Gerakan Dakwah dan Bisnis Darul Arqam di Malaysia


Darul Arqam merupakan organisasi keagamaan di Malaysia di bidang dakwah Islam yang didirikan oleh Ustad Ashaari Muhammad pada tahun 1968 di Kampung Keramat, Kuala Lumpur. Nama “Darul Arqam” diambil dari nama salah seorang sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yaitu Arqam bin Arqam. Rumah Arqam bin Arqam pernah dijadikan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai tempat berdakwah.

Dalam organisasi Darul Arqam, Ustadz Ashaari Muhammad menjabat sebagai Syaikh al-Arqam (pemimpin tertinggi Darul Arqam). Sebelumnya, ia menjadi aktivis Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS). Kemudian ia meninggalkan organisasi itu karena menurutnya lebih banyak berbicara daripada berbuat nyata bagi umat Islam. 

Baginya, Islam tidak cukup hanya diucapkan melainkan harus diamalkan secara sempurna. Darul Arqam berdasarkan Ahlusunnah wal Jamaah. Bidang Tauhid merujuk pada Abu Hasan al-Asy’ari, bidang Fiqih merujuk pada Imam Asyafi’I dan bidang Tasawuf merujuk pada Imam Al-Ghazali. Gerakan organisasi ini bertujuan untuk kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah.

 Para anggotanya dianjurkan agar mengikuti pola kehidupan yang diyakni pernah dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Dalam berpakaian kaum pria memakai jubah dan serban, memelihara kumis dan janggut sedangkan wanita memakai pakaian yang berwarna hitam dengan cadar.Makan bersama dengan satu baki dan para anggota laki-laki dianjurkan berpoligami dan kaum wanita harus bersedia dimadu.

Dakwah Darul Arqam menekankan tumbuhnya kesadaran jiwa, kesuburan akal pikiran, kesuburan jasmani, dan ikatan ukhuwah secara ta’assub (fanatik). Para pemimpin dan ulamanya harus ditaati secara bertaklid dan tangannya dicium bila bertemu. 

Pengajian berlangsung dari pagi hingga siang. Amalan yang menonjol adalah zikir, tahlil, wirid, nazam, memperingati maulid Nabi shallallahu alahiwasalam dengan membaca kitab Al-Barzanji, menyanyikan syair-syair, tawassul (berdoa dengan perantaraan seorang Syekh tarekat atau wali). Amalan-amalan ini terdapat dalam buku Ustad Ashaari Muhammad yang berjudul “Aurad Muhammadiyah Pegangan Darul Arqam”.

Perkembangan organisasi ini sangat pesat di Malaysia karena konflik rasial antara keturunan Cina dan Melayu. Keturunan Cina mendominasi perekonomian Malaysia. Kekacauan politik terjadi yang mengakibatkan jatuhnya pemerintahan Tunku Abdurrahman. 

Dalam situasi demikian, Darul Arqam mempengaruhi masyarakat untuk mendapatkan kedamaian dengan masuk organisasi ini. Darul Arqam mengerahkan Tablig Militannya dan berani menyampaikan dakwahnya secara langsung pintu kepintu sehingga organisasi ini tumbuh besar. Darul Arqam memiliki Mubalig yang berdakwah keseluruh dunia.

Kegiatan organisasi ini berpusat di Perkampungan Darul Arqam yang terletak di Sungai Penchala, Kuala Lumpur. Di perkampungan Darul Arqam berdiri sarana dan prasaran Islami seperti Masjid, Asrama, gedung sekolah, perumahan guru, lapangan olahraga, bengkel, pertanian, peternakan dan rumah sakit. 

Darul Arqam memiliki lembaga pendidikan untuk segala tingkatan dari mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Pendidikan ini mengutamakan iman, ahlak dan mental. Para murid tidak membayar uang sekolah (geratis). Kebutuhan para murid 60 % ditangung oleh Darul Arqam.

Darul Arqam memilili berbagai macam usaha yang berdiri diberbagai negara. Darul Arqam memiliki usaha pertanian dan peternakan, memiliki industri : kecap, sampo, minyak sayur, tahu, minuman botol. Pasta gigi, mie, minyak sayur. Darul Arqam memiliki banyak Mini Market dan kedai di kota-kota.

Bukan hanya memiliki industri, Darul Aqram memiliki majalah, surat kabar berbahasa Melayu dan Inggris yaitu Majalah Al-Munir, Al-Mukminah, dan Al-‘Ain dan buku-buku mereka disebarluaskan ke berbagai negara.Darul Arqam sukses melabarkan sayap bisnisnya hingga ke 16 negara serta menyatukan seluruh usahanya di bawah bendera “Al-Arqam Group of Companies”. Darul Arqam semakin kuat dengan masuknya Ustadz lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir.

Darul Arqam pada akhirnya dibubarkan oleh pemerintah Malaysia. Majelis Fatwa Kebangsaan Malaysia melarang gerakan Darul Arqam karena Ustadz Ashaari mengaku sebagai putera Bani Tamim yang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Imam Mahdi. 

Pengikutnya memanggilnya dengan sebutan Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At-Tamimi dan ia disamakan atau disetarakan kedudukannya oleh pengikutnya dengan Khulafa ar-Rasyidin. Pengikut Darul Arqam meyakini Ustadz Ashaari dianugrahkan Allah untuk memberikan syafaat, dan dapat mewujudkan sesuatu. Pengikutnya meyakini jika membawa logo Darul Arqam dan foto Ustadz Ashaari maka akan terhindari dari segala kesulitan.

Setiap orang yang mau masuk Darul Arqam harus bai’at dan mengucapkan janji setia kepada Imam pendiri Darul Arqam. Atas berbagai kesesatannya, Ustadz Ashaari ditangkap dan dipenjara pemerintah Malaysia selama dua bulan penjara. Majelis Ulama Indonesia (MUI) tanggal 13 Agustus 1994 remi melarang penyebaran faham Darul Aqram di Indonesia.Ustadz Ashaari Muhammad meninggal dunia tanggal 13 Mei 2010.

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال