KH Sholeh Darat Semarang Mengajarkan RA Kartini Al-Qur'an

KH Sholeh Darat Semarang mengajarkan RA Kartini Al-Qur'an (Sumber gambar : Historyofcirebon.id)

KULIAHALISLAM.COM - KH Muhammad Sholeh Darat Semarang merupakan Ulama besar Jawa Tengah yang dikenal sebagai pelopor penerjemah Alqur’an ke dalam bahasa Jawa. KH Sholeh Darat adalah anak dari KH Umar, seorang Ulama yang pernah bergabung dengan Pangeran Diponegoro dalam perlawanan melawan penjajah Hindia-Belanda. 

Setelah menamatkan pendidikannya di Semarang dengan sejumlah Ulama, KH Sholeh Darat diajak ayahnya ke Singapura.
Beberapa tahun kemudian, KH Sholeh Darat bermukim di Makkah selama beberapa tahun untuk menuntut ilmu. 

Gurunya diantaranya adalah Syekh Muhammad al-Muqri, Syekh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Syekh Ahmad Nahrowi, Syekh Yusuf al-Misri. Adapun kawannya semasa belajar di kota itu antara lain KH Muhammad Nawawi Banten dan KH Kholil Bangkalan.

Setelah belajar beberapa tahun, KH Sholeh Darat kemudian mendapat pengakuan dari para gurunya untuk mengajar di Makkah. Salah seorang muridnya dari Indonesia adalah KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Ketika pulang ke Semarang, KH Sholeh Darat membuka pesantren di daerah Darat, yang terletak di pesisir pantai kota Semarang. Sejak itu, akrab dengan panggilan “Kiai Sholeh Darat Semarang.”

Banyak muridnya menjadi Ulama terkenal antara lain KH Hasyim Asy’ari pendiri NU, KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, KH Mahfuz pendiri Pesantern Termas, Pacitan, KH Idris pendiri Pesantren Jamsaran, Solo. Salah seorang murid wanitanya adalah RA Kartini, pelopor kebangkitan kaum wanita Indonesia.

Karya Tulis KH Sholeh Darat Semarang

Karya tulis KH Sholeh Darat Semarang (Sumber gambar : Islamtoday.id)

Kontribusi KH Sholeh Darat Semarang dalam dunia pendidikan terbukti dari karya tulisnya, antara lain kitab Majmu’atus Syari’ah al Kafiyah lil Awam (Kumpulan syariat yang pantas bagi orang awam), kitab Munjiyat (Buku tentang penyelamatan).

Kitab Faid ar-Rahman (Tentang tafsir Alqur’an), kitab Asrar as-Salah (Buku tentang rahasia shalat), Tarjamah Sabil al-‘Abid ‘ala Jauharah at Tauhid (Terjemahan mutiara tauhid), kitab Hadis al-Mi’raj, Kitab al-Hikam (Buku tentang rahasia).

Sebagian besar kitabnya sampai sekarang terus diterbitkan ulang oleh penerbit Toha Putra Semarang. Buku-buku ini terus digunakan dikalangan pesantren dan jamaah di berbagai pelosok di Jawa Tengah.

Kitab Faid ar-Rahman merupakan kitab tafsir Alqur’an pertama di Nusantara yang ditulis dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Salah satu eksemplar buku tersebut dihadiahkan kepada RA Kartini ketika menikah dengan RM Joyodiningrat (Bupati Rembang). 

Hampir semua karya tulisnya ditulis dalam bahasa Jawa dengan huruf Arab (pegon), hanya sebagian keci yang ditulis dalam bahasa Arab. Hal ini sengaja dilakukan agar tulisannya dapat dipahami dan dicerna oleh masyarakat banyak. KH Sholeh Darat Ulama pertama di Jawa Tengah yang mempelopori penulisan buku agama dalam bahasa Jawa sehingga tulisannya sangat digemari masyarakat awam.

KH Sholeh Darat Semarang Mengajarkan RA Kartini Al-Qur'an


KH Sholeh Darat Semarang mengajarkan RA Kartini Al-Qur'an (Sumber gambar : Islamtoday.id)

Mengikuti sebuah pengajian KH Sholeh Darat Semarang di Pendopo Kesultanan Demak, RA Kartini menyampaikan padanya “Saya merasa perlu menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya pada Romo Kiai Sholeh Darat dan bersyukur yang sebesar-besarnya kepada Allah atas keberanian Romo Kiai menerjemahkan Surah Al-Fatihah ke dalam bahasa Jawa sehingga mudah dipahami dan dihayati oleh masyarakat awam, seperti saya.”

Kemudian, RA Kartini berkata “Kiai lain tidak berani membuat seperti itu, sebab kata mereka Alqur’an tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa lain, selama ini surah Al-Fatihah gelap bagi saya, saya tidak mengerti sedikitpun akan  maknanya, tetapi semenjak hari ini menjadi terang benderang sampai kepada makna yang tersirat sekali pun, Karena Romo Kiai menjelaskannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami.”

KH Sholeh Darat selalu menekankan pada muridnya agar giat menimba ilmu, karena intisari ajaran Alqur’an menurutnya adalah dorongan kepada umat manusia agar mempergunakan akalnya untuk memenuhi tuntunan hidupnya di dunia dan akhirat nanti.

KH Sholeh Darat juga dikenal sebagai pemikir dalam bidang Ilmu Kalam. Menurut Prof. Nurcholis Madjid, KH Sholeh Darat sangat kuat mendukung paham teologi Asy’ariyah dan Maturidiyah. 

Pembelaannya terhadap paham ini jelas kelihatan dalam bukunya “Tarjamah Sabil al-Abid ‘ala Jauharah at-Tauhid”. Menurutnya, yang dimaksud Nabi Muhammad SAW golongan yang selamat adalah yaitu melaksanakan pokok-pokok kepercayaan Ahlu sunnah wal jamaah, Asy’ariyah, dan Maturidiyah.

Selanjutnya dalam Teori Ilmu Kalam yang berkaitan dengan perbuatan manusia, KH Sholeh Darat menjelaskan bahwa paham Jabariyah dan Qadariyah tentang perbuatan manusia adalah sesat, yang benar adalah paham Ahlu sunnah wal jamaah berada di tengah antara Jabariyah dan Qadariyah.

Sebagai Ulama yang berpikiran maju, KH Sholeh Darat senantiasa menekankan perlunyan ikhtiar dan kerja keras, setelah itu baru menyerahkan diri kepada Allah SWT yang Maha Menentukan. KH Sholeh Darat sangat mencela orang yang tidak mau bekerja keras karena memandang nasibnya telah ditentukan Allah. 

KH Sholeh Darat juga tidak setuju dengan teori kebebasan manusia yang menempatkan manusia sebagai pencipta hakiki atas segala perbuatannya. Sumber Ensiklopedia Islam Jilid 2 terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال