhab Az-Zahiri Kejayaan dan Keruntuhannya


Mazhab Az-Zahiri merupakan salah satu Mazhab Fiqih yang pernah hidup dan berkembang di Dunia Islam, muncul sekitar abad ketiga Hijriah di Irak.Mazhab Az-Zahiri didirikan oleh Daud bin Khalaf al-Isfahani (wafat 270 H/883 M). Daud bin Khalaf al-Isfahani adalah putra dari seorang sekretaris Hakim di Isfahan pada masa Khalifah Al-Ma’mun Dinasti Abbasiyah di Irak. Dia mempelajari fikih dari tokoh mazhab Syafi’I seperti Abu Saur Ibrahim bin Khalid Yamani al-Kalbi dan Ishaq bin Rahawih.

Bahkan seperti yang dikemukakan Abu Zahrah, pemikiran Daud bin Khalaf al-Isfahani disebabkan oleh pengaruh yang berlebihan dari kegigihan Imam Syafi’I dalam membela kedudukan Sunnah sebagai sumber hukum Islam pada zamannya, di saat sejumlah ahli hukum Islam (Fuqaha) mengabaikan Sunnah bahkan ada kelompok yang ingkar Sunnah. Dengan latar pendidikan yang demikian, ia berpaling dari Mazhab Hanafi yang dianut ayahnya. Akan tetapi Daudbin Khalaf al-Isfahani sendiri bukan pengikut Mazhab Syafi’I melainkan mendirikan Mazhab bernama Mazhab Ad-Dawudi yang kemudian dikenal dengan nama Mazhab Az-Zahiri.

Inti pokok dari pemahaman Mazhab Az-Zahiri ini berkisar pada masalah sumber hukum dan cara memahaminya. Menurut Mazhab ini, sumber hukum fiqih hanya Nas Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam hal tertentu, Mazhab ini menerima Ijma (kesepakatan) para sahabat Nabi. Penganut Mazhab Az-Zahiri menolak Rayu (akal) dengan segala bentuknya. Mereka tidak mau menggunakan Qias, Istihsan, al-Masalah al-Mursalah.

Mazhab Az-Zahiri hanya menganggap Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum sedangkan masalah-masalah yang tidak disinggung oleh Nash akan dikembalikan hukumnya dengan hukum Istishab. Pandanagn ini diambil berdasarkan Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 29 yang artinya : “Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di Bumi untuk kamu”.

Selanjutnya, di dalam memahami kandungan Nash Al-Qur’an dan Sunnah, Mazhab ini hanya mengambil arti Zahir (lahir) lafal Nash tersebut. Karena prinsip semata-mata mengambil arti Zahir Nas-inilah, Mazhab ini dikenal ekstrim karena hanya berpegang pada arti zahir Nash dan menolak Takwil. Menurut analisis sebagain ahli, Mazhab ini muncul sebagai reaksi terhadap beberapa pemikiran terutama di bidang fiqih yang berkembang abad kedua hijriah.

Pada abad ini terjadi pertentangan antara Ahli Hadis yakni golongan yang menetapkan hukum hanya berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadis dan Ahli Ra’yi yaitu golongan yangmenetapkan hukum pada Al-Qur’an dan Hadis serta Ijtihad yang menggunakan akal pikiran. Pada waktu yang sama lahir gerakan Syiah Batiniyah yang hanya mengambil batin dari Nash Al-Qur’an. Tidak hanya itu, berkembang juga aliran Muktazilah yang memandang akal lebih utama dan lebih menentukan daripada wahyu dalam menetapkan segala persoalan agama. Mazhab Az-Zahiri lahir sebagai reaksi terhadap aliran-aliran yang berkembang di masa itu, terutama aliran Syiah Batiniyah.

Dalam sejarah perkembangannya, Mazhab Az-Zahiri pernah berkembang pesat dan tersebar luas serta mempunyai banyak pengikut. Pada abad ketiga dan keempat hijriah, Madzhab ini merupakan Mazhab Fiqih keempat di Dunia Islam setelah Mazhab Maliki, Mazhab Hanafi, Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hanbali. Mazhab Az-Zahiri memiliki banyak pengikut ketimbang Mazhab Hanbali.

Akan tetapi abad kelima hijriah, Mazhab Az-Zahiri mengalami kemunduran dan kehilangan pengaruh di Dunia Islam. Hadirnya seorang Ulama Mazhab Hanbali bernama Muhammad bin Husain bin Muhammad Abu Ya’la al-Farra’ al-Hanbali, seorang Ulama fiqih yang memiliki ilmu yang sangat luas yang wafat 458 H/1065 M. Ia telah mengangkat kedudukan Mazhab Hanbali dan menggeser posisi Mazhab Az-Zahiri dari Dunia Islam.

Akan tetapi ketika Mazhab Az-Zahiri pudar di Dunia Islam bagian timur, Mazhab ini bersinar di ufuk Barat yakni Dinasti Andalusia di Spanyol. Mazhab Az-Zahiri berkembang pesat di Dinasti Andalusia karena tampil seorang Ulama besar yang bermata pena tajam, fasih, berargumen kuat yaitu Ibnu Hazm Al-Andalusi. Ibnu Hazm Al-Andalusi dikenal sebagai Ahli Hadis yang termasuk ikut membukukan Hadis pertama dalam Dunia Islam namun sayang Kitab Hadisnya tidak ada yang sampai ketanga umat Islam pada zaman ini.

Peroses penyebaran dan perpindahan Mazhab Az-Zahiri ke Andalusia telah terjadi ketika Daud bin Khalaf masih hidup. Mazhab Az-Zahiri mencapai masa gemilangnya pada masa Ibnu Hazm. Melalui Ibn Hazm, Mazhab ini tumbuh kuat di Andalusia namun redup setelah Ibn Hazm wafat. Meskipun saat ini penganut Mazhab Az-Zahiri memliki sedikit pengikut dibandingkan Mazhab fiqih yang empat namun pemahaman dan ide-idenya masih terpelihara baik dan dapat dikaji dalam berbagai karya tulis yang ditinggalkan Ulama Mazhab Az-Azhari seperti karya tulis dari Dawud bin Khalaf al-Isfahani maupun karya Ibn Hazam al-Andalusi di samping sejumlah kitab fiqih yang banyak mempertengahkan paham Mazhab Az-Zahiri.

 

 

Sumber : Ensiklopedia Islam

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال