Benarkah Nabi Muhammad Membiarkan Gambar Nabi Isa di Dalam Kabah ?

KULIAHALISLAM.COMSejarawan terkemuka dari Mesir yaitu Muhammad Husain Haekal dalam karyanya “Hayatu Muhammad” menjelaskan ketika Nabi Muhammad SAW memasuki Kabah dilihatnya dinding-dinding Kabah sudah penuh lukisan dengan gambar-gambar malaikat dan para Nabi. Lalu dilihatnya Nabi Ibrahim AS yang dilukiskan sedang memegang azlam (anak panah tanpa kepala dan bulu) yang dipergundikan, dilihatnya sebuah patung burung dara dari kayu.

Kabah (Sumber gambar : islampos)


Nabi Muhammad SAW menghancurkan patung itu dengan tangannya sendiri dan dicampakannya ke tanah. Ketika melihat gambar Nabi Ibrahim AS, agak lama Nabi Muhammad SAW memandangnya, lalu Nabi Muhammad SAW berkata “Mudah-mudahan Allah membinasakan mereka ! Apa hubungannya Nabi Ibrahim dengan azlam ? Ibrahim bukan Yahudi atau Nasrani, tetapi Ia seorang hanif yang menyerahkan diri pada Allah.”

Sedangkan Malaikat-Malaikat yang dilukiskan sebagai perempuan cantik, gambar-gambar itu oleh Nabi Muhammad SAW disangkal sama sekali. Nabi Muhammad SAW memerintahkan supaya gambar-gambar itu dihancurkan. Dengan tongkat di tangan Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad SAW menunjuk kepada berhala-berhala itu semua seraya mengatakan :

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

“Dan Katakanlah : yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap, sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti yang lenyap, (Q.S Al-Isra : 81).

Sirah Nabawiyah Syekh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri

Syekh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam “Sirah Nabawiyah” menyebutkan seketika itu pula berhala-berhala tersebut roboh dihadapan Nabi Muhammad SAW. Beliau thawaf sambil menunggang unta dan tidak berpakaian ihram. Bahkan beliau memendekan thawaf. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW memanggil Utsman bin Thalhah dan memerintahkannya untuk mengambil kunci Kabah.

Setelah terbuka, beliau masuk ke dalam Kabah yang didalamnya beliau melihat berbagai gambar, seperti gambar Nabi Ibrahim dan Ismail yang sedang membagi anak panah untuk undian. Nabi Muhammad SAW bersabda “Semoga Allah membinasakan mereka, demi Allah, sekalipun Ibrahim tidak pernah mengundi anak panah ini”. Nabi Muhammad SAW juga melihat beberapa gambar yang lain, lalu memerintahkannya agar semua dilenyapkan.

Nabi Muhammad SAW menutup pintu Kabah yang didalamya juga ada Usamah. Nabi Muhammad SAW menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan di atas Kabah. Setelah itu Nabi Muhammad SAW menghadap ke arah dinding Kabah yang berseberangan dengan pintu Kabah lalu shalat di tempat itu. Kemudian beliau membuka pintu Kabah. Sementara orang-orang Quraisy berkerumun memenuhi Masjidil Haram, menunggu apa yang hendak Nabi Muhammad SAW lakukan.

Dengan memegangi dua pinggiran pintu Kabah, sementara orang-orang Quraisy berkerumun dibawahnya, Nabi Muhammad SAW bersabda “Tiada Ilah selain Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang membenarkan janji-janji-Nya, yang mengalahkan musuh semata.”

Lebih lanjut Nabi Muhammad SAW bersabda “Ketahuilah, setiap kekuasaan, harta benda atau darah ada di bawah kedua kakiku ini, kecuali kekuasaan mengurusi Kabah dan memberi minum untuk orang haji. Ketahuilah pembunuhan yang salah sama dengan pembunuhan karena disengaja. Dalam hal ini berlaku tebusan yang berat yaitu seratus unta, empat puluh ekor diantaranya berupa anak yang masih dalam perut induknya. Wahai Quraisy, sesungguhnya Allah telah melenyapkan kesombongan jahiliyah dan pemujaan terhadap nenek moyang. Manusia berasal dari tanah.”

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, “Wahai orang Quraisy, apa yang bisa kuperbuat terhadap kalian menurut pendapat kalian ?”. Mereka menjawab “Yang baik-baik, sebagai saudara yang mulia dan anak saudara yang mulia”. Nabi Muhammad SAW bersabda “Kukatakan kepada kalian seperti yang dikatakan Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya : Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, pergilah kalian orang yang bebas.”

Muhammad Husain Haekal menyatakan bahwa Rasulullah SAW bukanlah manusia yang mengenal permusuhan atau yang membangkitkan permusuhan di kalangan umat manusia, Nabi Muhammad SAW bukan seorang tiran, bukan mau menunjukan sebagai orang yang berkuasa. 

Allah telah memberikan keringan kepadanya untuk menghadapi musuh dan dalam kemampuannya itu Nabi Muhammad SAW memberi pengampunan. Dengan itu, kepada seluruh dunia, Nabi Muhammad SAW telah memberi teladan tentang kebaikan, tentang kemanusiaan dan keteguhan menepati janji, tentang kebesaran jiwa yang belum pernah dicapai siapapun.

Benarkah Nabi Membiarkan Gambar Nabi Isa di Dalam Ka’bah ?

Kitab Akhbar Mecca karya Al Azraqi (Gambar : arabicbookshop.net)

Dalam Kitab Akhbar Mecca, Al Azraqi menyatakan Aku diberitahu oleh kakekku yang diberitahu oleh Syekh Daud bin Abdul Rahman dari Sulaiman bin musa al-Shami ‘Ata bin Rabah bahwa Kabah dulu memiliki patung Maryam dan Isa ibn Maryam yang terletak di atas tiang. Dia bertanya, apakah kau tahu kapankah patung ini dihancurkan ? Dia berkata bahwa patung ini hancur oleh peperangan zaman Ibnu Zubair.

Muhammad ibn ‘Abd Allah Al Azraqi merupakan sejarawan Islam abad ke-9. Seorang ulama ternama bernama Syekh Hamud At-Tuwariji telah mengumpulkan riwayat-riwayat tersebut dan mendapati kesemuanya hadis dha’if karena terputusnya sanad dan ada perawi yang lemah. Jadi riwayat tersebut tidak dapat dijadikan rujukan sama sekali apalagi riwayat itu bertentangan dengan Alqur’an dan hadis sahih. 

Adapun kesaksian dua Tabiin yang terpercaya menyatakan pernah melihat gambar Maryam dan Nabi Isa di dalam Kabah, Imam Ahmad bin Hanbal telah menjelaskan dalam kitabnya Al Ilal wa Ma’rifati Rijal li Imam Ahmad bahwa Rasullulah tidak mau masuk ke Kabah yang ada patung-patung ataupun ada gambar-gambarnya, hanya saja saat itu tidak sempurna hilangnya gambar-gambar itu karena menghapusnya hanya pakai air saja.

Al Ilal wa Ma’rifati Rijal li Imam Ahmad

Jadi permasalahan ini sudah dituntaskan para ulama, hanya saja ada tokoh yang dianggap ulama berani berdusta atas nama Nabi dengan menyatakan ketika Nabi memasuki Kabah, semua gambar dihapus kecuali gambar Maryam dan Isa putra Maryam. Nabi berabda : Siapa yang berdusta atas namaku maka siapkan tempat duduknya di neraka.


Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال